A/N: MATURE CONTENT WARNING!!! BAGIAN INI BERISI KONTEN DEWASA!!!
Hey Guys makasih udah nyempetin waktunya buat baca cerita ini, bagian ini adalah bagian terakhir (masih ada epilognya kok) dari cerita ini, kira-kira gimana yah nasih Angger & Dheva let's read shall we? ;)
"Haduh Angger gimana mama bisa percaya sama kamu buat kuliah di luar negeri, kalo kamu pergi camping aja pulang-pulang kamu sakit gitu, mama perlu pulang sekarang gak Ger?" keluh Lia melalui telepon, "mama biasa deh! Lebay aku Cuma flu doang kok ma, mama tenang-tenang aja business tripnya aku udah diurusin sama mas Tama kok" Angger meyakinkan ibunya kalau dirinya tidak apa-apa, "Udah dulu ya mah harusnya kan aku istirahat bukan diceramahin lewat telepon kupingku panas ma, love you bye" Angger kemudian menutup teleponnya. Tama mengetuk dari balik pintu dan masuk ke dalam kamar Angger "udah selesai mama pidatonya?" tanya Tama sambil tersenyum Angger hanya membalas tersenyum.
Tama menyerahkan secangkir teh panas kepada Angger, "Nih mas bikinin teh jahe buat kamu" kata Tama, Angger pun menerima cangkir tersebut lalu meminumnya, "kamu masih panas Ger, kamu maklumin aja kalau mama khawatir nanti kalo kamu udah punya anak juga kamu ngerti kok" kata Tama sambil memijat tangan Angger, "Tau deh mas aku gak ada niat punya anak kok, udah banyak orang yang punya anak" jawab Angger sambil menyeruput teh buatan kakaknya itu, "ya kamu bisa adopsi kalo gitu, suatu saat kamu pasti ketemu sama orang yang kamu suka terus jadi pasangan kamu dan sapa tau kamu bisa punya keluarga sama dia dan kamu punya tanggung jawab buat ngelindungi keluarga kamu itu" jelas Tama pada adiknya.
"Entah lah mas aku ga yakin bisa" jawab Angger lesu, "bisa punya pasangan apa punya anak?" tanya Tama meyakinkan, "kinda both" jawab Angger singkat, Tama hanya tersenyum sambil terus memijat tangan adiknya, "kamu tuh masi 18 Ger kamu masih muda jangan kebanyakan maksa mikir ini itu, let it flow banyak hal yang bisa terjadi sehabis kamu lulus dari sekolah, apalagi kalau kamu udah tinggal jauh dari keluarga" kata Tama Angger hanya tersenyum mendengar kata-kata dari kakaknya. "kamu lagi mikirin Dheva kan Ger?" Tama bertanya pada Angger dan menghentikan pinatannya, mendengar itu Angger tersendak teh yang sedang diminumnya dia kaget dengan pernyataan kakaknya itu, dia tidak mengerti harus merespon apa, apakah dia juga harus menceritakannya pada kakanya atau dia harus mengelak dan mengalihkan pembicaraan, Angger hanya bisa diam terpaku. "Kamu gak usah bengong gitu Ger mas tau kok, mas kan kakak kamu mas ngerti kok & mas yakin kalau Dheva juga suka sama kamu" tegas Tama, "mas enggak marah?" tanya Angger suaranya bergetar sedikit panik, "marah buat apa? Kamu berhak suka sama siapa aja Ger" balas Tama tersenyum sambil kembali memberikan pijatan di tangan Angger.
"entah lah mas, kamu tau dari mana kalu Dheva suka sama aku, aku harusnya enggak suka sama dia" keluh Angger, "trust me I know things, you thinking way too much, get some rest I'll call you when the lunch is ready" balas Tama Angger hanya mengangguk, kemudian Tama pun meninggalkan adiknya di kamar.
Suara ketukan terdengar dari luar kamar Angger, "siapa? masuk" tanya Angger, Hesti pun membuka pintu kamar Angger dan masuk ke dalam, "Hey ger, gimana kabar kamu" sapanya sambil menghampiri Angger di tempat tidur, "Hey Ti, aku lumayan kamu gimana?" balas Angger, "Aku baik, kata mas Tama kamu demam udah agak reda belum?" balas Hesti, diapun mengatur duduknya disebelah Angger yang terbaring di tempat tidur, "udah mendingan kok ti makasih" jawabnya singkat, "besok kamu udah bisa masuk sekolah belum, aku kangen tau sama kamu" balas Hesti yang memegang tangan Angger, dia hanya membalasnya dengan menggelengkan kepala.
Hesti pun meangambil napas panjang dan menghembuskannya, "Hem... jadi kamu beneran suka sama Dheva nih ceritanya?" kata Hesti tersenyum sedikit menggoda, "apaan sih Ti" balas Angger tersenyum, "sori ya Ger malem itu aku ninggalin kamu gitu aja, aku Cuma kaget aja aku ga pernah berpikir kalo kamu ada rasa sama Dheva, dan begonya aku malah ninggalin kamu gitu aja" jelas Hesti pada Angger menyesal, "ga papa lagi Ti, bukanya SMA emang banyak dramanya ya..." balas Angger santai, "Well aku sih ngarepnya drama romance, kaya kamu ke Dheva gitu tapi aku masih kurang beruntung tahun ini" kata Hesti sambil membelai rambut Angger, "udah lah Ti, Dheva juga udah pacaran toh sama Lydia mending aku move on dari dia" jawab Angger lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Aku Melihat Duniamu (Smut / bxb)
RomanceSINOPSIS: Bawa Aku Melihat Duniamu (smut / boyxboy) Tipe cerita yang mengisahkan "I can't help but I'm in love with my best firend kind of story" Remaja tunanetra bernama Angger mencoba hidup sebagimana remaja lain seusianya, ditemani Hesti saha...