You and me can make it up, be wild. For now, we can stay here for a while. Cause you know, i just wanna see your smile. No matter where you go, know you're not - Charlie Puth
"Assalamualaikum Salwa." Sapa pria yang baru saja turun dari motornya sambil tersenyum.
Itu membuat Salwa dan Marvel sedikit terkejut. Bagaimana tidak, Zidan. Orang itu kini pasti banyak pertanyaan diotaknya tentang keberadaan Marvel dirumah Salwa sepagi ini.
"Siapa Sal?" Teriak Raline dari dalam rumah.
"Zidan, Bun." Jawab Salwa. Zidan hanya menatap tajam ke arah Marvel.
"Oh kalo gitu suruh dia masuk, ajak juga Marvel. Kita sarapan bareng."
"Kalian denger, kan? Ayo kita sarapan."
"Ah, engga. Engga usah. Aku udah sarapan tadi dirumah. Lagian aku ke sini mau ngajak kamu jalan kok." Tolak Zidan lembut.
Salwa bukannya menanggapi, dia malah langsung menarik tangan Zidan ke dalam rumah dan membiarkan Marvel begitu saja.
"Duduk, Salwa mau nyiapin dulu nasi goreng buatan Salwa sama Bunda." Kata Salwa ketika berada didapur.
"Kamu yakin?" Tanya Zidan yang membuat Salwa menautkan alisnya.
"Maksud aku, liat nih. Kamu masih megang tangan aku." Lanjutnya sambil mengangkat tangannya yang masih dipegang oleh Salwa.
Karena malu, Salwa langsung melepaskan genggamannya.
"Eh...anu..." Kata Salwa salah tingkah.
"Eh...Marvel mana, Sal?" Tanya Raline melihat sekeliling dan tidak menemukan keberadaan Marvel.
"Astagfirullah, iya Bun. Kakinya kan lagi sakit, Zidan Bantuin Salwa yuk. Pasti Marvel gak bisa jalan." Pinta Salwa.
Tanpa menjawab apapun, Zidan langsung pergi kembali ke luar rumah dan mendapati Marvel yang tengah kesulitan untuk jalan.
"Ngapain lo keluar lagi? Mau ngetawain gue?"
Zidan hanya menggelengkan kepalanya dan membantu Marvel untuk masuk ke dalam rumah.
"Lo jadi orang jangan suka berprasangka buruk dulu ke orang lain, gue kesini tu mau nolongin lo. Itu juga terpaksa sih, kalo Salwa engga nyuruh gue buat nolongin lo. Mana mau gue." Jelas Zidan membantu membangunkan Marvel.
Akhirnya mereka sarapan bersama.
--------------
Terlihat Marvel akan pergi ke luar rumah dan itu membuat Salwa penasaran.
"Marvel mau kemana?" Tanya Salwa saat mereka berpapasan diambang pintu.
"Bukan urusan lo." Jawab Marvel sewot dan berlalu pergi dari hadapan Salwa.
"Sal, ayo..." Kata Zidan menarik tangan Salwa halus.
"Eh...ayo." Senyum Salwa.
Mereka akhirnya pergi ke sebuah taman kota hanya untuk berjalan-jalan sambil mengobrol. Karena hal itu menjadi sangat jarang sekarang. Kenapa? Karena mereka sama-sama sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, terutama Zidan yang sangat sibuk dengan kegiatan futsal nya.
------
Sekarang mereka sedang berada di taman kota, terlihat Zidan membawa es krim Coklat.
"Nih buat kamu." kata Zidan menyerahkan es krim itu ke Salwa.
"Eh...makasih, Zidan." Senyum Salwa yang selalu berhasil membuat hati Zidan tenang dan nyaman.
"Mau nyobain gak?" Tanya Zidan menyodorkan es krim Vanila ke hadapan Salwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things
RandomKarena siapapun tidak akan pernah tau takdir apa yang akan menunggu kita ke depan. Bahkan apa yang terjadi satu menit ke depan pun tidak ada yang akan pernah tau begitupula antara kamu dan takdir ku.