I tried hard to make you want me. But we're not supposed to be. Tears on the ground, tears on my pillow. You won't bring me down. These tears will get me through. And I'll get over you - Clean Bandit
Saat jam istirahat di kantin, Salwa datang belakangan dibanding ketiga temannya.
"Sal, sekalian tolong ambil in Es Teh Manis gue di Mbok Ningsih." Teriak Angel dari tempat duduknya. Salwa mengacungkan kedua jempolnya.
"Mbok Salwa ngambil pesenan Angel ya, sama Salwa juga pesen Orange Juice." Kata Salwa ramah.
"Oh iya neng, udah Mbok siapkan Es Teh Manis dengan sedikit gula. Ini juga pesenan neng Salwa, Orange Juice es nya sedikit." Kata mbok Ningsih memberikan dua gelas minuman pada Salwa.
"Makasih ya mbok."
Saat membalikan badan hendak menuju kursi nya, tidak sengaja Salwa menabrak orang yang ada dibelakangnya. Membuat baju orang tersebut terciprat oleh Orange Juice milik Salwa yang sedang dia pegang.
"Maaf...maaf Salwa engga sengaja." Kata Salwa menaruh gelas Orange Juice nya yang tinggal setengah lagi disalah satu meja.
Salwa langsung mengambil sapu tangannya lalu mulai membersihkan baju orang yang ditabraknya barusan, tanpa melihat siapa orang yang terkena Orange Juice.
"Maaf ya, Salwa beneran engga sengaja. Sumpah, Salwa engga tau kalo ada orang di belakang Salwa." Kata Salwa tidak enak hati.
"Gapapa kok, gue juga yang salah berdiri dibelakang lo. Udah gue aja yang bersih in."
Niat mengambil sapu tangan yang dipegang Salwa, orang itu malah memegang tangan Salwa. Sontak Salwa melihat ke arah orang itu.
"Marvel...?!" Lirih Salwa.
Marvel ikut menatap wanita yang ada dihadapannya.
'Tumben Marvel engga marah sama Salwa. Biasanya kalo Salwa buat salah, Salwa abis dimaki-maki sama Marvel. Aneh!' Gerutu Salwa dalam hati masih terus memandang kata Marvel, sedangkan Marvel hanya tersenyum manis.
"Ini balasan yang pantas buat lo, karena lo udah ngebuat baju Sayang Marvel basah." kata Fifi yang tiba-tiba menyiram kepala Salwa dengan Orange Juice milik Salwa.
"Fifi...! Lo apa-apaan sih?!" Bentak Marvel.
"Sayang Marvel, dia udah ngebuat seragam kamu kotor dan itu balasan yang pas buat dia." Jelas Fifi.
"Dia engga sengaja, lagian gue yang salah bukan dia. Dan lo gak berhak buat marah-marah sama dia. Dan satu hal lagi, jangan panggil gue Sayang. Karena kita udah putus!" Bentak Marvel lagi.
"Sayang Marvel kenapa jadi belain dia sih?! Kamu tau kan kalo dia itu selalu ngeganggu kamu dan bikin kamu kesel. Dia cuman modus aja ke kamu, kaya cewe-cewe lain." kata Fifi menunjuk Salwa yang sudah basah kuyup.
"Apa yang udah lo lakuin ini udah kelewatan!!!" Bentak Zidan pada Fifi.
Zidan langsung menarik pelan tangan Salwa dan pergi menjauh dari mereka. Marvel hanya bisa menatap kepergian Salwa. Lalu menatap dengan tajam ke arah tangan Zidan yang memegang tangan Salwa erat.
Zidan membawa Salwa ke taman belakang sekolah. Dia mendudukan Salwa disalah satu kursi yang ada disana dan mulai mengelap pelan wajah Salwa dengan Zidan yang berjongkok dihadapan Salwa.
"Maaf in Salwa ya Zidan, selalu buat Zidan khawatir." Kata Salwa pelan dan menundukkan kepalanya.
Zidan mengangkat pelan dagu Salwa dan menatapnya lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things
RandomKarena siapapun tidak akan pernah tau takdir apa yang akan menunggu kita ke depan. Bahkan apa yang terjadi satu menit ke depan pun tidak ada yang akan pernah tau begitupula antara kamu dan takdir ku.