#8 Goodbye and Welcome

159 8 0
                                    

Selamat pagi, siapapun yang kapan lalu mendengar aku berkata

" Lupakan soal Bumi yang dulu, soal Bulan yang dulu, soal Bintang yang dulu, apalagi soal Mars yang dulu."

Aku ingin meminta pendapat, kawan.

Apakah perlu kuucap salam perpisahan langsung teruntuknya? Atau cukup kutitip saja melalui senja dan malam, seperti kemarin?

Ah, iya. Kurasa aku harus mengucapnya langsung.

Baik, kita mulai saja.

***

Hey! Kau yang aku telah terbiasa memanggilmu Bumi.

Ini aku. Mars, atau Bintang juga bisa. Sesukamu saja lah.

Dengar. Semenjak satu purnama penuh yang lalu, aku sudah membulatkan tekad untuk berhenti memanggilmu Bumi. Atau, berhenti mem-Bumi-kan-mu. Atau bisa juga, berhenti mengaitkan kau (yang masih kuanggap Bumi) dari segala topik yang akan aku kisahkan kembali disini.

Baik, begini saja.

Kau tetap Bumi. Dan aku, juga masih Mars.

Kita itu, sama-sama planet. Jadi kupikir, bukankah harusnya kita punya satelit sendiri-sendiri? Dan, Bintang-bintang itu, memang tak ada yang punya. Bahkan boleh jadi mereka malah punya planet sendiri.

Kita itu sendiri-sendiri. Hanya bersama dalam hal Mentari. Dan disini, aku tak sekalipun menyinggung Matahari kan?

Kau punya Bulan, Bumi. Aku punya Phobos, juga Demios.

Lalu kita mau apa? Bersatu lantas, wusss...tercipta kiamat?

Jadi...

Selamat tinggal, Bumi. Selamat mengurusi Bulan-mu.

Maaf selama ini aku seolah ingin diurusi olehmu begitu, hehe.

Pun aku, meski belum, perlahan namun pasti, tentu akan menemukan sosok Phobos dan Demios itu.

Hey, aku jadi memikirkan, masa' iya nanti aku punya dua 'Bulan'? Hmmm, bagaimana jika kusingkat saja kedua Bulan-ku itu biar jadi satu? Phomios, mungkin?

Haha, maaf ya. Hanya sekedar intermezo, kok.

Baiklah, sampai jumpa lagi.

Sampai jumpa di fenomena-fenomena semesta yang boleh jadi bisa mempertemukan kita. Seperti fenomena kemarin, contohnya.

Omong-omong, aku baru sadar. Ternyata solusi macam ini telah pernah kuungkap, pada bagian ketiga tulisan ini. Kau ingat?

Ah, sudahlah. Aku tak ingin berlama-lama lagi.

Dadah!

***

Sudah.

Aku sudah mengucap salam perpisahan pada si Bumi.

Jadi...

Welcome, kisah baru

29/11/'16
Dieny A.

Analogi AntariksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang