( THE BOSS SERIES #3 )
MATURE FOR LANGUAGE CONTENT
DON'T BASH, DON'T COPY AND LEAVE YOUR COMMENT. ITS MUST.
Setelah emosi mereka memuncak itu, Minho pulang tanpa mengatakan apapun. Begitupun dengan Sulli, ia hanya diam, menatap nyalang pintu yang ditutup dengan tak sopan oleh kekasihnya. Apakah masih bisa dianggap kekasih setelah Minho mengatakan hal tadi, mungkin itu adalah semua isi hatinya. Mungkin Minho masih belum menerimanya, Wanita yang belum bisa berkomitmen.
" Kalau kamu tidak mau serius baiklah, kita akhiri saja ini. Saya ini bukan mencari pacar tapi mencari istri untuk Saya nafkahi sampai mati, kalau kamu masih mau menjadi wanita bebas dan single seperti yang kamu bilang silahkan, Saya tidak akan mencampuri urusan kamu lagi "
Itu berarti Minho mengakhiri hubungannya, itu berarti Minho menyerah akan sikapnya dan itu artinya mereka putus. Tak pernah sekalipun dalam hidupnya ia membayangkan ini, begitupun saat kekasih pertamanya memutuskan untuk meninggalkannya itu bahkan sama sekali tak terbayang dalam benaknya. Ia berjalan menuju kamarnya, raa sesak menghimpit dadanya, tidak! Ia tidak mau putus bahkan hubungannya pun belum ada seminggu, ini baru terhitung empat hari. Ia memang belum mau serius, bukan berarti perasaannya terhadap Minho hanya ucapan belaka, ia menyayanginya. Tentu saja.
Air mata turun dipipi mulusnya, ia mengusapnya. Tapi saat ia berbaring, rasanya sama saja, dan pada akhirnya ia berakhir menangis sambil memeluk tubuhnya, ini akan menjadi malam yang panjang untuknya.
****
Sepagian ini mood Minho menjadi buruk, Chang Wook dan Zhoumi sudah dua kali kena semprot olehnya. Berbeda dengan Sulli, ia yang telah sampai satu jam ini pun tak bisa mendiami jantungnya yang tak berhenti berdetak cepat. Minho benci seseorang yang telat, dan ia merutuk dirinya yang bisa-bisanya bangun begitu siang. Sial!
Ia buru-buru menaruh tasnya, persetan dengan kemarahan Minho semalam , ia bahkan tak bisa membawa urusan pribadi kekantor karena pria itu yang memintanya sendiri, jadi pagi ini ia akan menghadapinya langsung walaupun tanpa persiapan apapun.
Ia mengetuk pintu dengan pelan, tapi sahutan tak suka terdengar dari dalam. Tentu saja Minho tidak suka, dalam moodnya yang kurang baik ia datang dengan alasan telat karena baru tidur pukul empat pagi, sekarang matanya bengkak karena menangisi nasib percintaannya semalam ditambah lagi ia kesiangan. Huh! Apa lagi kesialan yang harus ia tanggung lagi.
" Permisi Pak, Maaf saya telat "
" Maaf kamu bilang, ini Pukul berapa? Apa dirumah kamu tidak punya jam " Nadanya ketus dan dingin membuat Sulli ciut. Tapi ia berusaha tenang.
" Ada Pak, tapi saya kesiangan karena baru tidur subuh tadi "
" Saya tidak peduli alasanmu. Kamu tahu kan kalau saya tidak mentolerir alasan karena kesiangan. Kembali dan bawakan berkas dari divisi pajak kemarin dan berikan pada Chang Wook, aku akan meeting dengannya kali ini " Nadanya masih dingin. Air mata hampir merebak turun dari pipinya tapi ia menahannya dengan mendongakkan kepalanya.
" Bukannya Bapak bilang kalau tidak boleh mencampuri urusan pribadi dengan pekerjaan. Sedangkan Bapak sendiri malah memilih meeting bersama Chang Wook yang jelas-jelas seharusnya Bapak melakukan meeting denganku " Kali ini ia tak bisa menahan gejolak dihatinya. Minho yang sedang dalam mood tidak baik ia berdiri dan menantang Sulli.
" Siapa atasannya disini, siapa kamu berani-beraninya menentang perintah saya " Ucapannya kali ini mampu membuat air mata Sulli jatuh. Ia membiarkan wajahnya yang sudah tanpa makeup dan memerah itu dihadiahi lagi oleh air mata yang seharusnya sudah habis karena semalam. Ia menatapi Minho sendu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Choi Minho, Assistant! ✔
FanficKaya, tampan dan menjadi seorang bos disebuah perusahaan besar. Wanita mana yang tidak mau? Tapi bagaimana kalau dia kaku , dingin, dan perfeksionis. Adakah yang masih mau? Amazing poster : Xchee @Poster Channel NOTE : 11~END (PRIVATED)