Cupid Girl

17. Confused

Sorry for typo

Just happy read

Cupid Girl

"demi apa?! Dia menciummu?!!" pekik Joohyun.

Seulgi dengan gelagapan menutup mulut Joohyun. Ia menatap garang Joohyun yang saat ini malah memasang wajah tak santainya. Ia menatap tak percaya ke arah Seulgi.

Seulgi yang di tatap seperti itu hanya memutar matanya malas dan kembali meminum orange juicenya.

Yah... saat ini mereka berdua tengah ada di kamar Seulgi. Duduk santai di atas ranjang empuk Seulgi. Ditemani dengan beberapa makanan ringan dan orange juice.

Berawal dari rencana belajar bersama yang akhirnya berubah drastis menjadi membicarakan tentang 'Park Jimin yang mencium Kang Seulgi'. Gosh...

Joohyun menggeleng tak percaya "menyebalkan sekali"

Seulgi mengerutkan keningnya, ia tak mengerti maksut Joohyun sama sekali."menyebalkan? apanya?".

Joohyun mengambil sebuah keripik kentang dan mengunyahnya gemas.

"tentu saja Park Jimin, dia bilang dia menyukai kakakkmu. Tapi kenapa dia malah menciummu?" geram Joohyun.

Seulgi bergeming, apa yang dikatakan Joohyun memang ada benarnya. Jimin pernah mengatakan jika ia menyukai kakakknya, tapi kemarin ia menghimpit -tak sengaja lebih tepatnya- Seulgi di antara rak buku, dan menciumnya.

Dan... meninggalkan senyum yang benar benar tak mudah untuk dilupakan begitu saja bagi Seulgi.

Seulgi memegangi bibirnya. Pikirannya terus menerawang kejadian kemarin sore yang benar benar aneh dan baru untuk Seulgi.

Hangat, kenyal, dan basah walaupun hanya kecupan biasa, tanpa pergerakan atau lumatan

Seulgi menggeleng keras dan menepuk pipinya berkali kali. Joohyun yang melihatnya hanya menggeleng.

Ia tak habis pikir pada Seulgi yang masih keras kepala dan meninggikan gengsinya. Tak mengakui jika ia menyukai si Park itu.

"kau akui saja, kau hanya tinggal mengatakannya padaku Seul..." gerutu Joohyun.

"huh?"

"berhentilah bersikap bodoh, kau menyukainya kan? Akuilah..." geram Joohyun. Seulgi menatap jengah Joohyun.

"sudahlah, kau sudah mengatakannya sebanyak 7 kali hari ini" Seulgi meraih sebuah novel yang tergeletak di atas ranjangnya. Ia membaca novel itu tanpa menghiraukan Joohyun yang kini malah menatap Seulgi aneh.

Untuk saat ini Joohyun benar benar malas menanggapi Seulgi. Toh Seulgi tetap akan bersikukuh dengan egonya. Joohyun menghela nafas pelan sembari mengunyah kripik kentang yang ada di kamar Seulgi.

Cklek

Pintu kamar terbuka. Kedua pasang mata Seulgi menatap ke arah pintu. Menampilkan Seolbi dengan senyum cerahnya. Dan itu membuat Seulgi dan Joohyun mengernyit heran.

Tak biasanya Seolbi seperti ini.

Seolbi melangkah senang memasuki kamar Seulgi. Ia berhenti tepat di hadapan Seulgi dan Joohyun yang menatapnya penuh dengan tanda tanya.

"coba tebak..." ujar Seolbi. Seulgi hanya berdehem menanggapi Seolbi.

Entah ia sangat tak nafsu untuk menanggapi kesenangan Seolbi, yang ia pikir akan berakhir buruk untuknya.