Aku merenggangkan kakiku begitu sampai di alamat yang tertera pada kertas ini.
Didepanku terdapat sebuah bangunan sederhana, sebuah apartemen tua kira - kira berumur 20 tahun. Cat berwarna coklat muda pada dinding itu mulai mengelupas seiring berjalannya waktu. Bangunan ini dikelilingi padang rumput yang luas. Pemandangan yang cukup memuaskan setelah 3 jam perjalanan.
Aku dan Billy bertemu dengan seorang laki - laki paruh baya, yang aku nilai dari pakaiannya adalah seorang resepsionis.
" Selamat siang, ada yang bisa saya bantu? " tanya laki - laki itu dengan senyum hangat.
" Kami mencari alamat ini, apakah benar ini tempatnya? " tanyaku sembari memberi kertas alamat yang ku dapat dari kotak itu.
Dia mengambil kertas itu, lalu membacanya.
" Ya, benar. Kamar ini milik Kana Scarlet "
Kana Scarlet, aku tidak mengenalnya, ataupun mendengar namanya.
" Bisakah kami bertemu dengannya? "
" Tentu saja, tetapi saya tidak tau apakah dia ada dikamarnya atau tidak. Kamarnya ada di lantai dua, di ujung lorong sebelah kiri " jawab laki - laki itu.
Setelah kami berterima kasih, kami pergi menuju kamar no.7 yang terdapat di lantai dua.
Aku mengetuk pintu itu, namun tidak ada tanggapan apapun. Aku mencobanya hingga empat kali namun tetap saja tidak ada tanggapan. Aku mencoba membuka knop pintu itu secara perlahan.
Tidak dikunci!
Pintu itu tidak dikunci, aku merasa cukup ganjal seakan - akan pemilik kamar itu telah menunggu kedatangan kami ( baca: aku ). Ruangannya gelap, seperti tidak ada orang didalamnya. Namun, bisa saja tiba - tiba seorang pembunuh mendekapku lalu menusukkan pisau tepat di jantungku.
Aku tidak bisa membiarkan imajinasiku semakin liar disaat seperti ini.
Aku masuk kedalam kamar itu, Billy mengikutiku dari belakang dan menyalakan lampu.
Aku menyusuri seluruh ruangan, tetapi tidak ada tanda - tanda ada pemiliknya. Terlihat kamar ini sudah agak lama ditinggalkan, karena hawa suasananya yang dingin. Tetapi mengapa tidak dikunci? Apakah memang dia sudah percaya dengan semua tetangganya? Atau memang dia terlalu naif untuk percaya bahwa tidak akan ada pencuri yang masuk?
Lepas dari itu semua, aku cukup kagum karena kamarnya sangat sederhana, namun sangat rapi. Hal ini membuat siapapun betah untuk berlama - lama dikamar ini. Membawa suasana damai yang sangat menyejukkan hati.
Aku melihat secarik kertas diatas meja samping tempat tidur. Diselipkan dibawah lampu meja.
Kertas itu hanyalah struk dari sebuah restoran dengan tinta yang mulai pudar. Aku melihat logo dari restoran yang ada di struk itu, logo itu sangat familiar.
Tunggu, itu adalah restoran dimana aku bekerja!
Hal ini membuat aku berpikir, mungkin, aku dan Kana Scarlet pernah bertemu atau bertatap muka sebelumnya!
Aku membaca dengan hati - hati pada struk itu. Ya, mungkin untuk orang yang normal akan terlihat aneh. Disitu tertera dia datang hari Selasa minggu lalu, pukul 7 malam. Aku tidak bekerja pada hari Selasa minggu lalu. Aku akan tanyakan hal ini pada Emma. Emma mengenal hampir semua pelanggan yang di layaninya. Sangat wajar untuk Emma yang sangat mudah bergaul.
Perhatianku teralihkan dengan sebuah buku yang ada di sebelah lampu meja. Buku dengan sampul klasik yang indah. Buku itu berjudul ' Fateful Ecounter '. Buku dengan cerita romansa yang sangat terkenal dua tahun silam.
Aku membuka buku itu dengan cepat, terlihat beberapa kata dan huruf di garis bawahi. Mungkin, suatu kata yang disukai oleh Kana.
Aku mendengar Billy memanggilku samar - samar mengajakku untuk pulang kerumah. Aku menghampirinya yang sedang berdiri disamping jendela.
" Lebih baik kita pulang sekarang, tidak ada pemiliknya di sini " ajak Billy.
" Baiklah. Billy, aku menemukan sebuah struk. Struk restoran dimana aku bekerja. Kurasa aku akan bawa ini pulang kerumah "
" Kau yakin? Karena menurutku itu kurang sopan "
" Ya, aku yakin Kana Scarlet tidak akan keberatan jika aku meminjam sebuah struk "
Billy mematikan lampu kembali setelah aku keluar dari kamar itu.
Aku menuruni tangga dengan harapan aku segera mengetahui siapa itu Kana Scarlet. Setelah kami berterima kasih kembali kepada sang resepsionis, kami pulang kerumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLUE : Angels Motel
Mystery / ThrillerSebuah pembunuhan terjadi pada gadis cantik di kamar sebuah motel di pinggir kota. Bukti - bukti di tempat kejadian memaksa Helena terlibat dalam kasus ini. Semua petunjuk yang diterimanya harus dipecahkan seorang diri maupun dengan bantuan temannya...