Vania membereskan alat tulisnya karena bel pulang sudah berbunyi. Sejak kemarin, Lulu tak henti-hentinya mengingatkan Vania bahwa hari ini latihan basket pertama mereka dimulai.
"Jangan telat loh, Van," kata Lulu mengingatkan sekali lagi.
"Bawel banget dah si Lulu," Vero menyela sambil memutar bola matanya. Dari kemarin telinganya sangat sakit karena mendengarkan Lulu yang tak henti-hentinya berbicara soal basket.
"Antusias banget ya kalo ketemu kak Deva," sambung Rista dan Lulu hanya memegang pipinya sambil cengir tidak jelas.
Mereka pun keluar dari kelas bersama-sama dan menelpon jemputan mereka agar bisa segera sampai rumah dan bersiap-siap untuk latihan pertama ekstrakulikuler basket.
⏳⌛️⏳
Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 dan Vania masih berada di sekolah. ia melipat tangannya ketika mobilnya sudah terlihat mendekat.
Vania naik dengan kesal dan masih tetap melipat tangannya.
"Pak Hasri kok lama?" tanya Vania sambil memanyunkan bibirnya.
"Iya maaf ya Non Vania cantik. Tadi harus beli perlengkapan nyonya dan tuan, kan mereka mau pergi ke Bandung nanti malam,"
"Tuhkan Vania ditinggal lagi,"
Pak Hasri hanya membalas perkataan Vania dengan senyuman sampai akhirnya merekapun tiba di rumah.
⌛️⏳⌛️
Vania segera turun dan berlari ke kamarnya, sekarang sudah jam 15.20 dan latihannya jam 16.00, ia tidak boleh terlambat di latihan pertama, bisa saja seniornya akan mengomel dan mengira Vania tidak disiplin.
Kali ini Vania mengeluarkan jurus mandi bebeknya lagi. Seusai mandi ia segera memakai celana olahraga sekolahnya dan baju kaos berwarna hitam.
Ia mengambil iphonenya dan segera menuruni tangga.
"Van baru pulang mau pergi kemana lagi?" tanya mamanya yang sedang terlihat sibuk membereskan sesuatu.
"Mau ekskul basket mah,"
"Minggu depan aja perginya Van. Siapa tau nanti Pak Hasri gak bisa jemput kamu, keperluan mama papa masih banyak yang harus dibeli," mamanya mencoba untuk merayu Vania.
"Gak mau ih enak aja, Vania pergi sekarang pokoknya mah," Vania segera pamit dan mendorong Pak Hasri agar segera mengantarkannya.
⏳⌛️⏳
Suasana di sekolah sudah terlihat ramai. Vania mengedarkan pandangan, Ia melihat Lulu, Vero dan Rista melambaikan tangan kearahnya. Ia pun berjalan mendekat dan segera duduk di samping Lulu.
"Selamat sore adek-adek manis, salam hangat dari kak Rafi ganteng ini ya," sapa Rafi dengan gemas. Kemudian, ia beralih melihat Zhia dan berkata,
"Zhi, lo gak cemburu kalo misalnya gue ada yang deketin disini?"
"Dih, ngapain. Gue gak peduli kali," jawab Zhia sok sinis dan mereka semua tertawa.
Bisa-bisanya Rafi kepikiran untuk bercanda dan menggoda Zhia disaat yang seperti ini. Seluruh murid perempuan yang mengikuti ekstrakulikuler basket pun tertawa gemas melihat tingkah Rafi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know
Teen FictionAlmeira Janetta Vania, gadis yang kerap disapa Vania itu kembali bertemu dengan salah satu sahabatnya semasa SMP, Devariza Martadinata. Deva merupakan siswa yang cerdas sehingga ia mengikuti kelas akselerasi, yang membuat Deva sekarang menjadi kakak...