"Kok dia bisa kenal sama lo?" bisik Kemala
'Haduuh.. Ngak si kembar ngak lo, sama aja kalian bertiga!' keluh Kimi dalam hati.
"Ah, ngak tau gue. Mendingan kita belajar deh. Gue ngak mau di omelin sama tu gajah di depan" kata Kimi mengelak dari pertanyaan Kemala sambil menunjuk bu Emi.
"Oke, nanti gue akan nanya lagi ke lo!" Kemala tersenyum licik "Oya. Gajah-gajah begitu dia kan tante lo juga. Ahahaha" Kemala tertawa keras membuat seisi kelas memalingkan wajah padanya, termasuk bu Emi.
"Apa lagi itu?" tanya bu Emi sinis
"Eh tadi.. Tadi ada yang.. Oo.." jawab Kemala terbata
"Sudah, alasan saja kamu! Diam dan perhatikan ke depan!" kata bu Emi lagi
"Ah bacot!" gerutu Kemala
"Makanya! Tadi gue kan udah ingetin lo" bisik Kimi
Kemala tidak mendengarkan Kimi. Ia memperhatikan bu Emi yang sedang menerangkan dengan malas. Kemala benar-benar mematuhi perintah bu Emi sampai-sampai Kimi di sebelahnya heran melihat Kemala yang tak bersuara sedikit pun.
"Mala.." bisik Kimi.
Kemala tidak mengacuhkannya
Kimi kesal melihat Kemala. "Mala!" katanya menyikut lengan Kemala
Kemala melotot pada Kimi. "Apa?" jawabnya ketus
Kimi bergidik melihat temannya "Eh.. tadi gue kira lo kemasukan setan. Soalnya gue liat lo diaaaam aja sejak di omelin sama bu Emi" jawab Kimi takut-takut melihat pada Kemala
"Gue kan disuruh diam sama tu gajah" gerutu Kemala kembali memperhatikan bu Emi
"O-iya. Hahaha lupa gue!" kata Kimi tersenyum geli
***
Boby mendesah melihat Milano yang masih tertidur pulas, segera ia bangunkan sahabatnya itu. Milano terbangun dan mengusap matanya, memperhatikan jarum jam yang sekarang menunjukkan pukul 13.30 "Waktunya pulang woi! Molor aja kerjaan lo!" kata Boby memukul punggung Milano
Bel berbunyi menandakan pelajaran hari ini sudah berakhir "Apakah ada yang ingin bertanya?" tanya bu Hanifah
"Tidak bu.." Jawab semua murid yang bersemangat untuk pulang
Bu Hanifah -guru B.indonesia- mengangguk mendengar jawaban murid-muridnya dan berkata "Baik. Kita cukupkan pelajaran hari ini."
Semua murid kelas XI MIPA 5 bergegas mengemasi barang-barang mereka. Vino selaku ketua kelas menyiapkan teman-temannya untuk pulang.
Semua murid berhamburan keluar dari kelas mereka hendak pulang kerumah masing-masing. Ada juga yang berniat pergi dengan teman-teman atau pasangan mereka untuk jalan-jalan karena hari ini tidak ada ekskul apapun.
"No, gue duluan. Bye!" kata Boby
"Kemana lo?" jawab Milano
"Jemput bidadari gue" Boby menaikkan sebelah alisnya "Gue mau pergi sama dia" kata Boby
"Ica maksud lo?" tanya Milano memastikan
"Ya-iya lah siapa lagi kalo bukan dia" jawab Boby menatap sebal pada Milano
"Oh.." Milano tertawa melihat wajah sahabatnya
"Ya udah. Gue cabut dulu. Bye!" Boby bergegas pergi dan meninggalkan Milano yang masih berdiri di bawah daun pintu
"Milano..!"
Milano mendengar seseorang memanggil namanya. Ia mendongak mencari orang yang meneriakinya. Tampak olehnya Hani berjalan ke arahnya. "Mau apa lagi nih cabe?!" desisnya
"No, Jalan-jalan yuk! Gue udah lama ngak jalan bareng lo" Hani merajuk pada Milano
"Gue sibuk!" jawab Milano singkat. Padat
"Yah No, bentar doang kok. Ngak bakal ngeganggu kesibukan lo!" rengek Hani
"Gue ngak bisa!" bentak Milano
"Pokoknya lo harus mau!" Hani balas membentak Milano. Milano memutar matanya lalu berjalan meninggalkan Hani
"No! Gue ngak mau tau, hari ini lo harus pergi sama gue!" teriak Hani. Milano terus berjalan tidak menjawab perkataan Hani
"No! Lo ngak bisa pergi gitu aja dari gue! Gue ngak akan biarin lo pulang!" Hani kembali meneriaki Milano
"Emang lo siapa?" jawab Milano yang sudah berada di ujung tangga hendak turun
"No!" teriak Hani saat melihat Milano menuruni anak tangga
"Berisik banget sih lo!" bentak seorang cewek yang terganggu dengan suara cempreng milik Hani
"Apa?" Hani balik membentak cewek itu "Cari lawan lo?" kata Hani membulatkan matanya. Marah.
"Cewek itu di kejar! Bukannya ngejar goblok!" jawabnya tidak memperdulikan Hani yang sedang marah
"Apa lo bilang?!" kata Hani mendekat pada cewek itu
"Gue bilang kalo lo itu MU-RA-HAN!!" jawab cewek itu. Sengaja ia tekankan kata 'MURAHAN' supaya Hani tau diri
Plakk!!
Hani menampar pipi cewek itu. "Jaga mulut lo!" bentak Hani dan berlalu dari tempat itu
"Dasar cewek GILA!!" teriak cewek yang ditampar Hani tadi
Hani tidak mengacuhkan cewek itu ia berlari
***
>>Gimana part ini?
>>Kasih saran dong supaya ceritanya makin asiiik 🤗
YOU ARE READING
Sedekat Nadi Sejauh Takdir
Teen FictionBolehkah aku mencintai mu? ~Ketika dimana cinta mereka perjuangkan dengan kesalahan ~Liku jalan kehidupan yang mempertemukan keduanya ~Dua makhluk tuhan yang entah mengapa saling jatuh cinta Kenapa baru sekarang Mama? Papa? Kenapa baru sekarang?!! B...