Cpt. 7 : Visualisasi Audio

334 10 0
                                    

A/N: MATURE CONTENT! PERINGATAN BAB INI BERISI KONTEN DEWASA (SEKSUAL) YANG DIPAPARKAN SECARA EKSPLISIT

A/N: saya kasih video music dari Chruchill biar yang belum tau lagunya y jadi tau :) selamat membaca

Jari telunjuk Dheva terlihat serius menari-nari di tas trackpad laptopnya dengan matanya yang terpaku pada layar 14 inci tersebut, sesekali perhatiannya tertuju pada Anggr yang dengan serius sedang membaca buku braille di kursi samping meja belajar tersebut, kagum pikirnya dalam otak kebutaan bagi Angger bukan lah penghalang karena dengan kemampuan Angger jari telunjuk dan tengahnya yang dengan cepat meraba baris demi baris tonjolan-tonjolan kecil berupa titik-titik yang ada di kertas putih polos tersebut, Dheva hanya bisa tersenyum kagum melihat temannya itu.

Dheva merogoh saku celananya dan mengambil iPod di dalamnya kemudian memasangkannya pada dock speaker yang berada di meja belajar milik Angger tersebut jarinya menyapu layar iPod tersbut dan memilih musik yang diinginkan. Lagu 'Change' milik Churchill diputar oleh Dheva dan irama upbeat rock alternatif pun memenuhi kamar Angger, sangat berbeda dengan kebiasaan Angger yang hanya mendengarkan musik-musik smooth jazz. "Apaan tuh Va?" tanya Angger yang sedikit terkejut dengan musik yang tiba-tiba diputar memecahkan keheningan kamarnya, "Chruchill, asik kan?" jawab Dheva dengan tersenyum dan memukul-mukul pensil ke meja sirama dengan lagu yang diputar, "Hm.... Ya lumayan" jawab Angger

"Ini salah satu band favoritku, aku sama kakaku suka banget bikin mix playlist isinya band band alternative, aku suka bikin playlist sesuai mood lagu yang happy, sedih, mood lifiting, kaya gitu deh" jelas Dheva

Suara smooth jazz dari ringtone ponsel Angger pun berbunyi bercampur dengan musik rock alternatif yang sedang diputar Dheva, melihat Angger mengangkat teleponnya Dheva pun mematikan musik yang sedang diputar tersebut. "Halo kenapa Ti?" Angger menjawab panggilan yang dia ketahui dari Hesti.

"Haduh Ger... aku udah ga kuat lagi, di perpus ber jam jam sama Santi ngerjain tugas belum ada hasilnya" keluh Hesti dari sambungan telepon

"Emang kenapa kok drama banget, bukannya enak ya sekelompok sama Santi dia kan pinter" tanya Angger

"Iya sih tapi akunya yang males, masa mataku nempel di buku mulu ber jam jam, eh ya nih aku dah di rumah kamu ke sini ya" balas Hesti

"Aku ga bisa Ti, lagi ngerjain tugas bareng Dheva sekarang" jawab Angger kecewa, "Ya ajak dia sekalian kesini lah" balas Hesti, "Nanti deh Ti aku tanya Dheva dulu oke" balas Angger.

Angger pun menutup panggilan telepon tersebut, "Kenapa Hesti?" kata Dheva menanyakan, "Enggak papa kok, dia bilang lagi males ngerjain tugas, katanya kalo mau kita ke rumahnya aja hang out di sana" jawab Angger, "Not now! Tugas kita juga belum sampe mana-mana" jawab Dheva. Dheva mengeluarkan ponsel dari saku bajunya dan mengusap layar pada ponselnya dan meletakkannya di telinga, suara musik smooth jazz yang berbeda keluar dari speaker ponsel Angger, "Aneh..." kata Angger agak bingung, "Kenapa?" tanya Dheva yang tersenyum sambil memegang ponsel di telinganya, "Kamu nelpon aku Va?" tanya Angger penasaran, "Enggak kok" jawab Dheva singkat, Angger pun mengangkat ponselnya "Halo..." Angger menjawab panggilan tersebut, "Halo! Angger!" suara Dheva terdengar dari spreaker ponsel, "Asem!" jawab Angger menutup teleponnya "Iseng banget eh kamu" kata Angger sambil menggelengkan kepala, "Aku Cuma mau tau ringtoneku di hape kamu, bosenin banget bikin ngantuk kamu ganti lah ringtoneku" kata Dheva ke Angger, "Aku suka ringtone ini kok, emangnya kamu mau diganti pake apa?" tanya Angger, Dheva pun menekan tombol play yang ada di iPodnya dan lagu yang tadi sempat dihentikan kembali diputar "pake lagu ini, biar kalo aku telepon kamu beda dari kontak lain" jawabnya, "Kan emang semuanya beda-beda" balas Angger, "Tapi kan jazz semua, aku pengen jadi yang beda" balas Dheva.

Dheva bangun dari duduknya dan mulai menggerakkan badannya mengikuti irama lagu itu. Dheva mengulurkan menarik tangan Angger untuk ikut menari bersamanya "Ayo Ger!" katanya sambil menarik tangan Angger, "Gak ah aku ga bisa" tolak Angger, "Itu tangan kamu nepuk-nepuk paha, itu juga udah termsuk dance namanya Ger, sekarang tinggal badanmu aja ayo sini" balas Dheva sambil menarik Angger dari kursi, tapi dengan sekuat tenaga Angger menolak dan tetap terduduk di kursi "Enggak ah, nanti aja ya hehe" balas Angger, "Payah" balas Dheva singkat. Dheva pun melanjutkan aksinya berjingkrak di lantai kamar Angger menikmati irama musik yang diputar, Angger pun mulai terpancing untuk mengikuti Dheva, perlahan-lahan Angger mulai bangun dari kursinya dan berdiri di belakang Dheva yang sedang asik berjingkrak.

Bawa Aku Melihat Duniamu (Smut / bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang