Oh, won't you stay with me? Cause you're all I need. This ain't love it's clear to see. But darling, stay with me - Sam Smith.
Marvel tercenung sesaat.
"Bener kan omongan Ayah, kamu pernah ngadain pesta kecil dirumah ini." Tebak Kelvin.
"Iya." Kata Marvel pelan.
"Ayah gak mau lagi itu terjadi, mangkannya Ayah bakalan nitip kamu ke sahabat Ayah."
"Nanti Bunda kasih tabungan buat Kamu, tapi inget...! Kamu jangan boros."
Marvel hanya mengangguk.
"Jadi kapan aku nginep disana?" Tanya Marvel.
"Mulai sekarang." Jawab Kelvin.
"Hah?!" Marvel terkejut bukan main.
"Malam ini, Yah?" Tanyanya."Iya, jadi kamu mendingan sekarang Prepare." Kata Wulan.
"Emang aku nginep berapa lama?" Tanya Marvel.
"1 bulan." Jawab Kelvin.
"Kok, lama Bun?!"
"Ayah sama Bunda di Amerika 2 minggu, terus lanjut ke Korea selama seminggu."
Marvel cemberut dan memeluk Bundanya.
"Aku bakal kangen Bunda." Peluk Marvel.
"Berarti sama Ayah engga dong." Celetuk Kelvin.
"Ya Enggalah, masa Marvel kangen sama Ayah yang nyebelin sih..." Canda Marvel.
"Apa? Kamu bilang Ayah nyebelin? Awas kamu!" Kata Kelvin dan mengejar-ngejar Marvel yang sudah sedari tadi kabur.
Wulan hanya bisa tertawa melihat tingkah putra dan suaminya yang harmonis.
"Udah semua?" Tanya Kelvin ketika melihat Marvel turun seraya menyeret koper nya.
Marvel mengangguk.
"Udah, Yah."
"Ya udah, ayo berangkat." Kata Wulan.
-----------
Marvel menatap ke luar jendela mobilnya. Lampu-lampu jalan menguasai jalan malam ini. Marvel melirik kedua orangtuanya yang fokus dengan jalan.
10 menit kemudian, mobil Marvel berhenti didepan sebuah rumah bergaya minimalis. Marvel memandang rumah tersebut. Lalu, pintu pagar rumah itu dibukakan oleh satpam dan membiarkan mobil Marvel memasuki halaman rumah yang luas itu.
"Ayo turun." Ajak Wulan. Marvel mengangguk dan keluar dari dalam mobilnya.
Marvel lalu berjalan ke belakang mobil untuk mengambil kopernya dari bagasi.
Tepat setelah itu, pintu rumah terbuka lebar dengan seorang laki-laki berdiri diambang pintu.
"Kelvin!" Panggil laki-laki itu.
"Itu sahabat Ayah, yuk!" Ajak Kelvin.
Marvel mengikuti orang tuanya yang jalan duluan dari belakang. Marvel mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya.
"Marvel, ini sahabat Ayah dari kecil. Kamu pasti betah tinggal disini."
"Kelvin, sampai juga kamu." kata Ali, sahabat Kelvin memeluk Kelvin.
"Iya, alhamdulillah Li. Sehat kamu?" Tanya Kelvin.
"Alhamdulillah, kamu gimana Vin? Sehat?" Tanyanya balik.
"Alhamdulillah, akhirnya kita ketemu lagi. Oh iya, ini anak kamu?" Tanya Ali menatap Marvel.
"Iya, ini anakku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things
RandomKarena siapapun tidak akan pernah tau takdir apa yang akan menunggu kita ke depan. Bahkan apa yang terjadi satu menit ke depan pun tidak ada yang akan pernah tau begitupula antara kamu dan takdir ku.