Milano melajukan motornya. Membawa Kemala ke toko buku. Ia melirik Kemala dari kaca spionnya dan tidak sengaja melihat dua motor berada di belakangnya. Motor itu terlihat sedang mengikutinya. Milano menambah kecepatan motornya secara tiba-tiba, yang membuat tubuh bagian depan Kemala menabrak punggungnya. Milano tertawa geli.
"Sengaja lo ya?!" ketus Kemala
"Makanya pegangan!" jawab Milano datar sambil tersenyum tipis membelakangi Kemala
"Dasar modus!" umpat Kemala
Milano terkekeh mendengarnya.
Kemala geram melihatnya dan langsung mendaratkan tinjunya di punggung Milano.
"Aduh!!" Milano mengaduh. "Pegang pinggang gue. Gue mau ngebut!" kata Milano dengan melingkarkan tangan Kemala di pinggangnya dan menambah kecepatan motornya
"Kan! Modus!" gerutu Kemala dan mencubit halus pinggang Milano
Milano menggeliat membuat motor yang dikendarainya bergoyang. Oleng.
"Mati nih gue dibonceng sama lo!" gerutu Kemala
"Lo ngapain gelitik gue? Gue ngak tahan!" jawab Milano tertawa
"Gue ngak gelitikin lo kok, gue cuma nyubit pinggang lo!" seru Kemala membela diri
"Sama aja kali!" bantah Milano
"Beda!" kata Kemala sinis
"Terserah lo! Cewek itu selalu benar dan ngak pernah salah" jawab Milano datar
"Tuh tau!" kata Kemala terbahak mendengar jawaban Milano.
***
Sepanjang perjalanan Sifa dan Kimi sumpah-serapah melihat adegan yang dilakukan oleh Milano dan Kemala yang terlihat romantis di mata mereka.
Mereka melihat Milano dan Kemala yang berhenti di depan sebuah toko buku. Dilihatnya sekarang Milano yang sedang membantu Kemala turun dari motor besar itu.
"Heeh.. Cuma toko buku?" ledek Sifa
"Pacaran di toko buku?" Kimi ikut meledek
"Dia masuk tuh!" seru Sifa menunjuk Kemala yang sedang berjalan ke arah pintu masuk toko itu.
"Tapi kenapa kak Milano-nya di luar ya?" tanya Kimi melihat Milano yang duduk di atas motor besar itu
"Hrrgh.. Capek juga ya jadi mata-mata!" keluh Sifa tidak menjawab pertanyaan Kimi
Kimi masih melihat Milano dari jauh. Ia kaget karena saat ini Milano juga sedang melihatnya. "Eh. Kita pulang aja yok!" ajaknya pada Sifa
"Seli gimana?" tanya Sifa
"Iya-ya. Dia kan lagi sama kak Andre" kata Kimi
'Susah ya jadi jones!" batin Sifa. "Terus kemana nih kita?" lanjutnya bertanya
"Cari makan yok. Gue jadi laper liat tuh orang!" kata Kimi memutar matanya malas
"Yok! Gue juga laper." jawab Sifa
Mereka memutar motor mereka dan melaju membelah jalanan mencari tempat makan.
***
Milano masih menunggu Kemala. Menggulir layar ponselnya, ternyata ada pesan masuk yg belum terbaca di line-nya. Ia baca pesan itu, tetnyata itu bukan pesan untuknya. Pesan itu ditujukan untuk Boby.
Ica: "By, gue di bawah tangga. Lo dimana?"
Milano tersenyum miris membacanya, dan kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. "Duuh.. Lama banget tu bocah!" umpat Milano yang mulai bosan menunggu Kemala. Ia berjalan masuk ke dalam toko buku itu. "Buseet! Buku semua isinya?" desisnya mendapati buku dimana-mana. "Banyak banget?" tanyanya lagi entah pada siapa.
"Pasti lo baru kali ini ke toko buku kan?" tanya Kemala membuat Milano sedikit terperanjat
Milano menaikkan kedua alisnya mengisyaratkan kata 'iya'. "Lo udah selesai?" tanya Milano
"Udah" jawab Kemala datar
"Udah lo bayar?" tanya Milano lagi
"Belom. Ni gue mau bayar" tunjuk Kemala pada mbak-mbak kasir yang berada tiga langkah dari tempatnya berdiri.
"Ooh.." Milano mengangguk. "Sini biar gue yang bayar" lanjutnya memindahkan buku-buku yang tadi berada di tangan Kemala ke tangannya dan berjalan menuju kasir.
"Heh?" Kemala ber-Heh tidak mengerti dengan perkataan Milano.
"Sebagai pacar yang baik. Gue akan bayarin semua buku-buku yang lo beli." jelas Milano yang membuat mbak-mbak kasir itu tersenyum ke arah-nya dan Kemala
"Tapi buku-nya mahal semua loh sayang" kata Kemala menekankan kata 'sayang' di ujung kalimatnya.
"Selagi lo senang, harganya ngak jadi masalah buat gue" jawab Milano mengedipkan matanya
"Gombal!" ketus Kemala. Milano tidak mengacuhkannya.
Milano meletakkan buku-buku itu diatas meja kasir dan membayarnya.
"Lo beneran?" selidik Kemala
"Lo kira gue cuma basa-basi?" jawab Milano
"Pasti lo ada mau-nya kan?" kata Kemala menyipitkan matanya
***
>>Susah update nih.. Lagi UTS masalahnya,. Tunggu aja kelanjutannya. Okay 😉
YOU ARE READING
Sedekat Nadi Sejauh Takdir
JugendliteraturBolehkah aku mencintai mu? ~Ketika dimana cinta mereka perjuangkan dengan kesalahan ~Liku jalan kehidupan yang mempertemukan keduanya ~Dua makhluk tuhan yang entah mengapa saling jatuh cinta Kenapa baru sekarang Mama? Papa? Kenapa baru sekarang?!! B...