#14

5.4K 475 46
                                        

Matahari bersinar terang, hembusan angin menerbangkan dedauan diatas pohon kelapa. Gadis kecil itu tersenyum senang. Kaki kecilnya berlari kecil menuju bibir pantai dengan ombak kecil yang bergulung. Tawa gadis itu benar-benar lepas. Ia tampak sangat senang. Kakinya yang kecil terlihat basah karena deburan ombak yang menerjang kakinya. Tangannya tak tinggal diam. Bermain air kini menjadi kegiatan menyenangkan baginya.

"Ahjussi! Eomma! Lihat! Ini benar-benar menyenangkan!" Gadis kecil itu berteriak girang bersamaan dengan suara gemuruh ombak yang saling bertaut. Gadis kecil itu tersenyum senang. Matanya bahkan kian menyipit. Menunjukan senyum lima jarinya yang menunjukan bahwa ia bahagia saat ini.

Baik Sehun maupun Minhyo. Keduanya sama-sama terdiam sembari mengawasi Mina yang tengah asik bermain pasir di bibir pantai. Minhyo tersenyum. Matanya menatap lekat gadis yang tengah asyik bermain pasir seorang diri. Ia belum pernah melihat gadis kecilnya bahagia seperti itu. Waktunya selalu ia habiskan untuk banting tulang tanpa memikirkan putrinya bahagia atau tidak. Ia telah menjadi ibu yang buruk. Menomor duakan putri kecilnya dan memprioritaskan pekerjaan yang seolah memintanya lagi dan lagi. Ia hanya dapat bersama putrinya kurang lebih selama satu jam. Itupun hanya untuk menemaninya sarapan pagi dan membacakan dongeng sebelum tidur. Sisanya ia berterimakasih kepada lelaki bermarga Park. Park Chanyeol benar-benar membantunya. Ia bahkan tampak seperti seorang ayah bagi putrinya. Memikirkan Park Chanyeol membuatnya kembali teringat akan perpisahannya ketika di bandara beberapa waktu lalu. Ia tak dapat memungkirinya. Bahwa ia merindukan sosok lelaki idiot itu. Minggu ini menjadi minggu kedua lelaki itu tidak memberinya kabar apapun. Ada sedikit ruang hampa ketika lelaki itu pergi meninggalkannya. Sejujurnya, secara perlahan seiring berjalannya waktu ia mulai membuka hatinya untuk Chanyeol. Lelaki itu benar-benar baik padanya. Ia seperti seorang tuan putri yang selalu diistimewakan olehnya. Seperempat bagian hatinya mulai terenyuh akan hal itu. Perlakuan Chanyeol membuatnya merasa menjadi wanita yang dibutuhkan dan diinginkan. Berbeda dengan keluarganya yang seolah mengganggapnya tak pernah dilahirkan. Setidaknya ia ingin membalas kebaikan lelaki itu. Setidaknya ia ingin membalas semua perbuatan baik Chanyeol dengan membuat lelaki itu bahagia.

"Hey!" Lelaki itu menyenggolnya menggunakan sikutnya. Gadis itu menghadapkan kepalanya menatap wajah lelaki tersebut yang tampak tengah memasang wajah yang sedikit jengkel. Ia bahkan tak tahu sebabnya kenapa Sehun memasang wajah masam seperti itu.

"Kau mengabaikanku!" Nada Sehun sedikit merajuk layaknya wanita. Bibirnya yang sedikit ia kerucutkan membuat kesan lucu bagi siapapun yang melihatnya. Shin Minhyo mengerutkan dahinya dan sedikit menahan tawa. Menandakan bahwa ia tak mengerti kemana arah pembicaraan lelaki itu. Ia ingin tertawa tetapi wajah masam itu membuatnya kembali menelan tawa yang sudah diujung mulut.

"Apa?" Pertanyaan singkat yang keluar dari bibirnya. Satu kata yang membuat Sehun kembali merasakan rasa jengkel yang semakin memuncak.

"Hanya ada satu kamar hotel untuk kita menginap nanti." Sehun mengalihkan pandangannya. Mengamati seorang gadis kecil yang masih asyik dengan kegiatannya. Matanya ia edarkan keseluruh penjuru pantai. Pantai ini cukup sepi. Hanya ada beberapa orang saja yang tampak sama sepertinya saat ini yaitu bersantai. Laut biru dan pasir putih yang indah sangat disayangkan karena tak ada orang yang tahu bahwa pulau ini mempunyai pantai yang begitu indah. Ia tahu alasannya. Pantai ini berada diantara perbatasan. Jarak yang ditempuhnya pun cukup lama untuk sampai di tempat indah seperti ini.

"Jangan bercanda!" Gadis itu menyahutnya. Nadanya terdengar tidak percaya dengan apa yang baru saja Sehun katakan.

"Kau pikir aku bercanda?"

"Aku tak ingin bangun terlambat untuk meeting besok. Kau lupa? Kau itu sekertaris pribadiku!" Sehun menoyornya hingga Minhyo sedikit terjungkal kebelakang jika saja ia tidak dapat menahan bobot tubuhnya.

Bad Mommy?! [ON HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang