14

36 1 0
                                        

"Nanya aja sih, gue lupa aja nama dia" jawab Kimi

"Hoo, gue beli minum dulu ya," kata Kemala, dijawab dengan anggukan kepala oleh Kimi

Kemala sedikit berlari menuju kios jus di seberang sana. Setelah sampai, Kemala memesan pesanannya pada pelayan yang berada di belakang meja kios itu. Kemala duduk untuk menunggu pesanannya

Setelah pesanannya selesai, Kemala membayarnya seraya balik badan dengan buru-buru

BRUKK!!

"Aduh!"

"Sorry, gue ga sengaja," ucap Kemala saat melihat minumannya membasahi pakaian orang di hadapannya

"Lo?!" bentak orang itu dengan mata yang dibesarkan "Kemaren di sekolah, sekarang disini. Mau lo apa sih?!"

"Kok lo ngebentak gue?! Gue kan udah bilang kalo gue ga sengaja! Gue juga udah minta maaf, dasar cewek gila!" Kemala terpancing emosi

"Berani ya lo!" bentak orang itu lagi dengan tangan yang diangkatkan untuk mendaratkan tamparan di pipi Kemala

Kemala menutup matanya. Menunggu apa yang akan terjadi di beberapa detik kedepan. Dan, ternyata tidak terjadi apa-apa tidak ada tangan yang ia rasakan mendarat di pipi mulusnya

Perlahan ia buka matanya, ia mendapati tangan cewek itu ditahan oleh tangan lain

"Apaan sih no, nahan-nahan gue! Lepas, gue mau kasih pelajaran sama ini bocah. Kurang ajar banget!" teriak cewek itu

"Kak Milano, kenapa lari kesini?" seru seseorang yang memunculkan dirinya di bawah bingkai pintu. Ternyata itu Sifa

"Sifa?" ceplos Kemala

"Mala? Lo kenapa? Eh, kak ini ada apa sih?" tanya Sifa pada Kemala dan Milano sekaligus

Milano tak mengacuhkan pertanyaan Sifa, seraya menarik tangan seseorang yang tadi hendak menampar Kemala

Sifa yang merasa tak diacuhkan bertanya lagi pada Kemala. "Mala, lo kenapa? Kak Milano kenapa? Terus, kenapa ada Kak Hani juga? Ada apa sih sebenarnya? Gue telat ya datangnya? Kenapa semua udahan aja sih? Gue kan jadi gak tau apa-apa. Lo cerita dong Mala. Lo kenapa diam aja?" Sifa selalu begitu. Bertanya tapi seperti bercerocos saking ingin tahunya.

"Panjang dikali lebar sama dengan luas ceritanya. Tapi gue gak kenapa-napa kok Fa. Lo kenapa sih kalo kepo terus-terusan nyerocos kayak gitu? Gue kan capek dengarnya," jawab Kemala kesal dengan rentetan pertanyaan dari Sifa "Udah kayak wartawan aja lo,"

Kemala melangkah meninggalkan kios jus itu. Di ikuti oleh Sifa yang saat ini bersungut-sungut karna sejak tadi pertanyaannya tidak dijawab Kemala "Tapi Mala.., gue kan pengen tahu,"

"Tahu apa? Tahu bulat? Oke nanti gue bel--,"

"Apa sih Mala. Gak lucu," potong Sifa

"Gue gak kenapa-napa fa, kepo lo.." jawab Kemala sinis

"Canggih kata-kata lo. Lo kan tau, semenjak ada kata 'kepo' gue jadi susah buat nanya" umpat Sifa kesal.

"Makanya gue bilang 'kepo' supaya lo gak nanya-nanya lagi. Btw, lo sendiri? Kembaran lo kemana?"

"Tau ah. Sebel gue," jawab Sifa monyong

"Ikut gue aja yukk!" ajak Kemala

"T-e-r-p-a-k-s-a, mau gak mau gue harus ikut lo. Kalo gak ikut, gue sendiri dong. Masa iya gue sendirian, kan gak banget," Sifa membacot

"Terserah lo"

***

~Di tempat lain~

"Apaan sih. Narik-narik gue kayak gini? Kasar banget!" teriak Hani berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Milano

"Lo diam. Ikut gue!"

***

Update lagi. Semoga gak gaje yaa🙀❤️
Vomentnya jangan lupa😂✌️

Sedekat Nadi Sejauh TakdirWhere stories live. Discover now