0.4 Baikan

6.9K 472 16
                                    

Happy Reading!

Author POV

Al dengan bahagianya berpose didepan kamera dengan memakai pakaian dalam dimana bulan depan ia akan menjadi cover majalah serta model brand ambasador nya.

Al kini berada di Paris melakukan pekerjaannya serta menghabiskan waktu liburannya disana. Setelah menyelesaikan sesi pemotretan, Al langsung kembali ke Apartemennya yang ia sewa satu bulan selama ia berada di Paris.

Al menyunggingkan senyumannya begitu melihat foto-fotonya dengan Nila saat ia berlibur di London. Ia pun melihat album fotonya yang lain, senyumnya kembali mengembang melihat foto-fotonya dengan Clara.

"Mereka cantik-cantik. Tapi, Nila masih kecil buat gue. Sedangkan Clara?" Al mengusap dagunya pelan sembari tangan sebelahnya menatap Foto Clara yang di Zoom olehnya "Gue sayang sama Nila. Tapi gue juga sayang sama Clara" ucapnya.

Saat ia mulai bingung dan dipusingkan oleh perasaannya, ponselnya berdering dan nama Maxon tertera disana. Al menggeser tombol hijau dilayarnya.

"Ya Max?"

"Sorry gue baru pulang kerja nih. Ada apa tadi nelpon gue?" ucap Max dari seberang sana.

"Lama lo. Biasa gue mau curhat"

"Sorry, maklum lah aktor mah syuting terus. Masalah cewek? Siapa? Nicole? Clara? Atau si cewek turki Gesy? Atau Nila?"

Al menghela nafasnya kasar. Entah mengapa moodnya untuk curhat hilang seketika saat Max menyebutkan beberapa daftar nama teman dekatnya "Anjir lo! Nyesel gue curhat sama lo kalo ember gitu" ucap Al sedikit membentak membuat Maxon tertawa "Serius gue bingung Nih. Ini tentang Clara dan Nila"

"Oh mereka berdua? Kenapa?"

"Gue gak mau dicap playboy yang sering kasih php ke cewek-cewek. Gue mau serius sama seseorang. Dan saat ini, gue lagi deket sama dua cewek itu. Clara dan Nila. Gue bingung mau pilih siapa"

Maxon terdengar berdehem sebentar dan menjawab "Emang lo lebih nyaman sama siapa?"

"Dua-duanya"

"Ehem, kalo menurut pandangan gue sih, Nila itu masih terlalu kecil buat lo. Dia masih sekolah dan pasti akan lanjut sampai kuliah nantinya. Dia juga belum kelihatan dewasa, bisa dibilang masih labil. Kalo Clara, dia boleh juga. Dia cocok kok sama lo. Tapi ya lo tau sendiri hatersnya dia banyak" Ucap Maxon menjelaskan.

Al mencerna kata-kata Maxon dengan serius. Benar juga yang dikatakan oleh Maxon tentang kedua wanita itu. Namun, perasaan bingung kembali menghampirinya "Tapi gue gak bisa ninggalin salah satu diantara mereka. Gue gak mau ngelepasin salah satu diantara mereka" ucap Al membuat Maxon diNew York sana memijat pelipisnya pusing akan kelakuan sahabatnya.

About UsWhere stories live. Discover now