"Milano!"
"Kak Milano!"
"Kak Milano tuh!"
"Milano boncengin siapa tuh?"
"Mana?"
"Itu tuh!"
"Kak Milano sama sama siapa tuh?"Terdengar sahutan keras dari cewek-cewek yang mengagumi Milano di sepanjang perjalanan dari gerbang sampai lapangan parkir.
Kemala turun dari motor Milano. "Ngapain sih lo!" kata Kemala sinis pada Milano
"Hp gue ketinggalan di laci" jawab Milano dan menarik tangan Kemala melewati koridor kelas sepuluh.
Kemala mengikuti langkah Milano yang terburu-buru dengan tidak ikhlas.
"Eh, No! Kemana lo?" tanya seseorang.
"Ke atas. Mau ngambil Hp gue" jawab Milano
"Tadi gue kan--" kata-katanya dipotong oleh Milano. "Eh babi! Lo tadi make Hp gue kan? Buat ngeline Ica?" tanya Milano "Mana Hp gue!" lanjutnya meminta ponselnya
"Santai bro! Nama gue Boby bukan babi, taik! Nih Hp lo!" jawab Boby menyerahkan ponsel Milano. "Eh, siapa tuh?" tunjuk Boby pada Kemala
"Pacar gue" jawab Milano santai sambil merangkul bahu Kemala.
Kemala hanya mengendus tidak terima dengan perkataan Milano.
"Sejak kapan? Kok gue ngak tau?" tanya Boby dengan dahi yang berkerut
"Barusan" jawab Milano dengan sebelah alis yang dinaikkan. Sedangkan, Kemala hanya bisa diam. Terpaksa.
Kemala diam membiarkan dirinya mengikuti cara main Milano
***
Kimi, Sifa dan Seli berjalan sambil tertawa menuju koridor kelas mereka setelah membeli minuman di kantin. Sifa tiba-tiba terdiam ditengah tawa mereka, langkah kakinya terhenti, matanya menatap lurus ke ujung tangga. "Eh Kim. Itu," tunjuk Sifa "Itu bukannya Kemala?" tanya Sifa masih menunjuk ke arah yang ia maksud.
Kimi dan Seli mendongak ke arah yang ditunjuk Sifa. "Mala?" kata Kimi dan Seli berbarengan
"Mala dipeluk kak Milano?" lanjut Kimi tidak percaya
"Ah! Mirip doang kali. Ngak mungkinkan Mala mau di peluk gitu sama kak Milano. Ngak masuk akal!" simpul Seli
"Ngak salah lagi. Itu pasti Kemala! Pantesan tadi gue ajak dia ngak mau. Pake alasan mau pulang segala lagi!" gerutu Sifa cemburu melihat temannya yang saat ini berada di rangkulan pujaan hatinya
Sifa berjalan mendekat ke arah Kemala dan Milano meninggalkan Kimi dan Seli yang masih berdiri di tempatnya.
"Mau ngapain tuh anak?" tanya Seli yang sekarang menatap punggung Sifa
"Ngak tau? Kita ikutin aja yok!" ajak Kimi menarik tangan Seli setengah berlari untuk mensejajarkan langkahnya dengan Sifa
Sifa berhenti beberapa langkah dari Kemala dan Milano, membuat Kimi dan Seli juga terhenti.
"Lo ngapain?" tanya Kimi
"Sssth!" Sifa melotot menyuruh Kimi diam
Kimi mengangguk mematuhi perintah Sifa dan mengode Seli agar ikut diam.
Ketiganya sekarang sama-sama diam. Memasang baik-baik telinga mereka untuk menguping pembicaraan yang terdengar samar-samar tidak jelas itu.
"Sialan lo! Kenapa lo ngak ngasih tau gue?" kata Boby memukul lengan Milano "Gimana kalo kita double date?" lanjutnya
"Ide bagus tuh!" jawab Milano
"Tapi lo yang nanggung biaya keluar, Oke? Pajak jadian bro!" kata Boby mengedipkan matanya
YOU ARE READING
Sedekat Nadi Sejauh Takdir
Teen FictionBolehkah aku mencintai mu? ~Ketika dimana cinta mereka perjuangkan dengan kesalahan ~Liku jalan kehidupan yang mempertemukan keduanya ~Dua makhluk tuhan yang entah mengapa saling jatuh cinta Kenapa baru sekarang Mama? Papa? Kenapa baru sekarang?!! B...