Happy Reading!
Author POV
Nila memandang dirinya didepan cermin meja rias yang berada di kamarnya. Meski dibilang meja rias, namun tak ada alat make up disana. Nila bukan merupakan gadis yang pandai mengoles wajahnya. Bahkan, memakai lipstick dan bedak saja harus Ayla yang memakai kannya.
"Kok bibir gue bengkak ya?" ucapnya seraya memegang bibirnya "Apa karena...."
"Aaaarrrghhh enggakkk!!!" teriak Nila mengacak rambutnya.
Ayla yang sedang melewati kamar Nila mendengar teriakan putrinya sontak membuatnya terkejut. Dengan setengah berlari, Ayla langsung masuk kedalam kamar Nila.
"Nilaa kenapa nak? Kenapa jerit-jerit gitu ada masalah hm?" tanya Ayla panik.
Nila pun langsung memeluk Ayla yang berdiri disampingnya sedangkan ia masih duduk dimeja riasnya.
"Momm hikss" Nila terisak dalam pelukan Ayla.
"Kenapa?" Ayla membelai rambut Nila lembut.
"Aku teringat kakak Al" isak Nila "Apa sih yang kurang dari aku Momm?" Nila melepas pelukannya. Ia berdiri dihadapan Ayla.
Ayla tersenyum lalu menatap Nila "Hm, kamu cantik" Ayla memutar-mutar badan Nila.
"Tubuh kamu bagus" lanjut Ayla.
"Tapi kurang berisi kan Momm?" sela Nila membuat Ayla mencubit pinggang Nila "Aw! Sakit mommy! Gimana sih biar badan aku berisi? Seperti mommy" tanya Nila polos.
"Hah?" pekik Ayla terkejut. Ia menggaruk belakang lehernya yang tak gatal 'Masa gue harus jawab karena ayah kamu mommy jadi berisi?' batin Ayla.
"Kamu kan masih pertumbuhan sayang, nanti lama kelamaan juga terisi seperti mommy kok. Oh iya katanya kamu pengen belajar make up? Sini mommy ajarin" ucap Ayla yang langsung membuat Nila semangat.
Ayla mengambil alat-alat make upnya. Mereka berdua duduk diatas kasur dan Ayla pun mulai memperkenalkan satu persatu alat make up kepada Nila serta menunjukan video tutorialnya saat muda dahulu.
Nila mulai memoles wajahnya dengan Ayla yang membantunya. Nila termasuk dalam kategori cepat mengingat dalam urusan make up.
"Momm apa ciuman bisa bikin bibir kita bengkak?" tanya Nila saat bibirnya mulai dioles lipstick oleh Ayla.
"Mungkin" jawab Ayla asal.
"Kenapa sejak aku berciuman dengan Remon itu bibir bawahku jadi bengkak ya?"
"Nanti kamu juga tau sendiri sayang"
'Kayaknya gue harus mulai buka-buka, baca-baca tentang dewasa nih' batin Nila.
Alvaro POV
Hari ini, hari terakhirku berada di London. Sejak menghadiri ultah Nila 2 hari yang lalu tak bisa membuatku tidur nyenyak.
Saat aku melihat didepanku sendiri Nila memberikan kue kepada teman lelakinya bernama Remon itu entah mengapa membuat diriku emosi. Terlebih lagi, setelahnya aku melihat mereka berciuman mesra didepanku. Aku benar-benar emosi ingin rasanya menghajar pria itu! Oh apakah mereka berpacaran? Atau Nila memang masih labil lalu mau saja berciuman dengan pria-pria?
Perasaan bersalah, menyesal dan rindu kurasakan kepada Nila kini. Padahal saat ini hubungan ku dengan Clara sudah berjalan cukup jauh.

YOU ARE READING
About Us
ContoSemua berjalan indah hingga akhirnya aku tau kau sudah memiliki wanita lain Dan kau lebih mementingkannya Dari pada aku. Hingga akhirnya aku menemukannya - Danila High #6 in Short Story 25 Sep High #3 in Short Story Beberapa Part Di PRIVATE!!