1

18K 474 22
                                    

'Gimana niss hari pertama kamu ngajar!! Deg degan gak!' Tanya abi di meja makan.

'Dikit, gak banyak kok bi!' Jawabku asal.

'Tapi yang biking kesal itu, masa bi ada mahasiswa yang mesum!!' Lanjutku dengan wajah yang kesel

'Mesum gimana niss!' Tanya umi menatapku.

'Umi tahu gak, tadi waktu nisa pergi ke toilet, nisa mala nemuin 2 mahasiswa sedang mesum. Kok bisa ya mi!!' Ceritaku

'Ya ampun anak-anak zaman sekarang, memang sangat mengkhwatirkan!!' Balas umi

'Awas niss, kamu jangan macam-macam seperti itu!' Sahut abi dengan nada yang tegas, sontak wajahku langsung mengdongkak

'Astagafirullah bi, jangan sampai bi... liat gituan aja nisa udah jijik'

'Yeah abi becanda kok sayang! Bagaimana kesayangan abi bisa senakal itu' balas abi

*Flashback
Ini hari pertama aku mengajar namaku Annisa Septiana, umur 24 tahun tinggi 162, berat 50. Aku baru seminggu di surabaya setelah menempuh pendidikan magister di Taiwan.

Sudah 6 tahun aku meninggalkan surabaya. Dan kali ini abi memintaku untuk pulang. Awalnya aku menolak karena masih ingin melanjutkan pendidikan ke S3. Tapi permintaan abi dan umi benar-benar tidak bisa ku tolak lagi, mengingat sebentar nanti kak yoga akan menikah dan harus pindah ke batam. Tentu abi dan umi akan kesepian dirumah.

'Selamat datang bu dosen!', Ujar mas pras sesaat aku tiba disebuah ruangan program studi.

'Apa aan sih mas! Geli dengarnya!', Balasku

'Mau gimana! Kan emang benar ibu dosen kan!', Lanjut mas pras yang berusaha menggodaku.

'Gak tau ah malu!!', balasku menundu.

Prasitio Nindar, lelaki 27 tahun bekulit sawo matang, tinggi sekitar 170, adalah seniorku dulu di NTUTS saat dia sedang menempuh pendidikan S3 nya disana. Kami lumayan dekat, maklumlah kekompakan dan persaudaraan mahasiswa-mahasiswa Indonesia disana sungguh sangat luar biasa.

'Jam berapa kamu ngajar!', tanya pras kepadaku

'Jam kedua mas, jam 10!', Balasku seraya mengecek kembali jadwalku di ponsel.

'Mas yakin kamu pasti bisa ngajar!'

'Tau dari mana?', balasku

'Gimana gak tahu, anak kesayangan prof lee, yang berhasil jadi asisten dosen semenjak s1 siapa coba yang gak kenal!!', Ujar mas pras membuat wajahku kini sepertinya memerah

'Ha ha mas bisa aja muji nya!!nisa mau terbang mas'

'Yeer beneran, kamu tahu gak niss, kalo kamu sering jadi bahan diskusi para mahasiswa jomblo disana!' Lanjut pras

'Diskusi apa mas! Bukan yang buruk kan?', Tanyaku panik

'Bukan lah!! Cuman diskusi gimana cara dekat sama kamu!'

'Segitu aja pake diskusi! Jangan-jangan ada yang buat satu metode baru Weleh mas!' Balasku dengan senyum.

'Oh yah mas, toilet sini dimana ya mas?'

'Mau ke toilet!', Tanya pras, disusul anggukanku

'Kamu jalan aja lurus, terus belok nah, dibagian utara itu punya dosen dan bagian selatan itu mahasiswa!', Sahut mas pras

'Mau dianterin?', Tanya pras lanjut

'Gak usah mas!', Balasku, seraya pamit pergi.

'Assalaimu alaikum mas..'

Dia MahasiswakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang