Chapter 4

72 8 0
                                    

Keheningan mulai mewarnai ruangan ini. Gak ada pembicaraan diantara mereka berdua. Entah mengapa mereka lebih memilih untuk bertukar pandangan dan sesekali melamun. Pada akhirnya suara seseorang, Amanda, memecahkan keheningan

"Harry, apa kamu udah membaik? Kalau udah, umm.. Bisa kamu pulang sekarang?" dengan raut muka sedikit takut.

Sejurus Harry mendekatkan mukanya pada muka Amanda, dengan tangan besarnya dia mendongakkan muka manis Amanda ke atas-berhadapan dengan muka Harry. Amanda menelan ludah pertanda ketakutan. Walau melihat mata hijau yang indah milik Harry, tapi tetep aja buat Amanda gemetar. Amanda merasakan matanya ditusuk dengan mata Harry. Harry menatap lekat-lekat mata Amanda. Dengan mata indah nan tajam itu.

"lo ngusir gue?"

"ah ng-ngga, Harry. I mean.. Gak baik kan kalau cewek sama cowok yang bukan ikatan darah itu se rumah dengan wak—"

"ssshhh.. "

Amanda merasakan telunjuk Harry mendarat dibibirnya sebagai tanda 'kau lebih baik diam' diselangi seringaian kecil nya.

"lo pikir gue bakal ngapain-ngapain lo disini?"

"i don't think so.."

"nah iyaudah. Berarti boleh."

Harry langsung berlalu ke sofa dengan tengil nya dia bersenderan disana. Serasa rumah nenek.

"tapi janji ya besok pagi udah harus pulang" ucap Amanda.

"Yes, Princess" Harry memberikan senyum manisnya.

Amanda hanya memandang Harry kaget campur heran, Amanda dapat melihat dimples milik Harry saat dia tersenyum dan membuat Amanda sedikit blushing. Dia bisa merasakan sekarang pipi nya memanas dan memerah seperti tomat rebus.

.
.
.

Amanda POV

Deg.

Apa aku gak salah denger? Apa? Princess? Hah? Coba Harry, diulang sekali lagi. Baru pagi tadi dia mengancam ku, dan sekarang dia menunjukkan sikap lembutnya. Why?

"ah.. Uhmm ok. Aku rasa kau tidur disini—disofa—ini. Goodnight, Styles"

Aku pergi berlalu meninggalkan dia. Baru beberapa langkah, aku bisa merasakan ada yang menggenggam tangan ku. Dan aku sangat kaget karena aku tau dirumah ini hanya ada aku dan Harry jadi gak mungkin tangan orang lain yang menggenggam tangan ku. Aku sedikit ditarik oleh Harry, aku pun hilang keseimbangan dan jatuh ditubuh (baca : pelukan) Harry.

Aku mem blushing lagi. Aku langsung menundukan kepala supaya Harry gak ngeliat pipi merah ku ini.

"gue tau pipi lo blushing" Harry tertawa kecil.

"no i don't!" dengan salah tingkah, reflect aku menjauhkan tubuh mungil ku ini dari tubuh (baca : pelukan) Harry.

Kemudian kami terdiam.

"Am, gue tidur sama lo ya?"

"never in your wildest dreams!"

Langsung aku berlalu dan meninggalkan Harry sendirian di ruang tamu.

.
.
.

Harry POV

Aku sedikit menarik tangan Amanda, dia pun hilang keseimbangan dan jatuh ditubuh ku.

Aku bisa melihat dari sela-sela rambutnya, pipi nya mulai memerah. Benar-benar menggemaskan. Eh.

"gue tau pipi lo blushing" aku tertawa kecil.

HOME | h.sWhere stories live. Discover now