4. Penggoda Iman

1K 72 53
                                    

( THE BOSS SERIES #3 )

MATURE FOR LANGUAGE CONTENT

DON'T BASH, DON'T COPY AND LEAVE YOUR COMMENT. ITS MUST.




" Pak, masih mau disini. Sudah jam sebelas malam, loh " Ucap Sulli, Sejenak Minho menghentikan jarinya. Sullipun bukan bermaksud mengusir, tapi yang dilihatnya Bosnya itu masih betah duduk didepan laptopnya sambil meminum satu gelas coklat panasnya. Minho menurunkan kacamatanya dan menaruhnya diatas keyboard laptopnya dan menatap wanita yang sudah beberapa jam lalu duduk diam menemaninya sambil sesekali menguap, ia sadar bahwa dirinya keterlaluan hanya mendiaminya saja dan malah fokus pada beberapa email dan laporan yang tadi belum sempat diselesaikan oleh asistennya ini.

" Maaf yah, saya ganggu kamu. Baiklah saya pulang " Katanya sambil memasukkan kacamatanya didalam kotak yang disediakan dan juga mematikan laptopnya, menaruhnya didalam tasnya. Tapi ada sebersit rasa tak rela saat Minho sudah hampir menyangkil tasnya. Ia mencekal lengan kekarnya dan menggelayut manja disana, padahal yang disana sudah kaku dan berdiri gugup.


" Saya kan cuma tanya Pak. Tahunya Bapak mau pulang beneran " Katanya geli. Minho tersenyum walaupun simpul.

" Jangan Bapak, Minho saja kan kita sedang diluar " Katanya. Sulli bersorang riang dalam hati.

" Baiklah Mas, eh jangan pulang yah. Saya kan masih mau berdua sama pacar baru saya " Ucapnya manja. Ia mendorong Minho untuk duduk lagi. Mau tak mau Minho menurunkan lagi tasnya dan pantatnya didalam sofa empuk milik wanita yang baru saja menyebutnya pacar barunya. Sial! hanya permintaannya untuk tinggal saja ia sudah begitu keras dan tegang.

" Saya suka Panggilan kamu, tapi Sul, kamu beneran mau jadi pacar saya " Tanyanya. Sulli duduk disampingnya sambil menatapnya lekat. Jujur saja butuh keberanian lebih melakukan ini karena sudah lebih dari enam tahun ia duduk disamping Minho, itu hanya sebagai atasan dan bawahan, dan sulit dipercaya kalau sekarang mereka berdua tengah menjalin hubungan.

" He'em "

" Serius? " Satu kecupan panjang hinggap dibibirnya. Ia bahkan hampir saja terlentang karena kuatnya tekanan dari ciuman wanitanya. Wanitanya yang cantik dan seksi. Sekertarisnya yang begitu diidolakan hampir seluruh penjuru perusahaannya dan kini wanita itu menjadi miliknya , ia memegang bokong wanitanya takut-takut, takut kebablasan saat itu mereka sama-sama mengakhiri ciumannya.

" Mau saya cium lagi biar Mas percaya " Ucapnya. Minho menggeleng polos, sambil memegang bibirnya yang terasa kenyal dan sangat manis. Ia menjilat bibirnya, mencari sisa ciuman milik Sulli. Errr, seperti vampire yang haus akan darah.


" Eh , saya percaya kok. Sul, tidak enah Loh seorang Pria dan wanita dewasa dalam satu ruangan apalagi berduaan begini " Ucapnya. Sulli memutar bola matanya , ia menurunkan tangan Minho yang berada dalam pangkuannya dan tubuhnya menggantikan posisi tangannya membuat Minho mengerjap tak percaya dengan keberanian pacar barunya yang seksi dan cantik ini. Ditambah posisi mereka yang menantang seperti ini. Siapapun bahkan bisa salah paham. Sulli dengan tenangnya duduk dipangkuannya, huh! Adiknya menggeliat tak nyaman.

" Mas, kita kan selalu dalam situasi seperti itu. Berduaan dalam satu ruangan dan satu lift, sudah sangat sering bahkan, masa harus dibahas juga "

" Sulli, itu dalam konteks kerja. Dan sekarang keadaan kita.. " Ucapannya terputus saat Sulli segera memotongnya.

" Berbeda? Sama saja, kecuali Mas pengen kita melakukan hal yang .. "

" Husshh! Tidak-tidak , ini sudah malam, jangan bikin saya kepikiran yang kearah sana. Saya tidak mau tersesat "

Choi Minho, Assistant! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang