3. Client?!

2K 317 13
                                    

Sorry for typo

Happy read guys 😊

Cupid Girl

'Puk'(backsound apa ini?)

Suara benturan kecil kepala terdengar cukup nyaring di dalam ruangan luas cafe Amour yang sudah sepi. Diikuti suara helaan nafas yang menyusul setelah seperkian detik.

Surai coklat gelapnya yang terkuncir asal mulai terlihat lepek. Netra elangnya pun kini tengah tertutup rapat. Bibir tipisnya sedikit terbuka guna menambah leluasa dirinya untuk menghirup oksigen, seakan akan stok oksigen sudah sangat menipis. Obsidiannya sayup sayup terbuka, menatap sayu jam yang tengah berdenting di dinding sudut ruangan.

"20 menit lagi tengah malam..." gumamnya pelan lalu kembali menutup matanya.

Ia merasa tulangnya sudah tak tertata rapi mengingat begitu padatnya pengunjung hari ini. Bahkan cafe ini terlambat tutup 45 menit dari jam oprasional biasanya.

Pelipisnya sudah terlihat berpeluh setelah sebelumnya ia menata dan membersihkan cafe ini 'SENDIRIAN'. Ia sudah cukup sering mengumpat dalam hati ketika kakakknya sangat enggan untuk membantunya dan lebih memilih berkencan dengan kekasihnya serta memberikan tanggung jawab cafe ini padanya yang masih berstatus pelajar. Ok ini berlebihan.

'Nyes' (backsound apalagi ini)

Seketika ia membuka obsidian cantiknya dan sedikit memekik terkejut kala ia merasakan dingin menusuk di pipinya. Ia mendapati sebuah kaleng soda dingin di depannya.

Ia mendapati seorang namja tampan dengan surai blonde tengah berdiri di hadapannya sembari tersenyum hangat. Entah sumpah serapah yang sebelumnya sudah ia lafalkan dalam batin ketika dirasa dingin menyentuh permukaan pipinya, rasanya kini lenyap begitu saja bergantikan senyum simpul yang terukir di wajah cantiknya.

"Aku membuatmu terkejut ya?"

Seulgi, yeoja manis itu tersenyum lalu menggeleng pelan. Namja itu mengambil duduk di hadapannya lalu melepas kaca mata yang menutupi netra sipitnya. Seulgi menatap namja itu lamat. Mengagumi betapa indahnya mahakarya tuhan satu ini.

'bahkan ia terlihat tampan hanya dengan balutan celana denim dan kaos putih polos itu'

"Seul-ah?..." ujar namja itu.Seulgi sedikit terperanjat, ia baru tersadar dengan apa yang ia lakukan baru saja. Dalam hati ia merutuki dirinya sendiri yang mungkin terlihat bodoh di hadapan namja ini.

"Eung... Yoongi Oppa, dimana Seolbi eonni?" Ujar Seulgi. Yah itulah, ia hanya melihat kekasih kakakknya. Dimana kakakknya?.

"Dia sudah pulang, dia bilang sedang tak enak badan. Tapi dia bilang jika dia harus kemari karena ada kau disini, tapi aku melarangnya dan mengatakan biar aku saja yang kemari. Eonni,mu juga meminta maaf..." jelas namja manis itu sembari tersenyum.

Entah perasaan apa yang dirasakan Seulgi. Ia merasa kesal pada kakakknya yang sudah tega memberinya kerja lembur hari ini, namun dilain sisi ia sangat berterima kasih pada kakakknya yang sudah memberinya waktu bersama first lovenya walau hanya untuk hitungan menit,

'menyedihkan' pikirnya.

Kini netra hazelnya tertuju pada kaleng soda dingin yang ada di depannya.

"Ini untukku?" Tanya Seulgi sembari menunjuk dirinya sendiri. Yoongi memiringkan kepalanya dan tersenyum manis, menandakan pertanyaan Seulgi benar. Sebuah senyum manis terukir di wajah Seulgi.

Cupid Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang