6. Marah dan Sedih

751 62 41
                                    


( THE BOSS SERIES #3 )

MATURE FOR LANGUAGE CONTENT

DON'T BASH, DON'T COPY AND LEAVE YOUR COMMENT. ITS MUST.


" Dan satu lagi, saya tidak ingin ada yang tahu dengan hubungan kita ini. Saya harap kamu bisa menutupinya, biarkan orang-orang diluar mengetahuinya, jangan sampai karyawan saya ada yang tahu " Sulli bangkit dari duduknya dan mendekati Minho. Ia sudah tak tahan dari tadi ingin menciumnya. Minho terlalu bawel dan cerewet membuatnya gemas. Ia berbisik ditelinga Minho " Nanti malam kerumah aku ya Mas " membuat Minho merinding. Tanpa Minho sadari Sulli meletakkan ponselnya yang ia lupakan dan ia berlalu pergi. Masa bodo dengan apa yang tadi dibicarakan Minho, ia tak memusingkannya. Yang sekarang ia pikirkan adalah bagaimana caranya agar Minho luluh dan tidak kaku lagi padanya.

Sedangkan Minho ia hanya menunduk malu dimejanya, dan dengan bodohnya ia melupakan ponselnya dirumah Sulli karena ia terlalu terburu-buru, ia menyadari itu. Setelah Sulli keluar ia langsung memberikan pesan pada Chang Wook untuk menunggunya dilobi karena ia akan berangkat untuk meeting diluar. Dan mungkin saja Sulli sedang ada diruangan Zhoumi seperti perkataan pria itu tadi.


Diruang Meeting, Chang Wook memperhatikan kegelisahan Minho, ia sempat beberapa kali menegur Minho karena Pria itu kerap melamun dan tak fokus dengan apa yang disampaikan dari perusahaan yang akan diajak bekerja sama dengannya. Chang Wook tahu ada sesuatu yang tak beres maka dari itu ia hanya diam dan memutuskan untuk bertanya nanti.

Setelah sang direktur selesai dengan persentasinya mereka keluar bersama untuk makan siang. Jam sudah menunjukkan pukul dua belas, ia melirik ponselnya yang tadi sempat diabaikannya. Ponselnya dalam mode silent kalau dia memang sedang melakukan serangkaian rapat dan sebagainya, tapi lima panggilan tak terjawab dan dua pesan yang hadir diponselnya membuatnya penasaran, dengan cepat ia menggeser layar tersebut dan melihat nama wanitanya hadir disana. Dan sejak kapan ia menamainya dengan nama My baby Sulli. Seingatnya kemarin ia masih menamainya Sekertaris Sulli. Sejak kapan nama dalam ponselnya berganti sendiri.

Ia mendesah pelan, ia yakin tak yakin kalau Sulli yang melakukannya. Tapi kalau memang iya, Sulli sudah melewati batas toleransinya. Ia tak ingin siapapun melihat-lihat barang pribadinya. Ia membuka aplikasi pesan, nama Sulli hadir disana dengan dua pesan yang membuatnya terdiam.

               => Aku merindukanmu Pak bos.

=> Aku menunggumu diruanganmu untuk makan siang, apakah kau tak kembali?

Benar? Wanita itu sudah terlalu jauh kelakuannya, bukankah ia sudah memperingatinya untuk tak mempublikasikan hubungan mereka dikantor dan tak membuat orang-orang berspekulasi yang macam-macam tentang mereka. Tapi Sulli, lihatlah, dengan beraninya ia mengiriminya pesan bahwa ia tengah menunggunya diruangannya untuk makan siang, apa yang dikatakan karyawannya jika mereka semua tahu kelakuannya, pacaran dikantor.

" Kau terlalu banyak melamun bos " Tegur Chang Wook. Sedangkan Minho hanya memberikan senyum tipis.

" Kau mau makan siang dimana? " Tanya Minho, tapi Chang Wook hanya mengangkat bahunya acuh.

" Pengalihan yang bagus. Sebenarnya mulutku sudah gatal ingin menanyakan ini, apa yang kau lakukan diapartemen Sulli semalam ? " Ucapnya tanpa basa-basi, tapi Minho sudah tahu apa yang akan dikeluarkan mulutnya untuk menjawab pertanyaan Chang Wook.

" Ada beberapa pekerjaan yang harus aku tanyakan. Dan kau, kau juga kesana kan sebelum aku. apa yang kau lakukan disana ? " Ia tak bisa menutupi nada sinis dari ucapannya tapi ia berusaha tenang dan tak membuat Chang Wook curiga.

Choi Minho, Assistant! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang