I know it breaks your heart. But Baby, pull me closer. - The Chainsmoker.
Setelah selesai makan malam, Tiwi langsung masuk ke dalam kamar Zidan.
Terlihat Zidan yang sudah tertidur lelap diranjangnya. Masih terlihat bercak merah di daerah wajah Zidan. Tiwi langsung mengambil handuk basah, lalu dibersihkannya wajah Zidan yang masih ada darah merah.
Tiwi memandang khawatir ke arah Zidan.
Setelah wajah Zidan bersih, Tiwi menyelimuti Zidan dan mencium keningnya. Dia duduk ditepi ranjang, memandangi Zidan yang tengah tertidur pulas pulas.
"Ya Tuhan, sebenarnya kenapa anak hamba ini? Kasian dia, dia sudah banyak menderita karena hamba. Saya bersedia menggantikannya, Tuhan. Jangan sampai sesuatu yang sama sekali tidak kami inginkan terjadi." Kata Tiwi mengusap lembut kepala Zidan.
"Selamat tidur sayang." Tambah Tiwi mengecup kening Zidan.
Kemudian Tiwi keluar dari kamar Zidan.
---------
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu oleh Salwa datang. Hari ini adalah perlombaan Cheerleders.
Terlihat seorang pria sedang berlari kecil sambil membawa pompom? Dia terlihat sedang mencari seseorang.
"Salwa...! Duh...Ayang Salwa...! Ini Rio udah bawa pompom yang udah dikasih jampi-jampi." Teriak Rio yang sedari tadi membawa pompom.
Bugh...
Rio tidak sengaja menabrak seseorang.
"Ih...! Heh...! Liat-liat kenapa sih kalo jalan." Sewot orang itu mendorong tubuh Rio.
"Bentar, tadi gue denger jampi-jampi. Gue yakin itu pasti punya kecebong, kan? Iya, kan? Punya si kecebong, kan?" Tanya Fifi.
Rio hanya tersenyum sambil manggut-manggut.
"Woy...! Lo mau pake seratus dukun. Mau pake seribu nenek lampir. Kalo takdir nya udah gak lolos, ya gak lolos aja." Sindir Fifi.
"Heh...! Sampeyan jangan asal ngomong ya..." Kata Rio.
"Orang dia aja kebanyakan dihukum." Sindir Lucy.
"Sampeyan harus tau yo. Iki jampi-jampi bukan sebarang jampi-jampi." Tunjuk Rio pada pompom yang dibawa nya.
"Dan Salwa itu udah dilatih khusu sama Trio Ganteng. Rio, Marvel, Zidan. Hehehe..." Tawa Rio.
"Marvel...?" Gumam Fifi.
"Zidan...?" Gumam Lucy.
"Gawat nih guys. Kalo misalnya Salwa dilatih sama Marvel Zidan. Mereka kan jago banget nge dance nya, apalagi Zidan." Kata Vina.
"Bener banget. Kali sampe Salwa lolos, gimana dong?" Tanya Lucy.
"Eh...Rio juga ngelatih loh, Rio." Kata Rio bangga.
"Bodo amat...! Mau lo ngelatih kek. Mau lo apa, bodo amat...! Udah ah, gak penting. Sana pergi!" Usir Fifi mendorong Rio.
"Ngerusak pemandangan tau gak?!" Bentak Lucy ikut mendorong Rio.
"Anjir...! Salwa...!" Teriak Rio lagi mencari Salwa.
"Ya udah, cabut yuk." Kata Fifi.
-----
Terlihat semua siswa menonton perlombaan cheers yang diadakan di Aula sekolah.
Terlihat juga Zidan, Marvel dan Rio yang berdiri di dekat panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things
RandomKarena siapapun tidak akan pernah tau takdir apa yang akan menunggu kita ke depan. Bahkan apa yang terjadi satu menit ke depan pun tidak ada yang akan pernah tau begitupula antara kamu dan takdir ku.