Cpt. 14 : Epilogue

446 18 0
                                    

"...Menurut Plutarch sepasang kekasih dapat berperang lebih keras untuk saling melindungi kekasihnya dibanding dengan orang asing tanpa ikatan cinta, untuk itulah pasukan tentara yang terdiri dari pasangan-pasangan homoseksual yang disebut sebagai The Sacred Band of Thebes atau Laskar Suci dari Thebes dibentuk" papar Dheva kepada seluruh teman kelasnya yang sedang serius menyaksikan presentasi tugasnya, Dheva kemudian menepuk pundak Angger sebagai tanda giliran dia untuk melanjutkan penjelasan.

"Plutarch sendiri mendapat inspirasi dari Plato, dalam bukunya tokoh yang bernama Phaedrus pernah mengatakan: Seharusnya pemerintahan atau tentara dibentuk dari sejumlah pasangan kekasih, maka kelak mereka akan menjadi penguasa yang hebat. Laskar suci Thebes berhasil merebut kembali benteng kota Thebes dengan pimpinan Jendral Pelopidas pada tahun 379 SM. Demikian presentasi dari kelompok kami, terima kasih teman-teman dan Ibu Utami atas waktunya" Angger penjelaskan presentasinya dengan percaya diri, semua teman-teman kelasnya pun memberikan tepuk tangan.

"Sangat bagus! Ibu tertarik dengan topik kalian sangat jarang yang memilih Sacred Band of Thebes sebagai bahan makalah, Ibu sendiri baru kali ini mendapati siswa di sekolah ini yang mengangkat sejarah tersebut, kenapa kalian tertarik memilih topik ini?" puji Ibu Utami sambil memberikan tepuk tangan apresiasi atas tugas yang baru saja di presentasikan Angger dan Dheva dan juga sedikit penasaran dengan alasan mereka memilih topik tersebut.

"Well... tugas ini kan tentang sejarah kekuatan militer di Yunani kuno, dan Laskar Suci Thebes merupakan pasukan elit yang pernah dimiliki kota Thebes, selain itu kami juga tertarik dengan pemikiran pemerintah Thebes pada waktu itu yang meliliki cara unik dan terbukti hebat untuk membentuk pasukan elit bagi tentaranya, dan memang benar adanya sepasang kekasih akan berjuang lebih untuk menjaga pasangannya" jelas Dheva kepada Ibu Utami.

"Well done! Kerja bagus, untuk nilai ibu bisa jamin kalian akan puas dengan nilainya kalian silakan kembali ke tempat duduk" kata Ibu Utami sambil menganggukkan kepalanya.

Setelah seluruh jam pelajaran berakhir Angger, Dheva, dan Hesti berjalan bersama menuju tempat parkir menyusuri koridor sekolah, tangan kiri Angger menggandeng lengan kanan Dheva sedangkan Hesti berjalan di sampingnya.

"Oy... masih gandengan aja nih? Tambah mesra ya sekarang, kasian amat kamu Ti jadi obat nyamuk meding pulang bareng aku aja yok" teriak Lukas yang berjalan di depan mereka, Angger, Dheva dan Hesti menghentikan langkah mereka Hesti hendak membalas ejekan Lukas tersebut dengan mengepalkan tangannya ke arah Lukas, namun hal itu dicegah oleh Angger, dia hanya tersenyum kemudian melepaskan tangannya dari lengan Dheva dan memindahkan tangannya mengenggam erat telapak tangan Dheva dan melanjutkan langkah mereka bertiga Hesti hanya bisa tertawa kecil melihat ekspresi muka Lukas yang tertegun melihat kejadian tersebut.

"Babi... Maho asli sumpah!" kata Lukas sambil terheran-heran, teman-temannya pun hanya bengong melongo melihat hal itu. Hesti, Angger dan Dheva pun mengacungkan jari tengah mereka bersama-sama ke arah atas meledek Lukas dan teman-temannya.

-Tamat-

A/N: thank you for reading my story guys!!! Akhirnya selesai juga ceritanya hehehe, jangan lupa kalau berkenan like, comment, share ya.... Cek my profile buat baca cerita yang lain, see ya!


Bawa Aku Melihat Duniamu (Smut / bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang