Yein melangkahkan kakinya menuju taman rumah sakit. Gadis itu duduk sambil menatap luasnya taman rumah sakit. Dengan tangan yang masih menyeret infus, ia menghela nafas.
Lagi - lagi merasakan degupan jantungnya yang kali ini terdengar.
Kecupan kening yang kemarin itu.
Tidak hilang di memorinya. Cara Jungkook memeluknya dengan berkata bahwa semua akan baik - baik saja, cara Jungkook berkata lembut mengelus rambutnya dengan sayang, cara Jungkook marah, cara Jungkook mencium keningnya.
"Sejak kapan kau disini?" Tanya Chanwoo yang tiba - tiba muncul dihadapannya. Yein bangun dari lamunannya lalu menatap Chanwoo dengan bingung.
"Sejak ... baru saja kok." Jawabnya. Chanwoo duduk didekat gadis itu.
"Ada yang mengganggu pikiranmu?" Yein mengangguk dan menyandarkan kepalanya di bahu Chanwoo.
"Kalau jantung Yein berdetak karena seseorang, itu artinya Yein menyukai seseorang 'kan?" Tanyanya. Chanwoo terkekeh sebentar.
"Kenapa? Jantungmu berdetak karena dokter yang ingin memeriksamu?" Canda Chanwoo. Yein memberengut.
"Aish! Yein serius Oppa!" Chanwoo tergelak lalu mengangguk mengerti.
"Belakangan ini jantung Yein sering sekali berdetak kencang karena Jungkook Sunbae. Lalu Yein juga suka nyaman kalo ada di dekatnya." Ceritanya. Chanwoo mendengarkan dengan baik. Lalu kemudian tersenyum.
"Jungkook ya?" Yein mengangguk. Lalu kemudian Chanwoo menghela nafas.
"Iya. Aku tahu kau suka padanya." Ucap Chanwoo.
"Caramu tersenyum, caramu khawatir, tertawa, bahkam kau menangis dipelukan Jungkook."
"Dan aku tahu, Jungkook bisa menghangatkan dirimu Yein." Yein tersipu sambil menunduk.
"Oppa tidak marah 'kan?" Chanwoo menghela nafas kasar. Lalu tertawa hambar.
"Yein-nya Chanwoo sudah besar!" Chanwoo tersenyum lalu meraih gadis itu kepelukannya.
"Cinta pertama?" Yein tak mengerti apa maksud ucapan kakaknya. Ia hanya membalas pelukan kakaknya dengan senyuman.
"Seharusnya Yein senang bisa menyukai Jungkook sunbae 'kan? Tapi kenapa rasanya berbeda..." gumamnya polos. Chanwoo mengerutkan keningnya.
"Apanya yang berbeda?" Yein mendengus.
"Rasanya seperti dia tidak menyukai Yein." Chanwoo tersenyum penuh pengertian.
"Kalau dia tidak menyukaimu, untuk apa ia mengkhawatirkanmu?" Yein menggeleng.
"Kenapa oppa percaya kalau dia menyukai Yein?" Chanwoo mengelus kepala Yein.
"Ada banyak hal kenapa kita bisa melihat orang jatuh cinta. Dari tatapannya lalu cara dia berbicara denganmu, cara dia berubah! Kau tahu 'kan Jungkook akhir - akhir ini lebih diam?" Ujar Chanwoo. Yein menghela nafas.
"Yein harap Yein tidak ragu begini ..."
______
"Sajangnim," pria paruh baya yang tengah berbicara dengan kliennya itu menoleh lalu memberi isyarat untuk diam.
"Temui aku di ruanganku saja." Ujarnya.
"Terima kasih." Ujarnya mengakhiri percakapannya dengan klien. Pria itu langsung berjalan menuju ruangannya lalu memijit kepalanya yang sakit.
"Ada apa?" Tanyanya. Senyuman ragu yang dikeluarkan pria berjas hitam itu membuatnya penasaran.
"Ini mengenai keberadaanmu, Tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Pink.
FanfictionPolos. Sebenarnya sudah cukup lama Jungkook melihat gadis itu disekitar sekolahnya. Pernah berniat untuk mengganggu. Namun ... tak tega. Gadis itu terlalu manis dan ramah. Seperti permen kapas yang mudah saja lenyap saat di makan. Seharusnya ia bis...