Love Me! Right?

8.5K 288 3
                                    

***

"Rey..aku mencintaimu!" Reynand menghentikan langkahnya saat 3 kata mujarab itu terlontar dari mulut Livia. Reynand memutar badannya dan menatap Livia yang sekarang tengah menatapnya.

"Apa?" Tanya Reynand ingin memastikan.

"Apanya?" Sahut Livia bingung.

"Apa yang baru saja kau katakan?"

"Aku..eumm..aku mencintaimu!" Ucap Livia pelan, dia menggigit bibir bawahnya karena gugup. Reynand tersenyum lebar dan kembali menghampiri Livia lalu memeluknya erat.

"Kau serius?"

"Y..ya.." Livia mengangguk dalam pelukan Reynand.

"Kau tau konsekuensinya jika kau serius dengan ucapanmu?" Livia mengernyit bingung dan melepaskan pelukan Reynand lalu menatap laki-laki itu.

"Konsekuensi apa?"

"Aku akan menjadikanmu milikku seutuhnya! Kau akan menjadi pendamping hidupku, kita akan menikah!"

"Oh? Apakah ini sebuah lamaran?"

"Kalau iya, apa kau akan menerimanya? Kau akan menerima seorang duda? Aku pernah menikah Livia!"

"Emm..masalah itu..aku.." Reynand menyerah, Livia ragu dengan keputusannya. Reynand menyesal dengan takdirnya saat ini. Melihat raut wajah Reynand yang berubah sendu, Livia meraih kedua sisi wajahnya.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Livia lembut. Reynand menggeleng.

"Aku tidak peduli statusmu, Rey! Aku tidak peduli. Siapapun dirimu, bagaimanapun dirimu aku tetap akan mencintaimu karena aku mencintaimu dengan hatiku, Rey!" Ucap Livia serius. Reynand menatapnya tidak percaya.

"Jangan gila, Liv! Apa kata teman-temanmu nanti..lagipula..orang tuamu.."

"Kami akan melakukan apapun untuk kebahagiaan Livia, Rey! Bahkan jika itu harus mengorbankan nyawa kami. Jadi kalau hanya masalah seperti ini, kau tidak perlu takut. Kami akan mendukung kalian!" sahut Aldrian yang kini sudah berada di samping Reynand bersama Siena. Livia tersenyum senang karena orang tuanya tidak mempermasalahkan status Reynand.

"Tidak, Dad!" Itu suara Darren.

"Ya?"

"Aku tidak setuju! Laki-laki ini pernah sangat menyakiti Livia, Dad. Bukan tidak mungkin suatu saat dia akan melakukannya lagi. Apa kalian ingin melihat Livia terluka seperti dulu?"

"Darren.."

"Om..biar aku yang bicara" potong Reynand saat Aldrian hendak angkat bicara.

"Rey, sudahlah biar aku saja" ucap Livia.

"Darren, please!" ujar Livia dengan wajah memohon, tapi Darren tidak berubah pikiran sama sekali.

"No, honey! Dia menyakitimu, aku tidak ingin kejadian dulu terulang lagi"

"Darren, aku tahu. Tapi aku yakin dia tidak akan mengulanginya lagi. Aku percaya padanya"

"Tapi aku tidak! Ayo kembali ke kamarmu! Kau harus istirahat dan ingat! Jangan berhubungan lagi dengannya" sahut Darren lalu menarik tangan Livia untuk membawanya kembali ke kamar.

"Darren..aku mohon.." seru Livia memberontak, tapi cekalan tangan Darren semakin erat.

"Darren, sakit!"

"Darren, lepaskan adikku!" seru Mike. Bukannya mendengarkan, Darren malah mempercepat langkahnya.

"Darren, aku mencintai Reynand. Tidak bisakah kau mengerti itu, huh!" pekik Livia membuat Darren tersentak dan menghentikan langkahnya untuk melihat Livia, cekalan tangannya terlepas.

[ 4 ] Only With My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang