" Nona Wildheart " panggil petugas polisi itu.
Aku memasuki ruangan berukuran 4 x 4 meter persegi itu. Hanya terdapat dua buah kursi yang terbuat dari kayu dan meja berwarna coklat muda, terlihat senada dengan warna dinding ruangan itu. Ruangan itu, entahlah mungkin yang biasanya digunakan untuk interogasi seseorang, terlihat seorang pria berambut hitam dengan tatapan tajam. Menurutku, pria itu adalah seorang detektif yang menangani kasus ini. Di belakang pria itu, berdiri 2 petugas polisi yang bertubuh kekar.
" Nona Wildheart, silahkan duduk " kata pria itu dengan nada maskulinnya.
Aku duduk di kursi yang tepat berada di hadapannya. Dia mengeluarkan map berwarna coklat tua, lalu membuka berkas - berkas yang ada didalamnya. Sekitar tujuh menit ia menyiapkan berkasnya, dia memperkenalkan diri padaku.
" Namaku Bernard Lanner. Seperti yang bisa anda lihat, saya yang bertanggung jawab pada kasus ini. Jadi, kita langsung ke inti permasalahannya saja ya " ucapnya.
" Senang bertemu dengan anda, Tuan Lanner "
" Nona Wildheart, seperti yang anda ketahui pada saat pertama kali anda terlibat, penemuan barang bukti di lokasi kejadian tersebut berkaitan dengan anda. Anda masih ingat? "
Tentu saja, siapa yang bisa lupa jika seseorang berada di posisiku saat ini. Benda, mari kita sebut seperti itu, yang membuatku terlibat dalam hal ini adalah kartu tanda pengenal restoranku. Aku memang menyadari bahwa kartu tanda pengenalku hilang, mungkin terjatuh saat aku pulang, aku juga berpikir kalau orang lain tidak mungkin mengambilnya. Tapi, entah karena Julie Morgen orang yang sangat baik hati jadi dia mengambilnya. Niat baiknya itu justru membawaku ke sini.
" Ya, tentu saja saya ingat. Saya juga sudah menjelaskan, bukan? Bahwa saya kehilangan kartu tanda pengenal itu, jadi bisa saja Julie Morgen menemukannya untuk dikembalikan "
" Ya, itu mungkin saja terjadi. Tetapi kemarin, kami menemukkan barang lainnya yang berkaitan dengan anda "
Barang lain? Yang berkaitan denganku? Kenapa? Aku bahkan tidak mengenal Julie Morgen.
" Barang apa itu, Tuan Lanner? " sesaat aku bertanya padanya, dia mengeluarkan beberapa lembar kertas.
" Kami menemukan jadwal kerjamu, riwayat peminjaman bukumu di perpustakaan kota, dan beberapa kertas coretan dengan namamu "
Jadwal kerjaku? Bagaimana? Hanya Tuan Watson yang memegang jadwal kerjaku. Tuan Watson adalah manajer tempat aku bekerja. Apakah Julie Morgen berhubungan dengan Tuan Watson? Tetapi mengapa Tuan Watson tidak diinterogasi sepertiku? Yang paling membuatku bingung adalah riwayat peminjaman buku milikku di perpustakaan kota. Sangatlah tidak mungkin bahwa perpustakaan kota membocorkan atau menyebarluaskan hal seperti itu.
" Maaf, Tuan. Tetapi saya tidak megetahui bagaimana dia bisa mendapatkan itu semua "
" Anda tentu tahu, dengan kalimat seperti itu tidak menjamin bahwa anda tidak berbohong, bukan?" ucapnya dengan tatapan yang semakin tajam kepadaku
" Boleh aku melihat berkas - berkas itu? "
Tuan Lanner memberikannya padaku. Semua yang ada di situ terlihat asli, maksudku bukan salinan atau sebagainya. Saat aku melihat langsung kumpulan kertas itu, seluruh tubuhku merinding. Ya, kita akan bilang sesuatu itu menakutkan sebagai ungkapan lain yang kita gunakan untuk hal yang kita tidak mengerti atau membuat kita tidak nyaman. Di kertas coretan itu banyak sekali namaku, di tulis dengan tinta warna yang berbeda - beda. Tunggu, aku menemukan tulisan yang sangat familiar.
Mercure, room 7, 813 Berry Road
Ya, tidak salah lagi. Itu adalah alamat yang aku dapatkan di paket yang kuterima tempo hari. Ada apa ini? Apakah Kana Scarlet mengenal Julie Morgen? Atau sebaliknya? Aku tidak bisa mengatakan tentang hal ini kepada Tuan Lanner, karena aku tidak tahu pasti apakah Julie Morgen dan Kana Scarlet memang saling kenal. Aku tidak ingin Kana Scarlet seperti di posisiku saat ini.
" Tuan Lanner, bolehkah aku bertanya kepada manajerku tentang hal ini? Karena semua jadwal kerja pegawai di tempat aku bekerja dipegang oleh manajer "
" Kalau begitu besok saya akan mendampingi anda bertemu dengannya " ucap Tuan Lanner.
Aku menyetujuinya. Besok adalah jadwal aku bekerja, jadi Tuan Lanner akan bertemu denganku jam 10 pagi di restoran. Setelah selesai, kami berjabat tangan lalu aku pergi meninggalkan ruangan itu. Aku bergegas pulang ke rumah. Entahlah apa yang harus kurasakan saat ini. Haruskah aku merasa takut? Kesal? Gelisah?
Yang jelas aku harus kembali ke tempat Kana Scarlet untuk mencari tahu lebih lanjut. Alangkah bagusnya jika aku bertemu dengannya nanti, jadi aku tidak perlu menyelinap masuk ke rumahnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLUE : Angels Motel
Misterio / SuspensoSebuah pembunuhan terjadi pada gadis cantik di kamar sebuah motel di pinggir kota. Bukti - bukti di tempat kejadian memaksa Helena terlibat dalam kasus ini. Semua petunjuk yang diterimanya harus dipecahkan seorang diri maupun dengan bantuan temannya...