takut

1.2K 157 28
                                    

  Yein merebahkan tubuh mungil ke atas ranjang hotel. Ia menutup matanya erat sampai - sampai membuat lingakaran matanya mengerut.

   "Yein juga suka Sunbae..."

   "Lalu Yein harus bagaimana?" Gumamnya. Yein mendengus lalu berusaha untuk menutup mata kecilnya.

Huh, kalau bukan karena ciuman itu, Yein pasti tidak akan sesulit sekarang.

_____

  Paginya mereka di kejutkan dengan seorang perawakan tinggi dengan jas formal yang duduk di lobi menunggu kedatangan Yein dan yang lainnya.

  Yoo Ra menyipitkan matanya saat melihat siapa yang ingin menemui mereka di lobi hotel.

   "Yoo Ra-ya.." panggilan hangat itu ditujukan pada Yoo Ra da sukses membuat Yoo Ra dan Chanwoo tersenyum haru.

   "Yewon-ah!" Yoo Ra sesegera mungkin menghampiri tubuh tegap itu sambil menangis tersedu - sedu dan Chanwoo juga melakukan hak yang sama. Terkecuali Yein yang menatap mereka dengan tatapan aneh.

   "Maafkan aku yang meninggalkan kalian. Ini juga untum keselamatan kalian semua. Termasuk Yein." Yoo Ra mengangguk senang.

    "Saat mendengar bahwa kalian disini, aku langsung menyusul kalian. Apa kalian tahu bagaimana rasa sakit rinduku bertahun - tahun?" Ujarnya dengan mata berbinar menahan tangis.

    "Kau meninggalkan kami Yewon, kau meninggalkan Yein hingga gadis itu sudah besar." Yein menengadah menatap sosok Ayah di depannya.

     "Jadi kau gadis kecilku?" Tanya Yewon lembut. Kedua bola mata Yein menatap wajah Yewon yang memiliki raut yang sama dengan wajah kecilnya. Gadis itu terdiam cukup lama sampai akhirnya...

    "Ayah?" Yewon tersadar saat melihat Yein dan sesegera mungkin memeluk anak gadis yang ditinggalnya beberapa tahun.

   "Yein sudah besar. Maafkan Ayah." Ujarnya sambil menangis. Tak dapat di pungkiri Yein juga menangis kala itu.

    "Ayah tahu? Yein mencari Ayah kemana - mana dulu... kenapa Ayah tega sekali meninggalkan Yein?" Yein terisak dipelukan sang Ayah.

     "Maafkan Ayah, sayang." Ucapan itu membuat Yein semakin terisak. Apalagi ketika ia mengingat bagaimana mengerikannya ia mencari tahu keberadaan Ayahnya dulu.

    "Yein memaafkan Ayah." Senyuman tulus itu ia berikan pada Ayahnya.

    Dan disitu Yein tahu bahwa Ayahnya tidak mungkin lagi untuk meninggalkannya.

_____

  "Jungwook, terima kasih telah memberi tahu Yoo Ra tentang semuanya." Jungwook tersenyum manis memeluk sahabatnya itu.

   "Sama - sama. Bukankah itu arti sebuah teman?" Yewon tertawa. Jungwook masih saja sama seperti beberapa tahun yang lalu. Ia masih seperti Jungwook yang tak mudah menyerah.

    Sekarang mereka semua berada di kafe Jepang. Jungwook, Yewon, Yoo Ra, Jungkook, Chanwoo dan Yein. Mereka berkumpul di kafe bertuliskan Japanese's itu.

    "Bagaimana kabar perusahaanmu?" Tanya Yewon membuka percakapan.

    "Baik. Jauh lebih baik dari kemarin. Kau?" Yewon tersenyum.

     "Baik juga. Bahkan pendapatan lebih meningkat daripada tahun sebelumnya." Jawabnya dengan wajah tenang.

     "Tapi Yewon--"

Baby Pink.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang