Chapter 13

41 2 0
                                    

Jam waker ku berdering sangat kencang dan menggema di kuping ku. Segera ku bangun dan mematikan jam waker ku itu. Aku duduk di pinggiran kasur sambil mengumpulkan nyawa ku sekarang, rasanya tidur ku saat ini sangatlah kurang tapi apa boleh buat aku sudah berjanji dengan Zayn. Sebelum aku memutuskan untuk membersihkan diri, aku membuka lemari baju ku dan mencari baju yang cocok untuk nanti. Tunggu dulu.. Untuk apa aku mencari baju? Maksudku untuk apa aku berias dengan glamour? Aku hanya akan makan malam dengan Zayn, bukan berkencan dengannya! Astaga ada apa dengan pikiran ku.

Akhirnya aku meninggalkan lemari baju ku itu, seketika aku melihat kotak hitam bertuliskan 'Burberry' di atas meja belajar ku. Segera aku meraih kotak itu dengan raut penuh tanya

"kurasa ulang tahun ku masih lama" gumam ku. Jemari ku langsung membuka kotak itu perlahan, mata ku menemukan mini gown berwarna hitam dan sepucuk note di dalamnya

Anggap lah ini sebuah kencan?

Zayn.

Aku pun membulatkan mata melihat pemberian Zayn ini. Aku segera mencoba gaun mini ini, dan ukurannya sangat pas! Entahlah kekuatan super apa yang dimiliki Zayn sampai bisa tahu ukuran tubuh ku. Segera aku melepaskan gaun ini lalu aku berlalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah 20 menit aku mandi dan berias sedikit, aku langsung memakai mini gown pemberian Zayn, ada manik-manik yang menghiasi gown ini. Dengan model V neck yang cukup mengekspose dada ku dan berlengan pendek. Aku merasa malu memakai gaun ini, aku takut tidak cocok dengan tubuhku kendati pun ukurannya pas dengan ku. Tapi ini adalah pemberian dan aku harus memakainya.

Aku langsung menyusuri anak tangga untuk menemui kak Iris, saat aku sampai di lantai bawah aku melihat kak Iris sedang bersantai menonton TV sambil nyemil chips kesukaanya.

"kak, apa Zayn tadi kesini?" tanya ku membuat dia sontak menolehkan kepala

"whoaah! Apa kau ingin berkencan!? Tadi memang ada kurir datang kesini, bukan Zayn." ucapnya kembali menonton TV. "jadi Zayn yang memberi mu gown itu? Dia menghabiskan berapa juta untuk membelikan mu gown itu Am?" ucap kak Iris berdengus geli

"entahlah. Tapi aku yakin gown ini sangat mahal. Dan aku akan melaundry nya dan memajangnya di kamar" ucap ku sumringah, kak Iris hanya tertawa renyah.

"apa gown ini cocok dengan ku?" tanya ku sambil memperhatikan gown pemberian Zayn ini

Dia pun menoleh ke arah ku sebentar lalu memainkan handphone nya "ya kau cantik. Sangat cantik"

"bahkan kau saja hanya melihat ku sedetik. Bagimana bisa kau bilang kalau aku cantik?" ucap ku berdecak kesal

"kau itu cantik, jadi baju apapun yang kau pakai akan terlihat cocok" ucapnya masih fokus dengan handphone nya

Aku pun memutar bola mata "ya terserah kakak" ucap ku langsung berlalu dari nya menuju closet ku.

Sebenarnya closet ini miliki ku dan kak Iris, walaupun kebanyakkan barang-barang disini milik kak Iris. Aku jarang mengoleksi sepatu wedges atau heels. Tapi semenjak kak Iris bekerja di hotel berbintang, dia sering membelikkan ku dress atau gown mahal serta sepatu high heels dan juga wedges bermerk. Tetap saja aku kurang suka untuk memakai itu semua, tapi karena aku memakai gown aku tidak mungkin memakai converse kesayangan ku. Akhirnya aku memilih untuk memakai wedges berwarna hitam polos.

Saat aku sedang berkaca memandangi diri ku sendiri, suara bell rumah ku berbunyi beberapa kali

"kak! Bisakah kau membuka pintu nya?" teriak ku.

1 menit.. 2 menit.. Tidak ada jawaban

"baiklah. Biar aku saja" aku berdecak sebal.

HOME | h.sWhere stories live. Discover now