Prolog

5.8K 221 1
                                    

"Kakang kenapa nangis? Kata mas Galang, kalau cowok itu ga boleh cengeng harus kuat" Garnet kecil jongkok di hadapan Ory yang sedang menangisi kepergian Gretha.

Ory menghapus air matanya "Kakang lagi sakit gigi Net...makanya nangis karena terlalu sakit" ucapnya berbohong kemudian mengelus lembut kepala Garnet.

"Mana yang sakitnya kang?" tanya Garnet polos

Ory menunjukkan rahang sebelah kiri spontan "Ini nih"

Cup

Garnet mencium rahang yang ditunjuk oleh Ory, kemudian dia nyengir dengan gigi depan yang ompong.

"Kata mam, kalau ada yang sakit harus di cium biar sakitnya ilang"

Ory mengusap lembut kepala Garnet "Hihihi iya, sakitnya langsung hilang...makasih ya Garnet"

Garnet hanya nyengir tanpa malu menunjukkan kembali deretan gigi depannya yang ompong.

"Nanti kalau kamu sudah besar, harus jadi dokter gigi ya biar gigi kamu ga sakit dan ga ompong terus kaya sekarang ini" Ory mencubit lembut pipi Garnet

Garnet mengangguk cepat "Biar kakang ga nangis lagi juga ya" ucapnya polos

Ory hanya mengangguk sambil tersenyum mendengar ucapan polos Garnet.

"Garnet" panggil seorang anak laki-laki sambil berlari ke arahnya dan Ory

"Bian, kenapa ada disini?" tanya Garnet

Fabian langsung memegang tangan Garnet "Kata papah, nanti setelah kita besar kita bakalan jadi keluarga loh"

"Oh iya? Bian jadi kakak aku juga ya kaya kakang dan mas ya?" ucap Garnet dengan wajah polosnya

Fabian mengangguk kemudian menggenggam tangan Garnet "Aku senang banget bisa terus sama kamu Net"

"Iya aku juga senang Bi" ucap Garnet sambil mengayunkan tangan yang digenggam oleh Fabian.

Bandung, 19 Oktober 2016

lovelea

The Ending (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang