"Dasar bocah!"
Desisnya setelah selesai memarkirkan motornya "keras kepala banget tu bocah!" umpatnya sambil berlari menuju kelasnya yang berada di lantai tiga.
Tiba di ujung tangga...
BRUKK!!
"haduh sori, sori banget," katanya meminta maaf kepada orang yang ditabraknya
"eh bencong! Lo lagi lo lagi!" cowok tampan itu sekarang memaki orang yang menabraknya
"gue ngak sengaja No" katanya membela diri
"sana lo! Muak gue liat tampang bencong lo itu!" si tampan kini mengusir orang yang dikatakannya bencong tadi dan terus berjalan menuju kelasnya yang berjarak 15 meter lagi dari tempatnya berdiri
Ia masuk dan duduk di kursinya yang terletak di barisan paling belakang di sudut bangun ruang persegi empat ini. Ia duduk bersebelahan dengan Boby, semenjak dari kelas 10 ia dan Boby tidak dapat dipisahkan. Meski sudah dipisahkan berkali-kali oleh guru-guru yang masuk karena keduanya adalah biang ribut di dalam kelas.
"kayaknya singa garang itu ngak masuk deh No" kata Boby sehabis melirik jam ditangannya yang menunjukkan pukul 8.00
"itu lebih baik" jawab si tampan dengan muka datar yang kini mengarah kepada Bobi "kantin yok!" katanya lagi sambil berdiri dan di ikuti Bobi dari belakang
Mereka berjalan menuju kantin belakang, tempat nongkrong yang aman dari guru piket karna letaknya yang strategis yang hanya diketahui oleh anak-anak bandel seperti mereka.
"rame juga ya" kata Boby yang melihat betapa banyaknya murid-murid yang ada di depannya
"Ngapain lo kesini?" tanya seseorang ketika mereka sampai dan duduk di antara kerumunan
"Biasalah jam kosong" jawab Boby santai sambil menaikkan sebelah alisnya "kak Andre ngapain disini?" lanjut Bobi membalas pertanyaan Andre
"Bolos" jawabnya dengan wajah tanpa dosa
"udah kelas 12 sekarang kak, masi aja lo bolos" kata Boby tersenyum miring pada Andre yang setahun lebih tua darinya
Andre terkekeh mendengar perkataan Boby "biasa aja kali. Gue masi belom dapat pencahayaan buat TOBAT!" jawabnya setelah tawanya reda
"Milano kenapa? Tumbenan dia ngak ikut ngakak bareng lo?" lanjutnya sambil melirik sebentar ke arah Milano
"ngak tau gue, dikelas tadi juga gitu dia" jawabnya yang tidak tahu apa-apa dengan Milano sejak dikelas tadi
Andre berdiri di depan Milano memperhatikannya lekat-lekat "Patah hati lo? Galau? Abis putus?" katanya setelah lama memperhatikan wajah adik kelasnya ini
Milano hanya diam.
"Abis putus?" Boby terkekeh "gimana mau putus kak? Pacar aja ngak ada! Hahahaha" lanjutnya sambil tertawa memegangi perutnya
"Oh iya, lupa gue" Andre juga tertawa dibuatnya karena ia juga tau kalau adiknya ini jones setelah putus dengan Hani diwaktu kelas 10 "terus kenapa? CLBK lo sama si Hani?" lanjutnya bertanya
"Jangan sampe gue CLBK sama dia" Milano mulai mengeluarkan suara "cewek apaan tuh! Yang begitu tu pantesnya dibuang jauh-jauh" cerocosnya tersenyum miris dan dibalas suara tawa oleh mereka-mereka yang mendengarnya
Andre, Milano, Boby dan teman-teman yang berada di dekat mereka kini beralih ke topik lain yang lebih menarik
***
Tolong Masukannya😌 di kolom komentar aja ya :v
YOU ARE READING
Sedekat Nadi Sejauh Takdir
Novela JuvenilBolehkah aku mencintai mu? ~Ketika dimana cinta mereka perjuangkan dengan kesalahan ~Liku jalan kehidupan yang mempertemukan keduanya ~Dua makhluk tuhan yang entah mengapa saling jatuh cinta Kenapa baru sekarang Mama? Papa? Kenapa baru sekarang?!! B...