Sorry, Grace

7.3K 322 4
                                    

***

Lantunan lagu Ariana Grande ft Mac Miller-The Way  mengalun diantara keheningan yang tercipta didalam mobil Livia, baik Livia maupun Rey tidak ada yang berniat membuka suara setelah perdebatan mereka tadi meributkan siapa yang akan menyetir. Rey yang bersikeras untuk menyetir karena tidak sepantasnya seorang wanita menyetir untuk laki-laki, sedangkan Livia merasa tidak ada masalah kalaupun dia harus menyetir untuk seorang laki-laki. Tapi tetap saja, ego Rey kali ini menjadi pemenangnya dan Livia terpaksa mengalah.

"Apa yang kau pikirkan?" ucap Rey karena melihat Livia sedang melamun. Livia menoleh dan tatapannya bertemu dengan tatapan Rey yang sedetik kemudian sudah kembali berkonsentrasi dengan jalanannya.

"Tidak ada. Aku hanya..em..dingin" ujar Livia, berbohong. Tentu saja dia memikirkan makan malam nanti, bagaimana dia harus berhadapan dengan Rey dan Grace.

"Begitu?"

"Ya"

"Liv, kupikir aku akan kembali ke rumah saja, sepertinya hujan semakin deras dan kau semakin menggigil. Kita kerumahku dulu, kau bisa mengganti pakaianmu yang basah. Grace tidak akan keberatan meminjamkan pakaiannya untukmu"

"Eh? Tidak perlu Rey, aku bisa bertahan"

"Liv, rumahku lebih dekat dan aku tidak ingin kau demam nanti malam hanya karena kau mamakai pakaian basah seperti itu"

"Ayolah, Rey. Ini sudah hampir kering, aku tidak akan demam"

"Kau sedang tidak mencoba menghindari untuk mampir kerumahku kan?" Livia terkejut dengan pemikiran Rey yang tepat sekali itu.

"Ti..tidak..tentu saja tidak!" sanggah Livia.

"Kalau begitu, kau akan berganti pakaian dulu!" putus Rey.

"Terserah kau sajaa!" sungut Livia kesal, dia melipat tangan didepan dada dan menatap keluar melalui jendela pintu mobilnya. Rey terkekeh melihat Livia yang tampak tidak ikhlas itu.

Beberapa menit kemudian mobil mereka sudah memasuki halaman rumah Rey, Rey memasukkan mobil Livia kedalam garasi supaya mereka tidak perlu menerjang hujan kembali.

"Ayo, masuk. Kau sudah menggigil sekali" ucap Rey lalu menggandeng tangan Livia untuk mengikuti langkahnya kedalam rumah. Livia hanya bisa menurut saja karena masih kesal.

"Rey aku tidak bisa lama-lama disini, ini sudah sore"

"Iya, kau akan kuijinkan pulang setelah aku memastikan kau mengganti pakaianmu" Livia mendesah pelan dan kembali mengikuti langkah Rey.

"Lho, Livia" seru Anggi begitu melihat Livia dan Rey masuk ke ruang tengah. Livia melepaskan pegangan tangan Rey dan  memeluk Anggi sekilas.

"Mom.."

"Kenapa kalian basah begini?"

"Ceritanya nanti saja, Ma. Livia harus mengganti pakaiannya dulu, aku akan meminta Grace untuk meminjamkan pakaiannya" sahut Reynand.

"Kenapa harus memakai pakaian Grace? Pakaian Livia disini masih banyak" ujar Anggi tepat saat Grace muncul dari tangga. Grace tampak terkejut dengan ucapan Anggi. Apa maksudnya pakaian Livia banyak disini?

"Pakaianku?" sahut Livia menatap Anggi lalu Rey bergantian. Livia belum menyadari kehadiran Grace disana.

"Cih..aku tau pakaianmu sangat banyak sampai lupa kalau kau meninggalkan begitu banyak pakaian disini, Sayang. Kau lupa dulu kau sering menginap disini?" Seakan teringat sesuatu Rey dan Livia menepuk jidat mereka bersamaan.

"Ohh iya, aku lupa!" ucap mereka bersamaan, Livia dan Rey bertatapan geli lalu terbahak.

"Ehm..Livia.." Livia menoleh dan mendapati Grace didekat tangga.

[ 4 ] Only With My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang