Extra Part

9.7K 247 4
                                    

Haii haiii, aku balik lagi nih barengan sama Reynand dan Livia. Adakah yg kangen mereka? Ada dong ya..ada lah..please ada ya? Hhaa oke penulis lagi gaje nih, mending langsung ke ceritanya aja yahh.

***

Livia POV

Pagi ini terasa istimewa bagiku, sama seperti pagi-pagiku selama 2 bulan ini. Kenapa? Karena 2 bulan yang lalu aku resmi menjadi Ny. Reynand Adam. Kalian bisa bayangkan betapa bahagianya aku? Saat itu merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia, apa semua wanita merasakan apa yang aku rasakan saat bersanding di pelaminan. Ku harap iya, karena rasanya sungguh tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Saat ini aku, Rey, Mike, kak Jessica dan juga putri kecil mereka Aaliya juga Mom dan Papa ku sedang berada di Paris, di rumah orang tua Papa, kami sedang liburan.

Dan kalian tahu? Aku sedang tersenyum sendiri seperti orang gila saat ini karena memandangi wajah lugu Reynand suamiku saat tidur, sungguh dia seperti anak kecil dan itu membuatku ingin tertawa. Tapi ini adalah sebagian kecil dari kebahagiaan yang aku rasakan sejak menikah dengannya, dia benar-benar menjadikanku wanita paling beruntung di dunia ini.

Sebuah ketukan di pintu mengganggu aktifitas pagiku memandangi wajah lucu Reynand, pasti Mom.

"Liv.." itu suara Mike.

"Kau sudah bangun?" Serunya lagi, aku bergegas menyibak selimutku dan menuruni ranjang menuju pintu.

"Sudah, ada apa Mike?"

"Reynand masih tidur?" Tanyanya.

"H.hm..semalam dia ada pekerjaan yang harus diselesaikan hingga larut. Ada apa Mike, tumben pagi-pagi sudah menggangguku?" Sindirku.

"Ya Tuhan, kau ini! Aku disuruh Papa memberitahu kau dan Rey untuk bersiap-siap sore ini. Kita akan kerumah Ayahnya Mama, Kakek Sean"

"Kakek Sean? Apa kabarnya sekarang, lama sekali sepertinya kita tidak saling  memberi kabar"

"Kakek baik, kau tau Tante Kiana kan? Putrinya mengalami kecelakaan parah kurang lebih 3 tahun lalu dan baru-baru ini dia sadar dari komanya, tapi saat bangun dia mengalami amnesia. Mom ingin kita semua mengunjungi mereka sebelum kita pulang ke Indonesia"

"Kasian sekali, baiklah aku akan bersiap"

"Segera bangunkan suamimu, kita harus segera berkumpul di meja makan 30 menit lagi" aku mengangguk dan menutup pintu saat Mike sudah menjauh dari kamarku.

Aku kembali naik ke atas kasur, membuka selimutnya dan menepuk-nepuk pelan pipi Reynand mencoba membangunkannya.

"Rey, bangun!" Panggilku.

"Hmmm" dia hanya menggumam tidak jelas dan malah kembali menarik selimut yang sudah ku sibakkan tadi.

"Reynand, semua orang menunggu kita di bawah untuk sarapan" aku kembali menarik selimut itu dan akhirnya dia membuka matanya perlahan.

"Aku masih sangat mengantuk, Liv!" Kasihab suamiku, matanya sepertinya memang sangat enggan untuk dibuka. Aku mengusap pelan rambutnya.

"Yasudah, aku kebawah dulu ya. Nanti aku akan membawakan sarapanmu ke kamar" putusku.

"Aku akan menyusul, Sayang. Kau duluan saja" akhirnya dia bangun. Aku mengangguk.

"Baiklah, kau mandi lah dulu. Aku sudah siapkan bajumu"

"Terima kasih, Sayang!" Ujarnya lalu masuk ke kamar mandi sementara aku memutuskan untuk turun ke bawah.

Reynand bergabung di meja makan 15 menit setelahnya, tidak terlalu terlambat karena Papa belum bergabung. Rey mencium puncak kepalaku lalu duduk disampingku, hal itu membuat wajahku memerah. Aku melirik Mike yang tengah terkikik geli, aku tau dia menertawaiku. Aku melotot ke arahnya dan dibalas dengan memeletkan lidahnya. Aku merengut kesal.

[ 4 ] Only With My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang