Wahai siapapun disana, izinkanlah aku mengutip sepetik lagu paling menyentuh hati gubahan salah seorang makhluk ini. Teruntuk, bulan -entah bulannya siapa.
Teka-Teki Rasa
Oleh: Andi Abdur
Dalam bait aksara yang kamu reka, aku menerka-nerka
Apakah kamu yang tak peka, atau aku yang salah sangka
Dalam buaian rindu yang aku rasa, aku menganalisa
Jugakah kamu menyimpan rasa, atau semua hanya diagnosa
Aku seperti mendengar rindumu, tapi aku takut salah mengartikannya
Akukah yang terlalu perasa, oooh
Semua aksaramu bagai pertanda, tapi aku takut salah membacanya
Benarkah kau menyimpan rasa, semua masih diagnosa
Karena semua masih dalam tanya, dan kepastian belum ada
Jadi biarlah ku menunggu, berharap ikhlas dalam do'a
Aku seperti mendengar rindumu, tapi aku takut salah mengartikannya
Akukah yang terlalu perasa, ooooh
Semua aksaramu bagai pertanda, tapi aku takut salah membacanya
Benarkah kau menyimpan rasa, semua masih diagnosa
Aku seperti mendengar rindumu, tapi aku takut salah mengartikannya
Akukah yang terlalu perasa, oooh
Semua aksaramu bagai pertanda, tapi aku takut salah membacanya
Benarkah kau menyimpan rasa, semua masih diagnosa
Semua masih diagnosa
Ini teka-teki rasa
KAMU SEDANG MEMBACA
Analogi Antariksa
PoesíaTentang seorang Nona, yang benar-benar candu pada instrumen langit-Nya. Tentang antariksa. Terutama tentang buminya. Ini tentang kata, frasa, dan kalimat yang membuat kepalanya ingin meledak. Atau hatinya (?) (setelah bagian akhir, masih ada satu ex...