Chapter 10

45 6 0
                                    

Sedari tadi Alena hanya berjalan mondar-mandir di hadapan Zayn dan Harry. Mereka hanya saling tatap dan melihat Amanda yang hanya berjalan mondar-mandir. Membuat mereka jadi takut. Bayangkan, seorang Zayn dan Harry takut dengan seorang Amanda

"kalian ini sudah gila ya!?" Amanda berhenti dari kegiatannya dan memandang kearah mereka berdua sambil kedua tangannya berkacak pinggang "kalian sadar dengan apa yang kalian gambar tadi kan? Kenapa kalian menggambar wajah ku, apa kalian tidak bisa mencari wajah wanita lain atau menggambar apa saja. Yang pasti bukan berhubungan dengan ku!" bentaknya. Zayn dan Harry membelalakan matanya melihat Amanda membentak mereka.

"maaf Amanda aku tidak bermaksud-arggh. Hanya saja menurut ku kau itu indah. Sesuai dengan tema yang kita ambil" jawab Zayn jujur. Harry tak mau kalah dari Zayn. Sebelum Amanda mengalihkan pandangannya ke dirinya. "ah aku juga! Menurut ku kau lah ketenangan, kau lah kedamaian. Aku tidak bisa membayangkan siapa dan apa yang sesuai dengan tema itu. Selain kau" Memang terkesan di buat-buat ya? Tapi asal kalian tahu, bahwa Harry juga jujur dengan ucapannya.

"astaga aku tidak mengerti sama sekali dengan kalian. Entah aku harus berterimakasih atau apa tapi aku tidak mau marah dengan kalian. Hanya saja aku memang tidak bisa marah." jawab nya memberi senyuman miring. Zayn dan Harry bernafas lega, mereka pikir Amanda akan membenci mereka hanya karena hal sepele seperti ini, tetapi dugaan mereka salah. Amanda jauh lebih pengertian dari gadis manapun!

"baiklah. Maaf aku sudah membentak kalian aku tidak bermaksud seperti itu, mohon maafkan aku. Itu hak kalian mau menggambar apa, aku hanya kaget melihatnya. Aku tidak siap" ucapnya dengan raut muka menyesal. Sebelum Harry ingin merangkulnya, Zayn sudah terlebih dahulu mengelus lembut punggung Amanda, Amanda pun membalas senyum kepada Zayn. Harry mendengus kesal melihat Zayn unggul 1-0 dari nya, Zayn menjulurkan lidah kepada Harry. Harry pun membalas Zayn dengan mengucapkan "fuck you" tanpa suara.

*****
Amanda pun kembali ke kelas diikuti dengan Zayn dan Harry. Bagaikan putri raja bersama pengawalnya, tetapi Amanda tidak perduli dengan itu semua. Yap mereka sudah pulang sekolah tetapi mereka suka berkumpul di kelas lebih lama, hanya untuk mengobrol atau bergabut ria.

"kau dari mana saja? Ada apa dengan kalian bertiga?" tanya Ale kepada Amanda, diikuti dengan tatapan ingin tahu nya the boys.

"ah tak apa hanya berbincang sedikit" Amanda memberi senyum miring. Zayn dan Harry pun duduk saling berjauhan tidak seperti biasanya, dan itu membuat Ale dan the boys pun bingung. Tidak seperti ini sebelumnya. Harry dan Zayn terlihat cuek satu sama lain akhir-akhir ini dan hal ini pun disadari oleh Ale dan the boys.

"kalian tahu mereka kenapa?" tanya Niall berbisik

"entahlah. Mereka terlihat seperti musuh" timpa Liam.

"Am, apa kau merasa ada sesuatu yang aneh?" tanya Louis kepada Amanda. Amanda menautkan kedua alisnya tidak mengerti. "maksud mu?"

"ya. Semenjak mereka bertemu dengan mu, mereka seperti berlomba-lomba mendapatkan mu. Aku tahu sifat Zayn, dia tidak bisa berhubungan dengan seorang perempuan yang dirasanya tidak sesuai dengan hati nya-"

"kau ini bicara apa Lou, sepertinya kau salah kira" jawab Amanda terkekeh

"dan Harry. Memang Harry lelaki paling bejat didunia, tetapi dilihat dari sikapnya akhir-akhir ini, dia seperti selalu ingin disamping mu. Apa kau tidak sadar dengan itu?" tanya Louis mengangkat satu alisnya

"tidak. Bahkan aku tidak mengerti dengan sikap mereka" jawab Amanda polos

"hei Am! Kau ini tidak peka atau terlalu polos?" pekik Ale.

"um aku tidak tahu Ale. Hanya saja aku tidak berpikir sampai sejauh itu. Aku menganggap mereka sahabat, seperti kalian" ucap Alena memberi senyuman kepastian

HOME | h.sWhere stories live. Discover now