"Kamu dikirim Tuhan untuk melengkapiku"
Ory POV
Kaget luar biasa itu yang aku rasakan saat para penyidik mendatangiku dan menyuruhku untuk ikut bersama mereka. Pemeriksaan selama kurang lebih 10 jam didalam ruangan, sungguh sangat membuatku stres awalnya. Untung Galang datang dan membantuku untuk tetap tenang. Sebetulnya yang membuat aku stres dan cemas adalah Garnet.
Gimana aku ga stres dan cemas jika meninggalkan dia dalam keadaan panik saat aku harus ikut dalam pemeriksaan penyidik KPK. Aku kembali membuatnya menangis dan sejak saat itu aku berjanji tak akan membuatnya menangis untukku lagi.
"Lo dimana?" suara Galang terdengar panik
"Gue dibawa ke kantor penyidikan dan gue ga tau tempatnya dimana....hahaha gue blank tau pas lihat Garnet panik tadi jadi sepanjang jalan gue ga fokus lihat jalan"
"Ok gue kesana setelah beres nenangin Garnet. Lo tunggu aja gue dateng ya, terus kalau lo udah masuk pemeriksaan ceritain aja semua yang lo tau dan apa yang lo lakuin di TKP tadi"
"Iya, gue titip pesen sama boleh?"
"Apaan?"
"Suruh Garnet beresin seminarnya, ini pertama kalinya dia jadi panitia seminar dan dia excited banget. Gue ga mau bikin dia khawatir, jadi bilang gue baik-baik aja"
"Iya gue sampein"
"Satu lagi....jangan bilang sama Zea dan yang lainnya, kecuali ayah dan pap"
"Iya bawel lo. Kabarin gue ya kalo lo ada masalah disana. 30 menitan gue sampe kesana, tunggu aja gue dateng!"
"Iya bawel lo" aku membalikan kata-katanya dan kemudian si songong itu menutup teleponnya
Dan setelahnya aku diperiksa penyidik mengenai keterkaitan gue yang berada di TKP saat OTT pegawai pajak berlangsung. Berkas yang aku bawa juga mereka sita karena dugaan mereka berkas itu ada sangkut pautnya dengan kasus yang terjadi, padahal itu hanya berkas yang berisi surat pengajuan cuti yang akan aku ajukan ke atasanku. Ya sebagai abdi negara aku mengikuti saja prosedur pemeriksaan yang berlaku.
Yang menguatkanku selama berada didalam ruangan pemeriksaan adalah pesan terakhir dari Garnet 'Love you too!' baru kali ini dia membalas ucapan cintaku dengan tanda seru diakhirnya. Aku kadang merasa geli sendiri saat membaca isi pesan whatsapp dengannya, berasa abege labil!
Seperti yang Galang suruh tentang menjawab semua pertanyaan yang aku tau dan menjelaskan alasan aku berada di tempat kejadian perkara. Tapi memang jadi lama karena banyak istirahatnya juga, mulai dari makan, sholat dan ke toilet. Masalahnya aku lama karena ternyata aku sendiri yang beser jadi banyak minta ijin ke toilet. Gimana ga beser coba kalo itu AC di ruangannya dijamin ada di angka 16 derajat!
"Garnet udah datang, dia nunggu diluar" ucap Galang saat istirahat sesi tanya jawab
"Dia pasti nangis ya?" tanyaku khawatir
"Kayaknya sih iya tadi nangis, pasti nangis lah. Calon suaminya mau ditahan masa kagak nangis!"
"Amit-amit iih lo kalo ngomong!" aku memukul lengannya
"Eh sorry...hahaha"
"Terus lo juga masih pake seragam keliaran disini bukannya di kantor!" sewotku
Galang mendelik "Calon ipar gue kena kasus yang belum tentu masa gue sebagai penegak hukum diem aja. Kalo tau Zea lo kena kasus ini, berabe tau!"
"Berabenya?"
"Dia pernah nanya sama gue, kalo misalnya dikemudian hari ada kasus tentang keluarga terus gue sebagai jaksa mana yang akan gue pilih. Kerjaan atau keluarga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ending (END)
RomanceBagaimana kalau wanita yang berjuang untuk mendapatkan cinta seorang pria? Susah sih tapi ga ada yang ga mungkin bukan? Bukankah setiap orang harus bahagia? Bahagia yang dimaksud untukku adalah menjaga hati dan ragaku hanya untuk Gretha, cinta perta...