"Kak Nisa! menurut kak mana yang lebih penting ... UX atau UI ?" tanya Siti dengan wajah yang polos, gadis yang baru nisa kenal beberapa saat yang lalu.
Sebelum balik ke Surabaya Nisa memang menyempatkan diri untuk Meet Up dengan anak-anak GDG (Google Developer Grup) Jogja, Nisa sendiri adalah anggota dari GDG Surabaya, jadi tidak heran setiap mengujungi suatu daerah ia memang sengaja selalu menyempatkan diri untuk meet up dengan GDG daerah yang ia kunjungi, baik sebagai narasumber ataupun sekedar diskusi biasa, sama hal hari ini ia dikelilingi oleh beberapa anak-anak muda yang tentu memiliki hobi dan bidang yang sama khususnya dipemograman Android.
"Kalau kamu tanya mana yang penting, jawab kakak dua-dua yang penting ..." ucap Nisa dengan senyuman yang ramah
"Kita perlu UI untuk mendesain, mempercantik produk, atau aplikasi yang kita buat, Tapi kita juga butuh UX untuk membuat produk kita dicintai oleh orang nanti menggunakan aplikasi kita" lanjutnya
"Jadi kesimpulan kakak keduanya penting dan saling mendukung satu sama lain, interface aplikasi yang bagus membuat orang mudah tertarik menggunakan aplikasi kita sedangkan UX baik, mampu memberikan kepuasaaan, nyaman hingga konsumen betah menggunakan aplikasi yang kita buat" tambahnya, disisi lain Siti nampak benar-benar menyimak apa yang dijelaskan oleh Nisa, sesekali ia menganggukan kepala.
"Oh yah kak Nisa, bagi nomer WA nya dong, kalau Siti nanya-nanya bisa kan?" mohon siti tanpa malu-malu
"Ngasih gak yah ..." goda Nisa, disusul tawa rekan-rekan Siti yang lain
"Ini email kakak, nanti kalau kalian butuh apa-apa atau nanya-nanya, kontak aja disitu" Nisa memberikan secarik kertas yang baru ia tulis, tanpa buang waktu Siti pun bergegas mengambilnya.
"Gak ada nomer WA yah kak?" tanya Siti sedikit kecewa, Nisa tersenyum melihat antusias Siti yang memang semenjak diskusi awal terlihat sangat aktif.
"Ada, entar kakak bagi kok, khusus untuk Siti aja yah" jawab Nisa, disusul protes dari anak-anak yang lain, sedangkan di lain sisi, Siti merasa puas dengan wajah yang berbinar-binar, dan mulai beradu mulut dengan teman-temannya lain, Nisa hanya bisa tertawa menikmati suasana keakraban ini.
*~*
"Makasih ya mba" ucap Hendra, kordinator GDG sekaligus sepupuhnya Nisa yang menetap di Jogja, ia dan Hendra berbeda selisi 3 tahun.
"Sama-sama Hen.., tapi mba salut lo, kamu ngapain anak-anak disini, kok antusias makin seram gini" tanya Nisa
"Biasa mba.. di-ruqyah dikit sama android, haahaha"
"Btw itu pacar mba yah" tunjuk Hendra pada seseorang lelaki yang di duduk di pojok Cafe
"Ngaur kamu..."ucap Nisa yang menatap seseorang di pojok sana
"Habis, pas mba presentasi, mas itu nampak kagum, liatin mba melulu" ujar Hendra polos
"Itu mas Pras, teman dosen mba..."
"O oo teman dosen tah... " Hendra tampak mengangguk-ngangguk kepalanya,
"Terus, kalau pria yang di sana.." tanya Hendra lagi, saat Nisa sedang sibuk memeriksa beberapa pesan masuk pada ponselnya
"yang mana sih Hen..." Nisa mendongkak kepala, mengikuti arah telunjuk Hendra
"Iqbal.." gumannya pelan
"Dia juga sama, serius liatin mba ....itu juga dosen tah ! tapi kok gak meyakinkan gitu tampangnya" jelas Hendra mengomentari penampilan iqbal.
Nisa masih terdiam, bagaimana iqbal bisa menyusulnya ke sini,
"MBA NISA"
"Ya hen... kenapa?" ucap Nisa sedikit kaget mendengarkan teriakan Hendra
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Mahasiswaku
SpiritualBukanya Dia mahasiswa mesum yang tadi aku temui di kampus. Hati-hati nis, Itu Iqbal mahasiswa paling bandel di kampus ini. ujar pras. Ya ampun bi... orang macam itu kah yang abi jodohkan dengan ku... YA Allah Apakah tidak ada lelaki lain kenapa har...