14. New Car

69 9 7
                                    

Aula SMA Nusantara sudah dipenuhi oleh para siswa dari kelas 10 hingga kelas 12. Mereka semua berkumpul karena hari ini akan ada pengumuman penting yang ingin di sampaikan oleh Pak Idris, Kepala Sekolah SMA Nusantara. Sambil menunggu Pak Idris menyampaikan pengumuman, para siswa mulai berbisik-bisik dan menebak-nebak isi pengumuman yang akan disampaikan tersebut.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Pak Idris menyampaikan salam pembuka dan permohonan maaf kepada para siswa karena sudah mengganggu proses belajar mereka pagi ini.

"Iya gapapa pak!" Seru salah satu siswa laki-laki berpenampilan tidak rapi dari arah belakang ketika Pak Idris selesai mengucap kalimatnya.

"Sering-sering!" Lanjut teman yang di sebelahnya.

Siswa yang lain menoleh dengan tatapan kesal, namun ada juga yang sependapat dengan yang disampaikan beberapa kelompok siswa itu. Mereka memang senang jika harus menerima pengumuman saat jam pelajaran, apalagi hal seperti ini sangat langkah mereka dapatkan.

Setidaknya mereka bisa menghindar dari pelajaran-pelajaran yang membosankan. Begitu pikiran mereka. Karena biasanya hanya ketua kelas dari masing-masing kelas saja lah yang di panggil untuk menerima pengumuman.

"Baik, Nak. Bapak akan menyampaikan beberapa pengumuman, langsung saja pada intinya. Yang pertama, Sabtu besok, kalian semua belajar di rumah, karena bapak dan ibu guru harus mengadakan rapat mendadak yang mungkin akan selesai sampai siang."

"LIBURRRR!!!!!"

"Horeee!!" Mereka berteriak serempak, mengutarakan perasaan bahagia mereka dengan berbagai macam cara.

Ada yang sekedar saling melempar pandang kepada temannya yang lain sambil tersenyum lebar, ada yang hanya bertepuk tangan riang, ada juga yang saling mendorong dan berbuat rusuh karena mendapat berita membahagiakan.

"Anak-anak, harap tenang!" Perintah Pak Yahya yang juga sedang berada di aula. Ketika Pak Yahya mengeluarkan suaranya, mereka semua langsung terdiam. Memang Pak Yahya sudah terkenal seantero sekolah dengan sikap tegasnya, bahkan sudah dijuluki guru 'ter-killer' oleh para siswa, karena beliau memang tidak segan-segan menindaklanjuti siswa yang bermasalah dan nakal.

Pak Idris menyunggingkan senyum ke arah Pak Yahya sebagai ungkapan rasa terima kasih karena sudah menenangkan siswa yang sempat ricuh. Bahkan, sekarang pun semua siswa sudah menjadi senyap dan tidak ada yang bersuara sedikitpun.

"Yang kedua, Mungkin beritanya sudah tersebar dan sebagian dari kalian sudah tau, tetapi pada kesempatan ini Bapak ingin memperkenalkan secara resmi Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMA Nusantara yang akan menggantikan Eza dan Ratna."

Tepuk tangan kembali bergemuruh di tempat itu, mereka yang sudah tahu beritanya berbisik-bisik kegirangan, sedangkan mereka yang belum tahu langsung ikut antusias dan penasaran.

Ada yang berharap dalam diam menunggu kepala sekolah melanjutkan kalimatnya, ada pula yang tidak ingin merasa ketinggalan dan segera bertanya kepada siapa saja yang duduk di sekitarnya yang dirasa sudah tahu berita tersebut terlebih dahulu.

"Setelah Bapak dan Ibu guru berunding cukup lama, maka kami mendapatkan dua pasangan calon yang kami anggap pantas untuk kelak menjadi ketua OSIS yang bisa membuat sekolah kita menjadi lebih maju dengan ide-ide baru yang hebat dan cemerlang.

"Karena mereka ini bukan hanya aktif berprestasi dalam bidang akademik, tetapi juga aktif berprestasi dalam bidang-bidang lainnya dan memiliki nilai sosial yang tinggi. Saat menjadi pengurus OSIS pun, mereka ini sering mengemukakan gagasan yang baik dan membantu sekolah melalui OSIS untuk menyelsaikan beberapa masalah."

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang