( THE BOSS SERIES #3 )
MATURE FOR LANGUAGE CONTENT
DON'T BASH, DON'T COPY AND LEAVE YOUR COMMENT. ITS MUST.
Minho keluar dari kamar mandi dengan rambut setengah basah. Ia masuk kedalam Walk in closet untuk mencari kemeja yang serasi untuk dia pakai malam ini bersama kekasihnya. Ia membuka handuknya mengambil stelan bajunya, tak lupa ia memberikan gel pada rambutnya agar terlihat lebih rapih. Sebenarnya ia ingin sekali memotong rambutnya dan memberikan gaya baru, mungkin saat liburan nanti ia akan memberikan Sulli kejutan dengan penampilannya.
Ia mencari Sulli kepenjuru kamarnya, dan matanya menangkap sebuah Heels yang tengah menggantung diranjang besarnya. Ia tersenyum saat melihat Sulli terlelep , wanita itu terlihat sangat lelah. Jadi apakah ia harus membatalkan rencananya. Otaknya berputar memikirkan sesuatu cuaca diluar juga sedang dingin, ia melirik kejendela kamarnya yang besar, berembun, dan ia berasumsi bahwa hari ini akan turun hujan. Ia membenarkan letak tidur wanitanya lalu Ia keluar dari kamarnya dan mencari Ibunya, dilihatnya wanita paruh baya itu tengah menikmati teh hangat ditengah cuaca yang memang sedang dingin ini. Ia memeluk ibunya dari belakang membuat wanita itu terkesiap dengan apa yang dilakukan anaknya.
" Bu, Bantu aku ini darurat " Ucapnya. Ibunya berdiri dengan sigap saat mendengar kata darurat dari anaknya.
" Ya tuhan, apa yang terjadi. Katakan pada Ibu, apa Sulli dalam masalah " Katanya setengah panik. Tapi Minho menarik tangannya dan membuat dirinya duduk kembali. Sedangkan Minho menarik kursi untuk dirinya duduk.
" Sepertinya serius sekali. Ibu akan bantu sebisanya " Ucapnya. Minho tersenyum dan menggenggam lengan Ibunya.
" Ibu ingin aku menikah kan? " Ibunya mengangguk.
" Ibu ingin aku punya istri kan ? " Ibunya mengangguk lagi.
" Dan ibu ingin cepat-cepat menggendong cucu kan ? " Ibunya mengangguk untuk yang terakhir kalinya. Tapi ia jengah dengan pertanyaan milik anaknya.
" Katakan saja apa yang kau butuhkan Nak, kenapa berbelit sekali " Katanya tak sabaran, minho kali ini tertawa sedikit keras,
" Bantu aku siapkan makan malam tapi yang romantis, ini untuk Sulli ia sedang tidur. Tapi dikamarku, sepertinya cuaca sedang tak baik untuk melakukan makan malam ditaman belakang, Kumohon bu " Ucapnya. Ibunya hanya tersenyum simpul dan mulai bangkit dari duduknya.
" Kenapa tidak bilang dari tadi. Marry , Alina tolong bantu saya " Teriaknya kepada kedua pembantunya. Kedua wanita itu berjalan tergopoh-gopoh memenuhi panggilannya, Ibunya memberikan titah pada kedua. Minho tersenyum saat kedua pembantunya mengerti dan mulai menjalankan tugasnya.
" Untung saja Ibu masak tadi, kamu lebih baik rapihkan kamar selagi Sulli belum bangun, Ibu akan membantu dibawah "
Minho memenuhi perintah Ibunya, ia merapihkan kamarnya. Membereskan baju-baju yang masih ada disofa, menggantung handuk yang tadi dipakainya. Dan terakhir membenarkan letak meja dan sofa untuk tempat mereka melakukan makan malam kali ini. Ia memang sudah membooking restoran mewah, tapi tidak jadi karena Sulli memang kelihatan begitu lelah, ditambah ia baru saja sadar pasca pingsan tadi pagi, ia merogoh ponselnya, dengan hati penuh keikhlasan ia menyerahkan ruang VIP yang sudah ia pesan untuk malam romantis itu diberikan pada Zhoumi yang notabanenya tengah berpacaran dengan wanita asal Jepang, Anak dari Kliennya.
Setelahnya Ia turun kebawah kembali,salah satu pelayannya membawakan piring dan gelas, ia menggumamkan kata hati-hati agar Sulli tak bangun. Sedangkan dirinya turun kemobil untuk mengambil bunga yang tadi dibelinya. Mungkin ia tak romantis, tapi untuk Sulli ia akan menjadi laki-laki yang romantis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choi Minho, Assistant! ✔
FanfictionKaya, tampan dan menjadi seorang bos disebuah perusahaan besar. Wanita mana yang tidak mau? Tapi bagaimana kalau dia kaku , dingin, dan perfeksionis. Adakah yang masih mau? Amazing poster : Xchee @Poster Channel NOTE : 11~END (PRIVATED)