Part 15 "Sumpah gue benci banget ama lu Kev!"

94 6 4
                                    

"Kunci gue kan di Kevin, apa mungkin dia di kamarnya ya?" tanya Risya. Risya memutuskan untuk pergi ke kamar Kevin untuk mengambil kuncinya.

'Cklek' suara pintu kamar Kevin. Risya langsung membelalakkan matanya karena apa yang sedang ia lihat.

'Deg'

'Gue nggak salah liat kan? Mereka bisa bisanya tidur berdua sedangkan gue kedinginan di rooftop?? Dosa apa gue ama lu Kev?' batin Risya.

Seketika air matanya meluncur membasahi kedua pipinya. Risya langsung mencari keberadaan kuncinya. Risya menemukan kuncinya diatas meja dan langsung mengambilnya.

Setelah itu, ia secepat mungkin pergi dari kamar Kevin dan segera mencoba membuka pintu kamarnya dengan tangis yang ditahan. Risya langsung membanting tubuhnya diatas kasur tanpa melepas sepatu dan aksesoris lainnya.

'Kenapa gue ngerasa dihianatin ya? Padahal gue kan bukan apa apanya si Kevin? Gilaaak dosa apa gue ampe dimainin kek begini? Untung aja gue nggak sepenuhnya percaya ama kata kata Kevin kemaren! Sumpah gue benci banget ama lu Kev!!!!! Gue benciiiii ama loooooooooo!!!!!!!!!' ucap Risya dalam hati sembari menangis. Dia langsung menarik kalungnya dengan kasar. Kemudian membantingnya hingga membentur dinding.

Risya kemudian membuka HP-nya karena bergetar beberapa kali tanda panggilan tak terjawab. Disana tertuliskan 10 panggilan tak terjawab. Dan satu pesan belum terbaca.

From: Kak Edgar

Ris besok pagi mama ama papa pulang jam 5 di bandara! Jan sampe ngilang kalo nggak mau kena omel!!!

Seketika Risya membelalakkan matanya.

"Gue harus gimana?? Nggak mungkin kan gue ke bandara jam segini? Lagian ke bandara dari sini kan harus pake helikopter!" ucap Risya kebingungan. Seketika ide terlintas dipikirannya.

"HELIKOPTER!!! Ya benerrr! Tadi kan kak Peter mau balik ke Jakarta! Benerrr!!! Gue harus telpon dia sekaraaang!!!!" ucap Risya dengan semangat dia langsung memencet nomor Peter.

"Hallo kak" ucap Risya.

"Iya sya ada apa?" tanya Peter.

"Kakak mau balik ke Jakarta kan? Belom berangkat kan?" tanya Risya.

"Iya, 45 menit lagi berangkat" ucap Peter.

"Yaudah kalo gitu aku boleh nebeng nggak?" tanya Risya yang membuat Peter bingung.

"Nebeng? Balik ke Jakarta maksudnya?" tanya Peter memastikan.

"Iya kak, pleaseee!!!!" ucap Risya memohon.

"Yaudah kamu siap siap ya bentar lagi aku jemput" ucap Peter.

"Iya kak" ucap Risya yang langsung mematikan telepon dan langsung ganti baju. Setelah itu dia langsung merikan pakaiannya secepat kilat. Kemudian mengemas sepatu dan perhiasan yang diberi Kevin kedalam tas belanja semula.

'Tok tok tok' suara pintu kamar Risya.

"Iya bentaar" ucap Risya yang sedang mengecek barang barangnya.

"Ayo kak" ucap Risya sembari menyeret kopernya.

"Cepet banget beberesnya. Oh iya Kevin udah tau kamu balik ke Jakarta?" tanya Peter sembari mencoba membawakan koper Risya.

"Enggak kak" ucap Risya.

"Yaudah kamu pamit dulu gih" ucap Peter sembari memberi jalan Risya untuk ke kamar Kevin.

"Nggak usah kak, ayo berangkat aja" ucap Risya.

''Beneran? Ntar aku yabg dimarahin, aku pamitin ya" ucap Peter sembari melangkah ke pintu kamar Kevin dan seketika tangannya ditahan oleh Risya agar tidak masuk kedalam kamar Kevin.

Dilemma...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang