Epilogue 2 : Huh?!

2.6K 278 20
                                    

note : tolong baca sampai habis + author notenya jangan lupa. dan jangan lupa voment juga. happy read

Seulgi mendongak, menatap kaget seseorang di depannya yang kini juga menatapnya kaget.

Bagaimana aku lupa astaga....

"Apa kabar?"

"Kang Seulgi...?"

~~~~~~

Kafetaria rumah sakit cukup ramai pengunjung. Banyak yang berlalu lalang dengan nampan berisi makanan mereka.

Aroma obat yang menyeruak dimana mana tak mengurangi selera mereka untuk makan di sana.

Yah memang, cukup murah dan sehat. Siapa yang menolak kedua godaan itu?.

Beberapa baris meja dan kursi terisi di sana. Menampilkan banyak orang berjas putih atau hanya orang biasa yang tengah menyantap makanan mereka.

Tak terkecuali sepasang insan yang kini duduk berhadapan di salah satu sudut meja di sana.

Keduanya terdiam dan sibuk dengan makanan mereka masing masing.

Ani, tak keduanya.

Salah satunya hanya bernafsu untuk mengaduk aduk sup yang ia pesan. Tak berniat untuk memasukkannya kedalam rongga mulutnya.

Memfokuskan penuh onyx kucingnya pada mangkuk berisi itu.

Tring.

Seulgi, gadis itu mengalihkan atensinya pada pria dihadapannya yang baru saja menyelesaikan makannya.

Pria itu mengernyit heran menatap Seulgi.

"Kau... Tak memakannya?"

Seulgi tersenyum tipis lalu menggeleng pelan.

"Aku cukup tak enak, kau pasti punya banyak pasien yang harus kau urus, kan?"

Pria di hadapannya hanya tersenyum hingga kedua matanya membentuk garis.

aish... Senyum itu.

Tanpa sadar, Seulgi menelan ludahnya sendiri setelah melihat senyuman itu. Ia menghela nafas pelan.

"ani, ini jam istirahatku"

Seulgi mengangguk angguk kemudian menunduk, kembali memfokuskan dirinya pada supnya.

Cukup canggung mengingat cara berpisah dan caranya kembali bertemu dengan Park Jimin ini.

Cara berpisah? heol, tentu saja tentang surat pengakuannya. Seulgi masih sangat mengingat tentang surat itu. Bahkan isinya.

Bahkan ia menghapus akun linenya agar Jimin tak bisa mengiriminya pesan.

Tapi kenapa aku harus bertemu lagi dengan Park ini.

"eung... aku harus pergi, jam istirahatku sudah habis" ujar Jimin semnari berdiri dari posisi duduknya.

"Eoh?! ne"

Cupid Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang