Cpt. 11 : (Drama) Camp 1

336 6 0
                                    

A/N: MATURE CONTENT!!! | KONTEN DEWASA 18+

Bagian ini mengandung konten dewasa 18+ jika merasa tidak nyaman dengan konten tersebut silakan meninggalkan halaman ini

Hari itu Angger hanya berbaring di kamarnya sepulang sekolah, kepelanya masih tidak sanggup untuk memproses kejadian-kejadian yang belakangan ini terjadi dalam hidupnya, sekilas kepalanya berpikir membayangkan kehidupannya setelah lulus sekolah dan berkuliah di luar negeri dia berpikir apakah dia sanggup beradaptasi di sana, bagaimana kalau ternyata kehawatiran ibunya benar-benar terjadi, pikiran Angger pun berpindah ke Hesti dia sangat emrindukan sahabatnya tersebut dia sangat ingin berbicara dengan Hesti dan meluruskan semua permasalahan mereka berdua dan kembali menjalin persahabatan yang sudah mereka bangun selama ini.

Dan tentu saja Angger memikirkan kkejadian malam itu dimana Dheva dengan spontan menciumnya, dia masih berpikir apakah itu hanya mimpi atau benar-benar terjadi, tidak pernah terpikir olehnya jika mendapatkan ciuman dari seseorang yang dia suka malah akan membuatnya galau dan jika ciuman itu memang nyata dan disengaja oleh Dheva otak Angger tetap tidak bisa memprosesnya dia masih terkejut dan berpikir apakah itu hanya sebuah ciuman iba dari Dheva yang melihatnya dengan keadaan fisiknya yang terbatas dan tidak akan pernah mendapatkan cinta dari orang lain, pikiran-pikiran itu seakan meracuni otak Angger.

"Ger mama mau ke supermarket, kamu mau titip apa?" tanya Lia yang membuka pintu kamar Angger dan membuat Angger terbangun dari lamunannya, "ma aku ikut ya" balas Angger, dia ingin menghilangkan sejenak masalah yang ada di otaknya dengan ikut mamanya berbelanja keperluan rumah. Lia pun menyetujuinya dan Angger bergegas bangun dari tempat tidurnya, sebelum keluar Angger sadar kalau dia meninggalkan ponselnya di tampat tidur namun setelah berpikir sejenak dia pun memutuskan untuk tidak membawanya.

Dalam perjalanan menuju supermarket angger hanya terdiam di kursi penumpang semenara ibunya serius memperhatikan jalan, "Ger kamu kenapa kok diem mulu dari tadi? Masih kesel sama mama?" tanya Lia heran dengan sikap anaknya yang tidak mengeluarkan sepatah kata pun, Angger tidak membalas pertanyaan ibunya tersebut, Lia mencoba menyadarkan Angger dari lamunannya dengan menepuk pundaknya "Angger kok ditanya diem aja kenapa sih?" tanya ibunya sekali lagi, Angger hanya menggelengkan kepalanya.

"mas Tama udah ngomong sama mama soal rencana kamu kuliah & mama minta maaf ya kemarin reaksi mama berlebihan mama Cuma khawatir itu aja kok, mama sih tetep masih belum setuju tapi mama nyoba buat mempertimbangkan rencana kamu itu nanti mama mau kok ketemu sama guru BK kamu buat ngomongin masalah ini, tapi mama belum bisa ngasih izin sampai mama yakin dulu sama kampus tujuan kamu itu" jelas Lia, kata-kata Lia sedikit mengubah mood Angger menjadi lebih baik otot-otot sekitar mulut dan pipi Angger mengangkat dan membentuk senyuman di wajahnya.

***

Hari berkemah pun tiba semua siswa-siswi yang berkumpul di lapangan basket semuanya terlihat begembira, dengan menenteng tas pakaian dan perlengkapan berkemah lainnya beberapa dari mereka terlihat menenteng gitar, dan sebagian lagi ada yang sedang ber-seflie ria dengan teman-temannya sebelum berangkat ke perkemahan. Setelah bus yang akan mengantarkan mereka ke perkemahan pun akhirnya datang mereka berbaris rapi memasuki bus, kecuali Angger yang masih berada di area lapangan basket sambil duduk termenung Hesti yang juga belum bergabung dengan teman-temannya yang lain yang telah meninggalkan area sekolah menuju bus sangat ingin menghampiri Angger dan mengajaknya pergi bersama, dia pun melihat Angger memainkan ponselnya mengecek notifikasi dari ponselnya tersebut. Hesti pun mencoba mengesampingkan egonya dan mencoba menemui Angger dan mengajaknya pergi bersama dengan perasaan yang masih sedikit berat kakinya pun melangkah menuju tempat di mana Angger duduk, belum sampai separuh perjalanan Hesti akhirnya mengurungkan niatnya dan langsung berjalan keluar bergabung dengan teman-temannya yang lain menuju bus.

Bawa Aku Melihat Duniamu (Smut / bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang