Chapter 14

42 1 1
                                    

Louis POV

YEAY Larry as Bromance

BUG!!!

Suara tinjuan yang sangat kencang itu menggema di restaurant ini. Semua mata melihat Harry dengan tatapan tidak percaya, begitu juga dengan ku. Kenapa Harry emosional seperti ini? Dia sangat dekat dengan Zayn, tapi kenapa semua berbalik 360 derajat!?

Aku menatapnya tidak percaya, "Haz, what happen to you!?"

Dia menatap ku, menatap kami semua. Aku yakin dia sangat menyesal, Zayn tersungkur di lantai karena ulah nya. Kami semua meninggalkan Harry yang diam mematung di restaurant, tapi aku kasihan melihat Harry seperti ini aku yakin ada sesuatu di antara mereka.

"Lads, masalah ini biar aku yang tangani. Kalian antar Zayn ke rumah sakit terdekat" ucap ku pada mereka lalu berjalan menghampiri Harry

Dia berjongkok sambil menjambak rambutnya, dia begitu menyesal. Telapak tangan ku menyentuh bahu nya.

"Lou, aku tahu itu pasti kau" ucap nya lirih

"wow kau hebat—ayo aku bantu kau berdiri" segera aku menarik lengan Harry

"kita harus bicara Haz, kau tidak bisa seperti ini terus" ucap ku memberi masukan

"Lou, kau tahu aku sangat menyesal"

"ayo bicarakan ini. Tapi di tempat lain" Harry pun mengangguk setuju. Dia mengeluarkan dompet nya lalu menaruh beberapa lembar uang diatas meja.

*****
Aku membawa Harry ke cafe terdekat, tetapi dia menolak. Dia menginstruksi ku menuju jalan yang dia pinta, sampai akhirnya aku melihat kedai ice cream kecil di ujung jalan. Aku pernah ke tempat ini sebelumnya, kalian ingat kan saat aku, the boys dan Ale menguntit Harry dan Amanda? Tetapi disini aku pura-pura tidak tahu.

Aku terkekeh, "kau membawaku ke kedai ice cream? Apa kau becanda?" ucap ku

Dia menatap ku malas, "satu-satu nya tempat yang membuat ku tenang ya hanyalah disini"

Segera aku memarkirkan mobil Range Rover milik Harry, ya kebetulan mobil ku dipakai the boys membawa Zayn ke rumah sakit.

Harry terlebih dahulu memimpin jalan, dan membuka pintu kedai. Aku melihat seorang pria paruh baya melambaikan tangan pada Harry, seperti nya mereka akrab. Harry menarik bangku kemudian duduk diam begitu juga dengan ku, aku menyilangkan kedua tangan sambil menatapnya.

"jangan diam saja, aku disini untuk membantu bukan untuk menonton wajah mu" ucapku

Dia menarik nafas panjang, "ini berawal dari taruhan ku dengan Zayn. Dia mengajak ku taruhan saat kami sedang di bar beberapa hari yang lalu"

Aku berusaha tenang, "taruhan apa? Kalian tidak pernah beri tahu kami tentang ini"

"jadi aku dan Zayn taruhan mendekati Amanda lalu berpacaran dengannya, yang lebih dahulu mendapatkan dia, akan menjadi majikan selama 1 bulan" ucap nya dengan intonasi merendah

Aku membelalakan mata ku tidak percaya, "hey! Ada apa dengan mu!?"

"entahlah. Aku bingung" ucapnya mengusap kasar wajah nya

Aku memijat pelan dahi, "kalau kau memang ingin mendekati nya, dekati saja. Kenapa harus taruhan seperti itu"

"ku pikir Zayn hanya main-main"

"main-main bagaimana? Semakin hari kalian seperti musuh. Kalian saling cemburu, dan kecemburuan itu berakibat fatal seperti tadi" ucapku sedikit membentak

"kau tahu itu tidak sengaja" jelas nya

"tetap saja kau sudah memukul sahabat mu sendiri" balas ku. Dia pun tertegun.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 08, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HOME | h.sWhere stories live. Discover now