3

229 14 4
                                    

"kak Milano itu ganteng bangett!!" jerit Sifa polos memasuki kelas.

Semua mata tertuju padanya termasuk Kemala, Kimi dan Seli. Refleks ia menutup mulutnya ketika melihat semua orang tengah menatap heran padanya "Upss, sori kalo gue ngeganggu aktifitas kalian semua" katanya menahan malu sambil berjalan ke arah tempat duduknya disamping Seli

"Kenapa lo? Hahaha" sorak Rangga tertawa terbahak-bahak

Sifa menatap tajam pada Rangga "apaan lo ketawa hah?" pekiknya pada Rangga

"Suka-suka gue! Dasar garing! Jones!" balas Rangga ketus

Sifa menggeram "Apa lo bilang?! Jones? Lo ngak sadar kalo diri lo juga jones hah?" kata Sifa sambil tersenyum miris

Seli geleng kepala melihat kembarannya yang kini adu agrumen dengan Rangga "kalian! sehari aja ngak ribut, kiamat ni dunia kali yaak?!" kata Seli yang bosan melihat adegan seperti ini tiap hari.

Apalagi tiap malam Sifa selalu mengeluhkan tentang Rangga padanya.

"Lo cemburu?" kata rangga tetsenyum geli pada Seli

Sontak semua teman-teman sekelasnya tertawa.

"Idiih!! Apaan coba?" Seli geli mendengar perkataan Rangga "Gue? Cemburu? Sama lo?" sambungnya sambil menunjuk ke Rangga "Ngak banget!!" katanya memutar bola matanya

"ngaku aja kali kalo sebenarny-- Aduuh!!" Rangga menjerit

"sebenarnya saya sudah masuk sejak tadi" kata Pak Ahmad sambil memutar telinga Rangga

Membuat semua murid tertawa melihat Rangga, apalagi Sifa dan Seli mereka serempak berdiri dan berteriak "Rasain lo!!"

Membuat Rangga merah menyala seperti api yang hendak menghanguskan dua kembar itu

"Sudah Sifa, Seli. Kenapa kalian berdiri? Duduk kalian!" kata Pak Ahmad melepaskan tangannya dari telinga Rangga, lalu berjalan menuju kursinya

"Panas kuping gue, hrrgh!" umpat Rangga lambat supaya tidak terdengar oleh Pak Ahmad

Sifa dan Seli masih menertawai Rangga dari jauh. Rangga hanya menatap tajam dua kembar itu menahan amarahnya

"eh lo malu-maluin tau ngak?!" bisik Seli buang muka dari tatapan tajam Rangga

"gue ngak sengaja tadi!" balas Sifa berbisik

"Udah lo datang telat! Haduh malu gue punya kembaran kayak lo, hahaha" kata Seli mengusili kembarannya

"Gue juga ogah punya kembaran kayak lo, ahahaha" balas Sifa pada lembarannya sambil menjulurkan lidahnya

Keduanya saling menertawai satu sama lain dan dihentikan oleh suara Pak Ahmad "Ketua, tolong siapkan!" suruh Pak Ahmad kepada Ridho

Ridho melaksanakan tugasnya dan mulai menyiapkan teman-temannya.

Semua murid kelas X Mipa 2 bersiap-siap untuk memulai pelajaran hari ini

***

Bel berbunyi menandakan jam istirahat datang

"Baik, pelajaran hari ini selesai, kerjakan Latihan halaman 14 di buku Pr kalian, dikumpul minggu depan. Assalamualaikum" Pak Ahmad mengakhiri pelajaran hari ini, semua siswa menjawab salam Pak Ahmad sambil memasukkan  buku-buku kedalam tas mereka

"lo tadi ngapain sih?" tanya Kimi pada Sifa sambil menahan tawanya

"Tadi gue abis liat kak Milano! Sumpah ganteng banget!" Sifa menjerit histeris mengingat saat ia berjalan  bersebrangan dengan Milano pagi tadi

"gue kan udah kasih tau lo sejak kemaren-kemaren?! Lo nya aja yang ngak percaya" kata Kimi menatap datar pada Sifa

"Iya, percaya gue sekarang! Dia lebih ganteng dr yang lo bilang" kini Sifa tersenyum-senyum sendiri membayangkan betapa gantengnya wajah Milano

Kemala yang saat itu sedang BAD MOOD seraya berkata "Gantengan juga papa gue!"

Kimi melirik Kemala "Ih, lo kan ngak pernah liat wajah kak Milano" katanya manyun

Kemala memegangi perutnya "kantin yok!" ajaknya pada ketiga temannya

"Ayok-yok! Gue udah laper nih" Sifa ikut-ikutan memegangi perutnya dan berjalan mengikuti Kemala

Seli tau pasti kembarannya ini tidak sarapan sebelum berangkat sekolah karena bagun kesiangan "ngak sarapan lagi lo kan?" tanyanya pada kembarannya

"ngak sempet, gue buru-buru tadi! Lo pakai acara ninggalin gue lagi! Terpaksa gue naik angkot gara-gara lo" keluh Sifa memarahi kembarannya

"kalo gue nunggu lo, terpaksa gue jadi telat kayak lo!" celetuk Seli tersenyum miring

"Eeh, bentar-bentar!" Kemala menghentikan langkahnya "Gue lupa kalo gue bawa bekal" kata Kemala membuat perhatian teman-temannya tertuju padanya

"ya elah" keluh Kimi "terus gimana? Lo ikut ke kantin ngak?" lanjutnya bertanya pada Kemala

"ngak usah deh, gue di kelas aja. Kalian aja bertiga ke kantin" jawab Kemala

"Okay" jawab ketiga temannya

Ketiganya berlalu meninggalkan Kemala "Anjiir, beneran pergi tu orang. Sendiri deh gue!" umpatnya setelah tinggal sendiri di kelas

***

"No, lo liat tuh siapa yang datang!" kata Bobi seraya menunjuk orang yang dia maksud

Milano mendongak ke arah yang di tunjuk Bobi dan berdecak "ngapain lagi tuh cabe?" katanya saat Hani masih jauh dari kantin

"Apa kabar Hani cantik?" kata kak Andre merayu-rayu

"Baik kak" jawab Hani sekenanya dengan senyumnya yang mempesona "Kak Andre apa kabar?" lanjutnya

"Gue lagi sakit, abis jatuh tadi" balas Andre dengan wajah manja

"Jatuh dimana? Apanya yang sakit kak?" jawab Hani

"Jatuh di hati lo Hani!" kata Andre tersenyum geli "Dan yang sakit, ini.. Hati gue, hati gue sakit gara-gara lo kesini bukan nyariin gue" Andre bersandiwara sambil menunjuk dadanya "lo kesini pasti nyari Milano kan?" lanjut Andre memperlihatkan wajah kecewanya

Semua orang yang tadinya diam sekarang tertawa dengan apa yang dikatakan Andre, kecuali Milano "Geng! Gue cabut duluan ya" kata Milano berdiri dari duduknya

Hani mencegat langkah Milano "No, lo disini? Pantesan pas gue cari ke lokal, lo ngak ada" kata Hani setelah berhadapan dengan Milano

"Ngapain lo nyari gue?" tanya Milano dengan wajah datarnya

"gue kangen sama lo, No" jawab Hani tersenyum sambil memeluk lengan Milano

"Nempel-nempel aja lo?! Lepas!" katanya masam sambil menarik tangannya yang berada dirangkulan Hani

"Gue sayang sama lo! Kenapa lo malah mutusin gue waktu itu?!" kata Hani marah sekaligus sedih

"Sadar diri aja! Maka lo akan tau kenapa gue putusin lo!" Milano membentak Hani membuat Hani sedikit terperanjat dibuatnya

"Lo salah faham!" teriak Hani memajukan wajahnya pada Milano yang lebih tinggi darinya

"Dari dulu lo slalu bilang gue salah faham? Menurut gue ngak deh. Itu semua udah jelas!" kata Milano membentak Hani 'lagi' berjalan menjauh meninggalkan Hani yang terpaku di tempatnya berdiri

Andre mendekat pada Hani memberi ketenangan "Lo salah, kenapa lo lakuin itu kalo lo sayang sama dia? Lo ngak tau aja kalo dia hampir kehilanga--" Hani sekarang tengah memeluk Andre, membuat Andre berhenti berkata di ujung kalimatnya

"Gue terpaksa kak!" katanya bergetar menahan sesak didadanya

"Udah lah, ngak usah lo pikirin dia! Masi banyak cowok lain kok yang mau sama lo, jangan terfokus pada orang yang udah ngak ngangep lo lagi" kata Andre mengusap rambut Hani

"Lo ngak usah sedih lagi, kan ada gue sekarang yang bisa lo peluk!"
Andre terkekeh geli

***

>>Maafkan tulisanku yang panjang ini membingungkan kalian😅

Sedekat Nadi Sejauh TakdirWhere stories live. Discover now