Chapter 7

2.6K 163 20
                                    

Hari ini cuaca kurang bersahabat, di luar hujan cukup deras. Aku dan Emma sudah berpakaian rapi, siap berangkat ke tempat Kana Scarlet. Setelah sekitar 45 menit menunggu, akhirnya hujan pun reda. Walaupun di luar masih agak gerimis. Aku dan Emma bergegas pergi. Saat ingin membuka knop pintu, ada orang yang mengetuk dari luar. Ternyata itu Billy.

" Billy " sapaku.

" Helena, kamu mau pergi kemana? " tanyanya.

" Aku ingin pergi ke tempat Kana Scarlet lagi, Billy "

Billy menoleh ke Emma yang tepat berada di belakangku.

" Bersama Emma? "

" Ya. Apa yang membuatmu ke sini, Billy? '

" Ah, tidak. Aku hanya ingin menawarkan apakah kamu ingin beli beberapa ikan segar. Aku akan pergi ke pelabuhan hari ini. Banyak kapal nelayan yang sudah pulang dari melaut " jelas Billy dengan senyuman di wajahnya.

Billy, dia bekerja sebagai pemasar hasil laut yang di bawa oleh nelayan. Dia memang bekerja di pelabuhan, tetapi tidak setiap saat dia pergi ke sana.

" Maaf, Billy. Aku ingin segera pergi selagi hujan reda. Mungkin lain waktu, ya? "

" Oh, tentu saja. Kalau begitu kalian sebaiknya segera pergi "

Aku mengangguk dan mengunci pintu, setelah itu aku dan Emma pergi meninggalkan Billy. Dia melambaikan tangan dengan senyuman yang tidak lepas dari wajahnya.

***

" Haaah, akhirnya kita sampai " ucap Emma sambil merenggangkan badannya.

" Sebelumnya juga kamu dan Billy menempuh perjalanan selama ini? " tanya Emma

" Ya. Ayo kita ke dalam "

Aku dan Emma masuk ke dalam motel itu. Kami bertemu laki - laki resepsionis paruh baya itu lagi. Tetapi dari cara dia menyapa kami, sepertinya dia tidak ingat bahwa aku pernah datang kesini.

" Halo, selamat siang. Ada yang bisa aku bantu? " tanya resepsionis itu dengan senyuman.

" Kami ingin mengunjungi kamar milik Kana Scarlet, Tuan " jawabku.

" Ah, Nona Scarlet. Kamar no. 7, ada di lantai dua di ujung lorong sebelah kiri " jelasnya.

" Terima kasih, Tuan. Tetapi boleh saya bertanya? " tanyaku.

" Tentu saja "

" Apakah tuan tahu bagaimana penampilan Kana Scarlet? "

" Ya, tentu saja! Siapa yang tidak ingat dengannya, dia gadis yang cantik, sangat cantik. Dia memiliki mata yang indah, dia memiliki rambut coklat yang selalu tergerai, tubuhnya mungil, namun sangat proporsional " jelasnya dengan sangat antusias.

Dari ciri - ciri yang dijelaskan olehnya, ada kesamaan dengan ciri - ciri yang dijelaskan oleh Tuan Watson tentang orang yang meminta jadwal kerjaku. Apakah Kana Scarlet benar - benar mengunjungi Tuan Watson? Jika memang iya, sangat besar kemungkinannya bahwa Kana Scarlet mengenal Julie Morgen.

Setelah berbincang sedikit, aku dan Emma pergi ke kamar milik Kana Scarlet, aku berharap kali ini kami dapat bertemu dengannya.

Aku mengetuk pintu itu, namun tidak ada tanggapan. Emma yang penasaran juga ikut mengetuk pintu beberapa kali, namun hasilnya sama. Aku mencoba membuka knop pintu itu lagi. Ya! Tidak dikunci! Aku tidak mengerti, hal ini seakan - akan menunjukkan bahwa Kana Scarlet memperbolehkan siapa pun masuk ke kamarnya.

Emma menatapku, dari tatapannya aku bisa menebak pertanyaan yang ada di kepalanya. Aku mengangguk, lalu kami masuk ke dalam.

Aku menyalakan lampu. Sudah dua kali aku datang ke sini, namun tidak pernah bertemu dengan Kana Scarlet. Semua benda yang ada di sini masih tersusun rapi seperti terakhir kali aku ke sini. Tidak mungkin bukan, kalau Kana Scarlet tidak menggunakan barang - barang di rumahnya.

Aku berjalan menuju kamarnya. Hawa dingin dari kamar itu lebih terasa dari sebelumnya. Aku menyalakan lampu meja di samping tempat tidur. Buku yang berjudul ' Fateful Ecounter ' itu masih tergeletak di meja. Aku membuka buku itu, aku perhatikan setiap kata - kata yang digaris bawahi olehnya pasti tentang teman dan kasih sayang. Aku tidak mengerti, buku ini mengisahkan tentang romasa, tapi mengapa dia sangat menekankan pada pertemanan?

Meja itu memiliki tiga laci. Aku membuka laci paling atas di meja itu. Aku melihat beberapa kertas yang warnanya mulai pudar. Aku memberanikan diri untuk mengambilnya. Aku lihat satu - persatu lembaran itu. Semuanya hanya tulisan, semacam puisi tentang persahabatan. Ya, mungkin Kana Scarlet sangat menyayangi sahabatnya.

Saat aku melihat dua lembar terakhir, aku tertegun. Di situ tertulis bukti pembayaran sewa motel, ya motel itu adalah Angels Motel dan atas nama Julie Morgen.

Tanggal yang tertera di bukti pembayaran itu belum lama dari hari dimana Julie Morgen dibunuh. Aku mengambil kertas itu lalu memasukkannya ke dalam tas, maksudku meminjamnya.

Tiba - tiba aku mendengar suara berisik dari dapur. Suara benda logam. Beda logam yang saling beradu. Aku menoleh sedikit, namun dapur itu cukup gelap. Apakah itu Kana Scarlet yang sudah pulang? Dimana Emma? Terakhir kali dia ada di belakangku, mengapa aku tidak menyadari kemana dia pergi?

CLUE :  Angels MotelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang