Deva mengedarkan pandangannya, lalu segera berjalan mendekat ke arah meja di ujung kantin. Ia meletakkan iphone yang tempered glassnya sudah terlihat hancur di meja kantin. Ia mendengus kesal dan menarik mangkuk berisi bakso milik Rio.
"Punya gue Deva bego," kata Rio sambil menoyor kepala Deva.
"Kan lo mau traktir gue," Deva memicingkan matanya. Rio hanya menatap Deva dan menggeleng. Kemudian, ia beralih melihat iphone Deva.
"Ini yang baru dibeli kemarin bukan sih?"
"Hmm,"
"Kok bisa gini?" tanya Rio sembari menahan tawanya. Baru pagi tadi Deva memamerkan Iphone 6S plus yang ia beli bersama Evana kemarin. Belum saja sehari berada ditangan Deva, Iphone malang itu sudah terlihat hancur.
"Jadi ceritanya gini," tiba tiba Rafi datang entah darimana. Wajah Deva sudah menegang.
"Si Boss berantem guys," Rafi memasang wajah serius. Jadi Rafi lihat kejadian itu?
"Si Boss berantem sama pacarnya terus pacarnya agresif banget. Pacarnya ini gak terima Si Boss chat sama cewe lain. Akhirnya pacarnya si boss ngelempar iphone baru itu dengan kejam sampe terpental-pental!" Ucap Rafi dramatis.
"Garing bego," Deva berucap sebal.
"Boss lo kan jomblo, Fi," Evana menyela sambil menahan tawanya.
"Goblok gue kira beneran," Rio tertawa dan mereka semua juga ikut tertawa.
"Minggu depan promosi basket jangan lupa," Evana berucap disela tawanya, mengingatkan kepada Deva, Rio, dan Rafi.
"Gue gak bisa ikut. Entar kalo adek-adek kelas naksir gue Zhia cemburu. Gue harus jaga perasaan Zhia," Rafi kembali dramatis.
"Zhia suka sama lo aja kagak," ujar Deva berpura-pura sinis. Mereka pun kembali menertawakan Rafi.
⏳⌛️⏳
Suasana koridor sekolah tampak lengang. Sejak setengah jam yang lalu bel pertanda pelajaran pertama dimulai sudah berbunyi. Deva, Rio dan Evana berjalan menyusuri koridor kelas 10, meminta izin tidak mengikuti jam pelajaran pertama dan kedua untuk promosi ekstrakulikuler basket di Sekolahnya.
Sudah banyak yang mendaftar, tetapi pendaftar wanita lebih banyak daripada pendaftar laki-lakinya. Evana yakin, banyak dari mereka tidak benar-benar ingin ikut ekstrakulikuler basket. Hanya ingin modus dengan Deva.
Mereka bertiga sampai di depan kelas X-3 dan mengintip lewat jendela, ada Pak Yahya yang sedang menjelaskan pelajaran.
"Lo berdua aja yang masuk," kata Deva santai sambil melipat tangannya didada dan bersandar disamping pintu kelas X-3
"Dikelas lain lo ikut masuk kok disini gak mau," sindir Evana
"Lo harus masuk, lo kan ketuanya bego," pekik Rio
Setelah Eza, Ketua OSIS sekaligus ketua tim basket mengundurkan diri dari ekstrakulikuler basket, maka Deva lah yang menggantikan posisinya tersebut. Yah, Eza tidak suka ribet, ia hanya ingin fokus dengan satu kegiatan dan menghabiskan banyak waktu untuk bersantai.
Berbeda dengan Deva yang banyak mengikuti ekstrakulikuler dan latihan setiap harinya. Mungkin saja setelah naik kelas XI, Deva akan menjadi ketua dibeberapa ekstrakulikuler. Bakat Deva sangat menonjol disetiap ekstrakulikuler yang dia pilih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know
Teen FictionAlmeira Janetta Vania, gadis yang kerap disapa Vania itu kembali bertemu dengan salah satu sahabatnya semasa SMP, Devariza Martadinata. Deva merupakan siswa yang cerdas sehingga ia mengikuti kelas akselerasi, yang membuat Deva sekarang menjadi kakak...