Part 1

111 8 0
                                    

How do i live? How do i breathe? When you're not here i'm suffocating. I want to feel love, run through my blood. Tell me is this where i give it all up? For you i have to risk it all. Cause the writing's on the wall - Sam Smith

Suara alarm jam weker memenuhi ruangan yang besar dan luas, terlihat seorang gadis cantik nan mungil yang masih tidur dengan nyamannya di kasur king size miliknya.

Dengan malas, gadis itu menghentikan bunyi dari alarm jam weker tesebut dan terbangun dengan malasnya. Kini dia terduduk dikasurnya dan sesekali mengucek matanya yang masih mengantuk.

Dengan langkah yang gontai dia langsung masuk ke kamar mandi untuk bergegas mengantarkan susu ke setiap rumah.

Walaupun keluarga gadis ini termasuk ke dalam kata "berkecukupan" bahkan lebih, karena dijamin 7 turunan harta keluarga gadis ini tidak akan pernah habis.

Karena, Ayahnya adalah seorang pengusaha sukses yang sudah membuka cabang-cabangnya diberbagai negara didunia.

Dan Ibunya, dia adalah seorang ibu rumah tangga yang hanya ingin mengurusi Suami dan Anaknya tercinta. Dan jangan lupa, mengurusi kedai susu yang sangat terkenal kualitasnya.

Setelah selesai mandi, dia langsung menyiapkan sepeda dan susu yang harus dia antar ke para pelanggannya.

"Bunda, Salwa pergi nganterin susu dulu ya..." Kata Salwa sedikit berteriak di depan garasi rumah mereka.

"Salwa, udahlah. Kamu harus sekolah, lagian para pekerja Bunda udah banyak. Kamu harus sekolah." Pinta Raline...Bunda Salwa.

"Udahlah Bunda Salwa yang cantik...jam setengah 7 Salwa udah ada disini kok, Bunda tinggal nyiapin masakan yang paling enak buat Salwa. Oke..." Kata Salwa langsung pergi demi menghindari ceramah panjang dari Bundanya.

------------

Di perjalanan mengantar susu, sepeda Salwa terserempet oleh sebuah mobil Jeep Hitam. Itu membuat Salwa kehilangan keseimbangan nya dan dia terjatuh. Semua susu yang berada didalam sepedanya tumpah.

Sedangkan Hana mengalami lecet dibagian lututnya.

"Aw...Ish...sakit..." Ringis Salwa.

Sedangkan orang yang berada didalam mobil itu turun dan malah memperhatikan keadaaan mobilnya terlebih dahulu.

"Untung mobil gue gak kenapa-napa." Kata lelaki itu melihat bumper belakang mobilnya.

"Kalo lo gak bisa pake sepeda, lebih baik lo diem aja dirumah." Kata lelaki itu marah pada Salwa.

"Seharusnya yang marah itu Salwa, karena kamu udah..." Ucapan Salwa terhenti karena melihat orang yang sudah menabraknya.

"Lo?!" Tunjuk lelaki itu pada Salwa.

"Marvel?!" Teriak Salwa senang.

"Ternyata kita emang jodoh, Marvel." Kata Salwa hendak memeluk Marvel.

Tapi Marvel menahan Salwa dengan memegang kepalanya.

"Heh...! Cewe gila, kenapa kita sering ketemu sih? Dan setiap kali gue ketemu sama lo, gue pasti selalu sial. Dan liat ni, untung bumper mobil gue engga kenapa-napa. Kalo lecet aja, lo harus tanggung jawab."

"Apa?! Mobil Marvel baik baik aja, kan?" Tanya Salwa yang lebih khawatir dengan mobil Marvel dibandingkan susu yang akan Salwa antarkan ataupun dirinya sendiri.

"Dasar cewe gila! Udahlah, lebih baik lo pergi dari sini." Kata Marvel meninggalkan Salwa begitu saja yang diam mematung karena melihat sang pujaan hatinya.

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang