18. Han River

1.1K 218 12
                                    

Sorry for typo

Just happy read

Cupid Girl

Sore ini cuaca kota Seoul begitu indah. Angin bertiup dengan pelan menghempas helai helai dedaunan pohon yang memerah.

Bersamaan dengan sang angin yang menemani sepasang pelajar yang tengah termenung dengan pikiran masing masing. Ditemani dengan suara desisan pedal sepeda yang terkayuh.

Seulgi, gadis itu hanya termenung diam dan menatap lamat surai kehitaman Jimin yang tengah sibuk mengayuh pedal sepeda keasayangannya.

Seulgi menghela nafas berat. Banyak pikiran yang membebaninya belakangan ini. Dan juga perasaan aneh yang mau tak mau harus Seulgi terima. Yah walaupun egonya masih tetap berdiri nomor satu bagi Seulgi.

Tanpa sadar Seulgi mengeratkan pegangannya pada bahu Jimin, meremat kain tebal hoodie yang dipakai namja itu. Jimin yang merasakannya hanya melirik sekilas ke arah Seulgi lalu fokus pada jalanan di depannya.

"Wae?" Desis Jimin. Tak ada jawaban.

"Seul?! Wae?!" Kali ini Jimin bersuara lebih keras.

"Eoh?! M..mwo?" Jimin tersenyum simpul.

Namja itu tak menjawab Seulgi. Ia hanya terus mengayuh sepedanya menuju ke arah utara distrik Songpa. Lebih tepatnya menuju daerah Sungai Han.

Manis sekali jika melihat mereka berdua menuju ke arah Sungai Han dengan bersepeda. Layaknya pasangan yang akan berkencan.

Tapi hei, Jimin tak merencanakan ini. Entah pikirannya terpikirkan untuk mengajak gadis manis ini ke Sungai Han. Walau sebenarnya Jimin tak mengerti apa maksutnya.

Seulgi turun dari sepeda Jimin. Ia bingung kenapa Jimin membawanya kemari. Tapi ia lebih memilih untuk diam dan mengikuti saja.

Seulgi berjalan mendahului Jimin dan berhenti tepat di belakang pembatas sungai. Ia menutup mata cantiknya, membiarkan dingin angin musim gugur menerpa wajahnya.

Jimin melangkah mendekati Seulgi dan berdiri di samping gadis itu. Seulgi tau itu, dan ia tak mau menatap Jimin. Entah ia merasa masih malu.

Dan kalau boleh jujur, saat ini jantungnya berdebar. Seulgi membuka matanya.

"Kenapa kau membawaku kesini?" tanya Seulgi tanpa menatap ke arah Jimin.

Jimin menatap sekilas Seulgi lalu kembali menatap lurus ke depan. Ia mencoba memikirkan alasan kenapa ia membawa Seulgi ke sini.

Dan memang, Jimin tak memiliki alasan khusus membawa Seulgi ke Sungai Han.

"Hanya... ingin" Jawab Jimin akhirnya.

Seulgi hanya diam dan tak berniat mengatakan apa apa lagi. Ia masih bingung dengan dirinya.

Ia tak ingin goyah, ia tak ingin menelan bulat bulat kata katanya, ia ingin menuruti egonya dan mengesampingkan apa yang ia rasakan. Yah, Seulgi tak ingin terjatuh padanya, pada Park Jimin.

Sebesar apapun pesona Park Jimin, menurut Seulgi pesona Zayn Malik lebih besar.

"Apa yang mengganggumu?"

Seulgi terhenyak, Jimin bertanya tiba tiba.

Kalau kau mau tau kaulah yang menggangguku

"tidak ada"

Jimin mengangguk anggukan kepalanya. Ia menatap sekilas ke arah Seulgi. Pergerakan Seulgi membuatnya cukup risih.

Yah risih, Seulgi tengah menggosokkan tangannya ke arah lengannya. Jimin berdecak pelan, ia melepas hoodie yang ia pakai dan memakaikannya secara tiba tiba ke tubuh Seulgi.

Cupid Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang