Hani malu sekaligus marah dikatakan 'murahan' oleh cewek yang ia tampar tadi
"Menjijikkan!! Liat aja lo! Tunggu aja tanggal main gue!" gerutu Hani sambil berlari menundukkan kepalanya.
BRUKK!!
Hani menambrak Kemala yang sedang berjalan dengan tiga temannya
"Aduh!" desah Kemala
"Lo kalo jalan pake mata dong!" kata Hani memarahi Kemala
"Gue ngak pernah jalan pake mata" jawab Kemala sok polos "Gue biasanya jalan pake kaki! Bukan pake mata!" lanjut Kemala
"Goblok!" bentak Hani dan mendorong Kemala dengan kasar
"Apaan sih lo?" Kemala balas membentak dan mendorong Hani hingga Hani terjatuh
"Hahahaha!!"
Terdengar suara tawa puas dari seseorang. "RASAIN LO!!" orang itu sekarang memonyongkan bibirnya pada Hani
"SETAN!" hardik Hani pada Kemala. Kemala hanya memutar matanya tidak mengacuhkan Hani
"Lo!" tunjuknya. Hani memberi tatapan permusuhan pada cewek itu
"Apa lo? Hah? Apa? Sama junior aja kalah! Huh!" cewek itu meremehkan Hani "Apalagi sama gue! Bisa mati mendadak lo gue buat!" ancam cewek itu
"Basi kalian semua!" teriaknya bangkit dan pergi dari tempat itu
"Jadi dia senior kita?" kata Seli sambil menatap punggung Hani
"Iya dek. Nama dia Hani" cewek itu menjawab pertanyaan bodoh Seli
"Eeh.." kata Seli sambil menutup mulutnya dengan tangan
Kemala yang melihatnya hanya tersenyum samar. "Kalo nama kakak siapa?" tanya Kemala pada cewek di depannya
"Kenalin gue Fira." Fira memperkenalkan dirinya "Oh ya.. Dorongan lo kuat juga yak?!" katanya sambil tertawa "Nama lo siapa?" tanya Fira
"Kemala, kak" Kemala memperkenalkan dirinya
Fira mengangguk dan pamit pulang setelah berkenalan dengan satu per satu teman Kemala
Kimi mengelus-elus lehernya berkata "Gue beli minum dulu ya, haus"
"Gue ikut!" kata dua kembar itu serentak
"Lo ngikut-ngikut gue aja!" kata Seli
"Lo tuh yang ngikut-ngikut gua!" balas Sifa tak mau kalah
"Ribut aja lo twin! Kalo mau ikut, ikut aja. Huufh.." desah Kimi menunggu dua kembar itu mengekor di belakangnya
"Iya-iya bacot aja lo kayak bu Emi!" desis Seli
Kimi tidak menghiraukan temannya itu lalu berjalan menuju kantin
"Eh. Marah tu bule.." kata Seli yang sekarang berjalan menyusul Kimi
"Lo ikut?" tanya Sifa pada Kemala yang tak bersuara sejak tadi
"Ngak deh. Gue pulang aja" kata Kemala datar
Sifa mengangguk. "Oke deh! Hati-hati ya! Lofyou!"
***
Milano berjalan ke tempat parkir ingin mengambil motor yang ia parkir disana pagi tadi. Tak sengaja ia melihat Kemala yang berjalan keluar dari gerbang sekolah. Milano segera meluncurkan motornya mengikuti Kemala.
"Heh lo!" teriaknya saat berada di samping Kemala
Kemala memutar kepalanya melihat orang yang memanggilnya lalu berdecak dan membuang muka dari orang yang dilihatnya
"Woi! Gue manggil lo nih!" teriak Milano lagi
"Apaan sih! Berisik!" gerutu Kemala tanpa menoleh pada Milano
"Lo sendirian? Mana teman-teman lo?" tanya Milano
"Mana gue tau. Emang gue mak nya?!" jawab Kemala malas
"Kemana lo?" tanya Milano mendekat pada Kemala
"Ih! Berisik banget sih lo!" Kemala menghentikan langkahnya membuat Milano ikut terhenti. Ia menatap sinis pada Milano. Sedangkan, Milano menatap heran padanya.
Milano turun dari motornya lalu menarik tangan Kemala.
"Apa-an sih?!" kata Kemala berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Milano. Namun sia-sia saja. Karena sekarang Milano lah pemenangnya
Milano terus mencengkram pergelangan Kemala "Naik!" perintah Milano pada Kemala. Tetapi Kemala hanya diam tidak menurut.
"Lo bisa naik sendiri kan?" tanya Milano datar
Kemala lagi-lagi diam, tidak mengangguk atau pun menggeleng. Kemala berusaha melepaskan tangannya, menarik-narik tangannya yang berada di cangkraman Milano "Sepertinya lo minta di gendong, ya?" pertanyaan Milano yang seperti pernyataan itu sontak membuat Kemala terhenti menarik-narik tangannya.
"Lo mau bawa gue kemana?" tanya Kemala datar
"Lo naik! Atau gue gendong?!" kata Milano tidak menjawab pertanyaan Kemala
"Gue ngak mau!" bentak Kemala
"Naik atau gue gendong?" Milano mengulangi pertanyaannya sambil tersenyum geli dan mengarahkan tangannya ke pinggang Kemala
Kemala menggeram.
"Naik gue bilang!" kata Milano lagi
"Gue ngak mau!" jawab Kemala melotot pada Milano
"Susah banget ya nyuruh lo buat naik doang!" bentak Milano "Oh, tau gue! Pasti lo ngak bisa naik karena kaki lo yang pendek itu kan?" tanya Milano sambil terkekeh
"Taik lo! Lo kira gue ngak bisa apa?" umpat Kemala
"Coba lo naik kalo bisa!" tantang Milano
Kemala naik dan duduk di atas motor Milano
"Lo mau kemana nih?" tanya Milano menaikkan sebelah alisnya
"Toko buku" jawab Kemala lambat nyaris tidak terdengar
"Hah?" Milano mengernyitkan kening dan mendekatkan telinganya pada Kemala agar dapat mendengar lebih jelas perkataan Kemala
"TOKO BUKU!!" teriak Kemala tepat disebelah telinga Milano. Membuat Milano menjauhkan telinganya dari Kemala
"Setan! Biasa aja kali!" ceplos Milano marah
"Gue manusia kali!" jawab Kemala tidak terima dikatakan setan oleh Milano
"Dasar TOA !" gerutu Milano sambil melajukan motornya membelah jalanan dan berhenti di persimpangan, lalu memutar arah menuju sekolah.
"Kemana nih?" tanya Kemala sinis
"Ada yang ketinggalan di sekolah" jawab Milano sekenanya
"Lo turunin gue disini, biar gue pergi sendiri" kata Kemala
"Ngak, gue bakal anter lo!" kata Milano
"Tapi toko bukunya tuh udah dekat!" seru Kemala
Milano tidak mengacuhkan Kemala. Ia terus melajukan motornya menuju sekolah
***
>>Makasi ya buat yang udah sabar menunggu kelanjutan ceritanya️😊
>>Sori juga karna baru bisa update sekarang 🤗 . Biasalah anak sekolah 😆😥
![](https://img.wattpad.com/cover/85246324-288-k26169.jpg)
YOU ARE READING
Sedekat Nadi Sejauh Takdir
Teen FictionBolehkah aku mencintai mu? ~Ketika dimana cinta mereka perjuangkan dengan kesalahan ~Liku jalan kehidupan yang mempertemukan keduanya ~Dua makhluk tuhan yang entah mengapa saling jatuh cinta Kenapa baru sekarang Mama? Papa? Kenapa baru sekarang?!! B...