Happy B'day, Mom!

6.7K 321 13
                                    

Merasa gelisah sejak pagi, Livia sibuk mondar mandir di balkon kamarnya sejak 1 jam terakhir. Livia bimbang antara akan menghadiri hari ulang tahun Mom nya atau tidak. Rey juga membuatnya pusing, seharian ini dia tidak bisa dihubungi, padahal kan Livia ingin meminta pendapatnya sekali lagi. Ulang tahun Siena tinggal besok dan Livia belum menemukan satu keputusan akan hal itu.

"Arghhh....Sial !! Kemana sih si Rey?" kesal Livia, berkali-kali dia mencoba menghubungi Rey tapi tidak juga dijawab. Tepat saat Livia akan kembali men-dial nomor Rey, Rey sudah menghubunginya terlebih dulu, kebetulan sekali pikirnya.

"Halo, Rey..kemana saja kau..aku sudah menghubungimu berapa kali seharian ini ha?" sembur Livia langsung.

"Halo, maaf ini siapa? Aku Grace, istri Reynand! Dia meninggalkan ponselnya di rumah, mungkin dia lupa membawanya. Apa ada yang penting? Karena aku lihat nomor ini berkali-kali menghubungi Rey, kupikir ada hal yang mendesak jadi aku telfon balik. Kalau ada yang penting, nanti kusampaikan kepada Rey" Tenggorokan Livia tercekat seketika, dia hanya berharap Grace tidak mengenali suaranya. Bisa berbahaya kalau Grace tau selama ini Rey bertemu dengannya.

"Oh, maaf kalau begitu. Aku akan menghubunginya nanti. Terima kasih" ucap Livia cepat lalu mematikan sambungan telfonnya.

Livia menghempaskan tubuhnya ke ranjang, memejamkan mata dan tiba-tiba wajah Siena melintas begitu saja. Seketika Livia membuka matanya dan memutuskan bahwa dia akan pergi ke Jakarta malam ini juga, tapi dia berjanji hanya sebentar. Livia menyambar ponselnya untuk menghubungi Mike.

"Halo, Mike"

"Ya, Liv..ada apa? Ada kabar baik untuk ulang tahun Mom?"

"Eumm..aku akan datang. Tapi jangan beritahu siapapun, termasuk Mom dan Papa"

"Papa sedang perjalanan keluar kota, mungkin besok siang Papa baru pulang"

"Bagus, aku akan datang malam ini, Mike. Tapi aku tidak bisa lama-lama. Selesai menemui Mom, aku akan segera pulang ke Bandung lagi. Aku tidak ingin Papa melihatku disana"

"Livia, tinggalah 1 atau 2 hari disini, Mom pasti akan sangat senang"

"Maafkan aku, Mike. Aku benar-benar tidak bisa" Mike menghela nafas berat.

"Baiklah, perlu ku jemput?"

"Tidak perlu, Mike. Orang suruhan Rey selalu stand by kalau aku membutuhkannya"

"Baiklah, sampai bertemu nanti, Livia"

"Bye, Mike. I miss you"

"Miss you more, Princess. Bye!" and I Love you..tambah Mike dalam hati.

"Oke, Mike"

Mike menyandarkan tubuhnya di kursi kerja, dia tampak berpikir keras. Memikirkan Livia, Mom serta Papanya. Keluarganya sekarang jauh dari kata hangat, semuanya hambar sejak kepergian Livia. Tidak ada lagi kemesraan Mom dan Papanya yang selalu membuatnya tenang, tidak ada lagi rengekan manja Livia, gerutuan kesalnya dan tidak ada lagi canda tawa di rumah besar itu. Rumah itu seperti mati. Akan sulit menghidupkan kembali aura rumah itu kalau Livia tidak juga kembali dan menyelesaikan kesalahpahaman antara dirinya dengan Aldrian.

"Mike.." Mike mengalihkan pandangannya kepada sosok Jessica yang berdiri di depan pintu ruangannya.

"Jessica..apa yang kau bawa" ujar Mike melirik tentengan yang dibawa Jessica. Jessica mengangkat tentengannya dan tersenyum lebar.

"Makan siang!" ujarnya riang, Mike mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum miring.

"Jangan salah paham, Mike. Aku hanya ingin kau mencicipi masakanku, em maksudku hasil percobaan memasakku. Kau tau, aku tidak bisa memasak. Ini pertama kalinya"

[ 4 ] Only With My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang